Dari hitungan saya jika BUMI TP 550 maka risk/rewardnya 20 % : 80 % (TA 
approach)

Risiko ini sudah memasukkan risiko sistematis dan non sistematis jangka 
pendek,saat ini masih sekitar 33 % risknya. Sebelum kesana potensial rebound 
masih ada.



--- On Sat, 12/6/08, Ari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Ari <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Bls: [obrolan-bandar] Daisy ML : BUMI TP 550
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Date: Saturday, December 6, 2008, 7:13 PM










    
            
Terlalu banyak informasi, bs jadi bumerang
 
sangatlah penting untuk tetap trading secara sederhana. 
 
Banyak trader memulai dengan strategi yang sederhana dan sukses, tapi mereka 
mencoba mengubah untuk menemukan sistem yang lebih baik. Mereka juga membuka 
diri mereka untuk dipengaruhi oleh pendapat lain dan terlalu banyak fundamental.
 
Perdagangan pasar saham biasanya serupa dalam hal ini. 
 
Pelatihan yang baik adalah mengajarkan seorang anak atau remaja 
strategi Trading yang sederhana atau membuat aturan untuk diikuti dan 
membiarkan mereka untuk trading rekening demo. Banyak Trader yang telah 
melakukan ini merasa surprise bahwa anak-anak mereka dapat melakukan transaksi 
dengan baik, konsisten dan seringkali dengan hasil yang spektakuler. 
 
Pelajarannya adalah bahwa mereka tidak menyimpang dari aturan-aturan yang ada 
dan tidak terpengaruh oleh media atau fundamental. 
 
Banyak trader tidak memperhatikan fundamental sama sekali dan sukses dalam 
bertransaksi. 
Aturan di sini adalah untuk tetap menjadikannya sederhana, 
pakailah peralatan-peralatan dan strategi-strategi dimana mereka tidak 
mempengaruhi keputusan kita
jangan ijinkan diri kita untuk menjadi bingung dengan terlalu banyak informasi 
dan jika kita tidak yakin atau tidak dalam emosi dalam pikiran yang baik, 
jangan melakukan transaksi.
dikutip dari buku ..... duh maap lupa euy




Dari: Bandar Junior <bandar_junior@ yahoo.com>
Kepada: obrolan-bandar@ yahoogroups. com
Terkirim: Minggu, 7 Desember, 2008 06:51:10
Topik: Re: [obrolan-bandar] Daisy ML : BUMI TP 550







Jangan percaya ama analis, jeng Melisa, boleh buat masukan aja, tapi jangan di 
telen bulet2.  Analis2 kita di sini memang lucu (dan menyebalkan) , hari ini 
ngomong A, besok udah berubah jadi B, besoknya lagi jadi C.  

Jadi ingat analis yg prediksi CPRO bakal jadi 2000 dalam 3 tahun, minggu ini si 
analis yg sama udah berubah, katanya saham CPRo di 60 an udah kemahalan, jadi 
doi recomend sell, nah lucu kan, ngomong kok kayak kentut aja, dianggep para 
pembacanya bodoh atau gimana ya? 

Banyak kepentingan dalam merilis riset atau analisa, bisa jadi mereka mau 
collect atau buang barang, jadi risetnya disesuaiin dengan hidden agendanya.

Mending baca riset analis kampung aja, kayak Kopral Oen, yang walaupun pahit 
tapi menghindarkan kita dari jebakan para serigala dan buaya di hutan belantara 
BEI yang ganas.

The second last man standing (hopefully)

--- On Sat, 12/6/08, Melisa Lais <melisa.lais@
 gmail.com> wrote:

From: Melisa Lais <melisa.lais@ gmail.com>
Subject: [obrolan-bandar] Daisy ML : BUMI TP 550
To: obrolan-bandar@ yahoogroups. com
Date: Saturday, December 6, 2008, 9:48 AM





Yang benar yang mana ? Spertinya baru saja Daisy targetkan BUMI 8000.

Target harga Rp550

"Bunga yang lebih tinggi dan pembayaran MTN akan menekan laba bersih dan arus 
kas jika harga batu bara menurun. Kami menargetkan harga saham Bumi Rp550 per 
saham dengan peringkat underperform, " ujar analis Merrill Lynch Daisy Suryo 
da-lam catatannya kepada investor.

Hingga September, Bumi dibebani oleh lonjakan pinjaman sebesar 184,85% dari 
hanya US$345,51 juta menjadi US$984,19 juta. Angka itu belum termasuk pinjaman 
senilai US$175 juta yang diperoleh Bumi pada Oktober dan November.

Seandainya Bumi mewujudkan penerbitan MTN senilai US$200 juta, permintaan 
sementara terhadap surat utang itu, utang bersih Bumi akan mencapai 1.109,63 
miliar.

