On Sat, 13 Oct 2001, elang gunung wrote:

> pak made ngajar di gundar yah?
> ngajar apaan pak?
> nyidang, calon sarjana gak?

Saya sekarang lagi tidak mengajar (lagi sekolah S3), tadinya ya jelas
mengajar dari ngajar siang, sore, pagi, malam.. 8-) (kalau sore biasanya
dilanjutkan acara nongkrong dg mahasiswa yg mau ngoprek bareng, tetapi
sebelumnya kadang saya berenang dulu di Bumi Wiyata). Pernah mengajar
sampai 13 kelas dan 4 (atau 5) mata kuliah yang berbeda 8-).

Ciri-ciri saya ketika mengajar adalah : selalu pakai transparansi (bukan
kapur, karena saya alergi kapur), text book lebih dari 1, fotocopy-an
banyak (sekitar 1 ordner). Dan tidak lupa selalu memberikan "tugas"
minimal 2 kali dalam 1 semester 8-). Biasanya dari semester ke semester
materi akan selalu saya update, bukan karena saya rajin, tapi karena saya
"bosanan".

Saya belum menyidang sarjana, karena menurut standard GD (sesuai peraturan
pemerintah) saya belum bisa menjadi dosen yg "penguji" sidang sarjana. Hal
ini menunjukkan memang GD mencoba mengikuti aturan yang ada 8-) (di PTS
lain mungkin banyak orang yg baru S2 bisa menjadi dosen penguji sidang
sarjana).

Tapi saya sering mengikuti apa yang terjadi "ketika sidang sarjana"
(/he.he. termasuk ada mahaisswa marah-marah karena nggak
dilulus-lulusin... padahal memang nggak pernah belajar).

Selama saya kuliah S3 di LN, saya mencoba "membayar utang" tak mengajar,
dengan memberikan kuliah umum kalau lagi pulang ke Indonesia.  Biasanya
mahasiswa yang aktif mengatur kuliah umum (makanya saya tahu bahwa memang
ada mahasiswa yang "aktif" dan inisiatif tinggi, sayangnya lebih banyak
lagi yang serba "nrimo").  Kalau ngasih kuliah umum sering saya "ngajak"
bantuan teman-teman dari luar sebagai bintang tamu.

> siapa tau dengan begitu saya bisa nyekolahin anak-anak
> saya di fakultas pertanian. walau pun saya nggak tau
> pasti anak-anak saya, mau nggak ngejadiin anak-anaknya
> itu seorang petani?????????????? (indonesia banget
> kan?)

Jerman adalah negara pertanian, tetapi tidak menjadikannya para petani
"jauh" dg teknologi informasi, atau bidang pertanian "jauh" dengan bidang
teknologi informasi (http://www.zalf.de) bisa diliat salah satu contoh
"akrabnya" dunia pertanian dg TI.  Kenapa harus petani menjadi suatu
"profesi" yang ditinggalkan 8-)  

> kalo misal-nya pak made ikut nyidang saya, jangan
> berharap saya memberikan jawaban sesuai buku pak.
> (abis saya cuma seorang petani). tapi jangan juga
> ngajakin saya adu panco.
> npm saya 1029....... umur masih 23-24 taon 

Ketika saya lulus sidang, saya sempat menghebohkan karena memberikan
jawaban "di luar buku".  Tetapi saya berani mempertanggung jawabkan bahwa
jawaban saya benar.  Dan toh buktinya saya lulus 8-).  

> BUNG ato ABANG. bukannya ngerasa risi manggil bapak tapi
> yahhh........kebisaan mhs kita,lebih baik belajar sama teman/kakak
> kelas dibanding bapak dosen......................

Biasanya ketika saya mengajar, atau nongkrong, para mahasiswa "jarang"
yang memanggil "Bapak" (saya sendiri masih risi dipanggil Bapak.he.he.he),
rata-rata sih manggil "mas", (mungkin karena tampang saya mirip dg
"mas-mas").   Mau manggil nama juga silahkan, asal jangan panggil "tante,
oma, mbak, nenek atau yg sejenisnya 8-).

> makasih ya bung atas semua yang bung berikan sama
> milis ini. dan ke semua dosen yang ada dikampus saya
> tidak berharap anda mesti mencontoh bung made ini.
> kenapa?????????????????????????????????????

Jangan semua mencontoh saya, sebab bisa-bisa Gunadarma kehabisan dosen,
sebab saya lebih sering "kuliah" daripada mengajar.  Kalau toh lagi pulang
ke Indonesia, lebih sering memberikan "kuliah umum dan seminar".he.he.he

Bagi yg ingin tahu jadwal "kuliah umum" terdekat bisa dilihat di
http://wiryana.dhs.org

IMW





* Gunadarma Mailing List -----------------------------------------------
* Archives     : http://milis-archives.gunadarma.ac.id
* Langganan    : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Berhenti     : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Administrator: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke