nimbrung: yang bikin peraturan ini lebih dari kelompok/golongan mana di DPR? he..he..he..tanya kenapa? ini belum negara yang berdasarkan "ITU" lho, bagaimana kalau sudah? mari kita renungkan dalam2. --- Anissa Fitria <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Menurut ketata-negaraan, > > dalam negara demokrasi memang harus demikian bahwa > aturan/undang2 yg dibuat harus mengacu pada tatanan > universal, berbeda dengan negara yg menetapkan > sistemnya sebagai negara agama. > > Jadi dalam negara demokrasi, > tugas utama pemerintah adalah mensejahterakan > rakyatnya, menjamin keadilan, ketertiban, menegakan > hukum, dll sebagainya. > > Kalau tugas membimbing umat, supaya orang2 supaya > nanti masuk surga, itu bukan tugas pemerintah, tapi > tugas para rohaniawan (ulama, pendeta, biksu, dll.), > sesuai dengan aturan agama masing2 yg memang > berdeda2 satu dengan lainnya. > > Jadi bedanya : > > Pemerintah : Mengupayakan supaya orang2 tidak > melanggar hukum. Pelanggaran hukum - sanksi hukum. > > Rohaniawan : Mengupayakan supaya umat tidak berbuat > dosa. Melanggar kaidah (masing2) - dosa. > > Jangan dicampur2 seperti gado-gado.... > > > Tongkat Ali <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Maaf bro Ricki.... > > Sebaiknya kita tidak menggabungkan permasalahan ini > dengan agama, sebaiknya pula masalah undang2 yg > diberlakukan untuk seluruh masyarakat, jangan > menggunakan tolak ukur suatu agama tertentu, karena > nanti ada yang merasakan ketidak-adilan. Jadi > gunakan tolak ukur yang umum atau universal. > > Saya dulu pernah mengikuti bincang2 yg membahas > masalah ini, ternyata tidak semua agama seragam > dalam kaidahnya. Misalnya ada agama yang : ketat, > tidak begitu ketat, agak longgar, dan ada juga yang > longgar dalam menyingkapi masalah ini, dan masalah2 > lainnya. > > Saya punya teman dari Denpasar, yang pernah tukar > pikiran dengan saya. Dia bilang jaman dulu saja > secara tradisional di desa2 di Bali para wanitanya > menggenakan "kemben" dibawah dada jadi terlihat buah > dadanya, namun seiring kemajuan jaman hal tersebut > sedikit demi sedikit berubah. Lihat pula ukiran2 > relief di candi2, yang mungkin bagi sebagian orang > itu porno, tapi tidak menurut dia. Pernah dengar > semacam buku2 atau kitab2 yang memberikan tuntunan > tentang bagaimana pasangan bisa melaksanakan > hubungan intim dengan berbagai variasi dan teknik?, > salah satunya misalnya kitab kamasutra. Mungkin bagi > sebagian pihak mengatakan itu porno, tapi dia > mengatakan tidak begitu. Menurut dia yg menentukan > akhlak seseorang baik atau tidak, yang penting > adalah berbuat baik terhadap sesama manusia. Dan > perbedaan, serta semua pendapat2 yang dia kemukakan > ini sangat saya hargai, karena kita berada di dalam > negara demokrasi yang terdiri dari berbagai elemen > yg sangat heterogen. Setahu saya > berbagai busana tradisonal lainnya pun juga > mengesankan sedikit terbuka, dan mengesankan seksi, > yang jika ditafsirkan dengan penafsiran agama kita, > bisa jadi itu artinya memamerkan aurat. Jadi untuk > masalah ini gunakan tolak ukur yg umum atau > universal, jangan dipandang dari salah satu sudut > saja apalagi untuk membuat suatu Undang-undang yang > berarti mengikat/berlaku bagi seluruh masyarakat. > > Sudahlah kita tidak perlu terlalu panjang membahas > masalah ini, yang penting kita mendapatkan masukan2 > yang mungkin bermanfaat di masa yang akan datang. > > > > RICKI RICKI <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Maaf bro, tapi kalo saya > lihat selama ini di berita > bukan masalah seni / porno / umur dll, tapi mereka > yang kontra itu mengatakan bahwa itu sudah > melanggar > kaidah2 agama. So kalo di lihat dari semua > pendapat2 > yg masuk di milis ini tidak akan pernah bisa > mengelak > lagi untuk mengikuti aturan ruu