Berdasarkan laporan keuangan Bumi per September, jumlah saham treasury hingga 
30 September 2008 dan tahun lalu mencapai 358,71 juta saham senilai US$25,89 
juta dan 1,09 miliar saham senilai US$79,15 juta. (pudji.lestari@ bisnis.co. 
id/wisnu. [EMAIL PROTECTED] co.id)




selengkapnya :
http://web.bisnis. com/edisi- cetak/edisi- harian/1id91790. html


Buyback tak pasti, saham Bumi terkulai

Cetak
JAKARTA: Ketidakpastian mengenai sumber pembiayaan program pembelian kembali 
saham senilai Rp8,25 triliun membuat harga saham PT Bumi Resources Tbk terus 
merosot hampir 2 pekan.

Harga saham produsen batu bara terbesar di Indonesia itu kemarin ditutup jatuh 
6,17% ke posisi Rp760, setelah sempat longsor 8,6% pada pukul 14:18. Harga 
saham itu sempat naik ke posisi Rp1.020 pada 26 November.

Tiga broker penjual saham Bumi terbesar kemarin adalah CLSA Indonesia sebanyak 
Rp72,78 miliar dan Samuel Sekuritas, anak perusahaan PT Samuel International 
yang merupakan pemimpin pengatur penerbitan medium term notes (MTN) Bumi, 
sebesar Rp11,37 miliar.

Ketidakpastian itu makin menguat setelah Dirut PT Bursa Efek Indonesia (BEI) 
Erry Firmansyah meminta Bumi menggunakan dana internal untuk membiayai buyback 
dan tidak memanfaatkan hasil dari MTN.

Dia mengatakan BEI masih menunggu keputusan lebih lanjut dari manajemen Bumi. 
"Kami tunggu saja.
 Kami sudah minta mereka [agar tidak buyback saham dengan utang], mereka 
[manajemen Bumi] katakan akan mempelajarinya. Soal itu ada di UU PT [UU 
Perseroan Terbatas], itu diikuti dulu," ujarnya kemarin.

Senior Vice President Investor Relations Bumi Dileep Srivastava mengatakan 
perseroan akan mengikuti seluruh ketentuan dan proses hukum yang disyaratkan.

"Rencana kami membeli kembali hingga 17% saham tidak berubah. Kami akan 
mengumumkannya sebagaimana ketentuan ketika prosesnya dimulai," tuturnya.

Praktisi hukum Fred B.G. Tumbuan mengatakan pembelian kembali saham dengan 
menggunakan dana utang berpotensi menimbulkan kerugian bagi pemegang saham, 
khususnya pemegang saham publik.

Kerugian timbul karena perusahaan kemudian mempunyai beban utang yang harus 
dilunasinya.

"Kalau buyback tetap dilakukan dengan menggunakan utang, yang dipertaruhkan 
adalah [nasib] pemodal publik, karena dengan dalih apa pun telah merugikan
 mereka."

Tumbuan adalah anggota tim perumus UU No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas 
dan masih terlibat dalam pembuatan peraturan pemerintah sebagai peraturan 
pelaksanaan UU itu.

Jordan Zulkarnaen, Kepala Riset PT Kresna Graha Sekurindo, seperti dikutip 
Bloomberg kemarin, mengatakan

"Buyback dengan menggunakan utang, berisiko. Pemodal khawatir terhadap 
banyaknya ketidakpastian mengenai buyback tersebut."

Target harga Rp550

"Bunga yang lebih tinggi dan pembayaran MTN akan menekan laba bersih dan arus 
kas jika harga batu bara menurun. Kami menargetkan harga saham Bumi Rp550 per 
saham dengan peringkat underperform, " ujar analis Merrill Lynch Daisy Suryo 
da-lam catatannya kepada investor.

Hingga September, Bumi dibebani oleh lonjakan pinjaman sebesar 184,85% dari 
hanya US$345,51 juta menjadi US$984,19 juta. Angka itu belum termasuk pinjaman 
senilai US$175 juta yang diperoleh Bumi pada Oktober dan
 November.

Seandainya Bumi mewujudkan penerbitan MTN senilai US$200 juta, permintaan 
sementara terhadap surat utang itu, utang bersih Bumi akan mencapai 1.109,63 
miliar.

Berdasarkan laporan keuangan Bumi per September, jumlah saham treasury hingga 
30 September 2008 dan tahun lalu mencapai 358,71 juta saham senilai US$25,89 
juta dan 1,09 miliar saham senilai US$79,15 juta. (pudji.lestari@ bisnis.co. 
id/wisnu. [EMAIL PROTECTED] co.id)


        Lebih bergaul dan terhubung dengan lebih baik. 
 Tambah lebih banyak teman ke Yahoo! Messenger sekarang!
      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      

Kirim email ke