tsb. karena sudah > jelas toh itu melanggar kaidah2 agama. Tak ada > alasan > apapun untuk kita menyanggah hal tsb. Jalan > satu-satunya kita berdoa saja semoga program > software > yg digunakan untuk memblokir situs porno, diblokir > juga oleh hacker2 handal agar tidak bisa memblokir > situs2 porno lagi. Amin. > > --- Pak Yanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Yaaa... terkadang itu juga bisa jadi disebabkan > > karena kesalahan kita2 (semua pihak yg tidak > setuju > > akan RUU yg ngaco tsb.), ketika disuruh menjawab > > tentang masalah pornografi, selalu yg dimunculkan > > adalah "Seni". Nanti dari pihak yg kontra akan > > menjawab : porno itu bukan seni, dll. yg ngga ada > > habis2nya. > > > > Sebenernya BUKAN ITU MASALAHNYA...... Mau seni > atau > > bukan, yang penting 1 hal : Bukankah ORANG DEWASA > > BERHAK mengakses MATERI-2 DEWASA (termasuk > > pornografi)... itu saja sebenarnya > > masalahnya........... lalu kenapa hak tsb jadi > > ikut2an dirampas....?????? (Karena yg tidak > boleh > > sebenarnya kan anak2 dibawah umur) .......gampang > > kaaan.... > > > > Saya tertarik dengan komentar bang Ali, terutama > > point no.3 : > > > > 3. Nyatakan pula dengan tegas bahwa yang berhak > > mengakses pornografi adalah orang dewasa (dengan > > batas usia tersebut). > > > > Karena memang betul, kelihatannya Pemerintah & > DPR > > tidak mau jujur dan terbuka mengenai point yang > satu > > ini (point tersebut diatas). > > > > Sebenarnya jika Pemerintah & DPR mau menyatakan & > > bersikap jujur tentang point tersebut, maka > > masalahnya akan beres, dan tidak ada pertentangan > > Pro dan Kontra mengenai RUU tersebut, dengan > catatan > > Definisi mengenai pornografi juga harus > diperbaiki > > terlebih dahulu. (Masa jika kita ke kolam/pantai > > lalu berfoto2 pakai baju renang dibilang > > pornografi....???!!!!) > > > > Namun kelihatannya niat Jujur & Terbuka tersebut > > yang tidak ada pada Pemerintah & DPR. > > > > > > > > Tongkat Ali <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Yes, that's right > brother.... > > > > > > Adi Budiman <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Ya kemarin sy liat di > > berita tv, katanya karena banyak pelajar2 yang > suka > > melihat situs porno diwarnet, jadi di warnet > > dilarang membuka situs porno dengan jalan > > pengisntalan program blocking. Lucu juga "ada > tikus > > di lumbung, lumbungnya dibakar". Sy setuju dengan > > wacana yg kemarin diungkapkan, jika sekiranya > usaha > > tsb memang bertujuan untuk mencegah siswa2/anak2 > > menakses situs porno, berikan juga donk hak buat > > orang yg sudah dewasa, misalnya : boleh minta > > dibukakan akses tsb kepada petugas warnet. > > > > Di Indonesia ini memang sering bermunculan hal2 > yg > > aneh2, dualisme pemahaman yg berbeda, salah > kaprah, > > dan juga munafikisme. > > > > Yg lucu juga mengenai Program Pencegahan HIV Aids > yg > > sedang digalak2an (sori kalau agak melebar > > pembahasannya, semoga berkenan), memang anjuran > yg > > utama adalah dari program tersebt adalah tidak > > bertukar2 pasangan, dan anjuran berikutnya yaitu > > dengan menganjurkan "Pemakaian kondom jika > melakukan > > hubungan intim bukan dengan pasangan tetap." > > > > Lucunya ngga berapa lama, muncul himbauan BKKBN > yang > > ceritanya ingin mendukung Program Pencegahan HIV > > Aids ini, tapi lucunya yang dibahas : Dalam > rangka > > pencegahan Aids, pemakaian kondom untuk para > suami > > dalam melakukan hubungan intim dengan istri, > supaya > > tidak punya banyak anak (cukup 2 saja), alias KB. > === message truncated === ____________________________________________________________________________________ You rock. That's why Blockbuster's offering you one month of Blockbuster Total Access, No Cost. http://tc.deals.yahoo.com/tc/blockbuster/text5.com