Bocoran apa yah ?
Maksud saya, kalau ada yg mendowngrade price suatu saham, jangan diterima
begitu saja.
Mungkin secara research benar, tapi secara perbandaran bagaimana ??
Selain case JPM-SUN, coba cek kemarin siapa yg downgrade ASII ??
Sebelum keluar research yg mendowngrade ASII, siapa yg banyak GUYUR ASII ?
Setelah researchnya keluar, siapa yg banyak nampung ASII ?
Sekarang price ASII berapa ?
Atau mungkin member disini punya contoh yg lain ??

Pada 7 Desember 2008 15:32, Joshua Sujasin <[EMAIL PROTECTED]> menulis:

>     Aduuuhhh .... Maaf P'Ruzli, waktu itu sy belum 'lahir' di OB, jd kg
> tahu .... Bisa tolong berikan sedikit bocoran .... Tq
>
> --- On *Sat, 12/6/08, ruzli <[EMAIL PROTECTED]>* wrote:
>
> From: ruzli <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: Re: [obrolan-bandar] Daisy ML : BUMI TP 550
> To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
> Date: Saturday, December 6, 2008, 4:55 PM
>
>
>   Coba di Cek :
> Waktu keluar TP BUMI 8000, siapa yg paling banyak GUYUR BUMI ???
> Sekarang TP BUMI 550, siapa yg paling banyak NAPUNG BUMI (selain Pak Art :)
> ???
> Always REMEMBER JPM-SUN case ??
>
> Regards
>
> Pada tanggal 07/12/08, Melisa Lais <melisa.lais@ gmail.com<[EMAIL PROTECTED]>>
> menulis:
>>
>>   * Yang benar yang mana ? Spertinya baru saja Daisy targetkan BUMI 8000.
>>
>>
>> Target harga Rp550*
>>
>> "Bunga yang lebih tinggi dan pembayaran MTN akan menekan laba bersih dan
>> arus kas jika harga batu bara menurun. Kami menargetkan harga saham Bumi
>> Rp550 per saham dengan peringkat underperform," ujar analis Merrill Lynch
>> Daisy Suryo da-lam catatannya kepada investor.
>>
>> Hingga September, Bumi dibebani oleh lonjakan pinjaman sebesar 184,85%
>> dari hanya US$345,51 juta menjadi US$984,19 juta. Angka itu belum termasuk
>> pinjaman senilai US$175 juta yang diperoleh Bumi pada Oktober dan November.
>>
>> Seandainya Bumi mewujudkan penerbitan MTN senilai US$200 juta, permintaan
>> sementara terhadap surat utang itu, utang bersih Bumi akan mencapai 1.109,63
>> miliar.
>>
>> Berdasarkan laporan keuangan Bumi per September, jumlah saham treasury
>> hingga 30 September 2008 dan tahun lalu mencapai 358,71 juta saham senilai
>> US$25,89 juta dan 1,09 miliar saham senilai US$79,15 juta. (pudji.lestari@
>> bisnis.co. id/wisnu. [EMAIL PROTECTED] co.id<http://[EMAIL PROTECTED]/[EMAIL 
>> PROTECTED]>
>> )
>>
>> selengkapnya :
>> http://web.bisnis. com/edisi- cetak/edisi- harian/1id91790. 
>> html<http://web.bisnis.com/edisi-cetak/edisi-harian/1id91790.html>
>>  *Buyback *tak pasti, saham Bumi terkulai
>>
>>    - 
>> Cetak<http://web.bisnis.com/cetak.php?cid=1&id=91790&url=http%3A%2F%2Fweb.bisnis.com%2Fedisi-cetak%2Fedisi-harian%2F1id91790.html>
>>
>> JAKARTA: Ketidakpastian mengenai sumber pembiayaan program pembelian
>> kembali saham senilai Rp8,25 triliun membuat harga saham PT Bumi Resources
>> Tbk terus merosot hampir 2 pekan.
>>
>> Harga saham produsen batu bara terbesar di Indonesia itu kemarin ditutup
>> jatuh 6,17% ke posisi Rp760, setelah sempat longsor 8,6% pada pukul 14:18.
>> Harga saham itu sempat naik ke posisi Rp1.020 pada 26 November.
>>
>> Tiga broker penjual saham Bumi terbesar kemarin adalah CLSA Indonesia
>> sebanyak Rp72,78 miliar dan Samuel Sekuritas, anak perusahaan PT Samuel
>> International yang merupakan pemimpin pengatur penerbitan medium term notes
>> (MTN) Bumi, sebesar Rp11,37 miliar.
>>
>> Ketidakpastian itu makin menguat setelah Dirut PT Bursa Efek Indonesia
>> (BEI) Erry Firmansyah meminta Bumi menggunakan dana internal untuk membiayai
>> buyback dan tidak memanfaatkan hasil dari MTN.
>>
>> Dia mengatakan BEI masih menunggu keputusan lebih lanjut dari manajemen
>> Bumi. "Kami tunggu saja. Kami sudah minta mereka [agar tidak buyback saham
>> dengan utang], mereka [manajemen Bumi] katakan akan mempelajarinya. Soal itu
>> ada di UU PT [UU Perseroan Terbatas], itu diikuti dulu," ujarnya kemarin.
>>
>> Senior Vice President Investor Relations Bumi Dileep Srivastava mengatakan
>> perseroan akan mengikuti seluruh ketentuan dan proses hukum yang
>> disyaratkan.
>>
>> "Rencana kami membeli kembali hingga 17% saham tidak berubah. Kami akan
>> mengumumkannya sebagaimana ketentuan ketika prosesnya dimulai," tuturnya.
>>
>> Praktisi hukum Fred B.G. Tumbuan mengatakan pembelian kembali saham dengan
>> menggunakan dana utang berpotensi menimbulkan kerugian bagi pemegang saham,
>> khususnya pemegang saham publik.
>>
>> Kerugian timbul karena perusahaan kemudian mempunyai beban utang yang
>> harus dilunasinya.
>>
>> "Kalau buyback tetap dilakukan dengan menggunakan utang, yang
>> dipertaruhkan adalah [nasib] pemodal publik, karena dengan dalih apa pun
>> telah merugikan mereka."
>>
>> Tumbuan adalah anggota tim perumus UU No. 40/2007 tentang Perseroan
>> Terbatas dan masih terlibat dalam pembuatan peraturan pemerintah sebagai
>> peraturan pelaksanaan UU itu.
>>
>> Jordan Zulkarnaen, Kepala Riset PT Kresna Graha Sekurindo, seperti dikutip
>> Bloomberg kemarin, mengatakan
>>
>> "Buyback dengan menggunakan utang, berisiko. Pemodal khawatir terhadap
>> banyaknya ketidakpastian mengenai buyback tersebut."
>>
>> *Target harga Rp550*
>>
>> "Bunga yang lebih tinggi dan pembayaran MTN akan menekan laba bersih dan
>> arus kas jika harga batu bara menurun. Kami menargetkan harga saham Bumi
>> Rp550 per saham dengan peringkat underperform," ujar analis Merrill Lynch
>> Daisy Suryo da-lam catatannya kepada investor.
>>
>> Hingga September, Bumi dibebani oleh lonjakan pinjaman sebesar 184,85%
>> dari hanya US$345,51 juta menjadi US$984,19 juta. Angka itu belum termasuk
>> pinjaman senilai US$175 juta yang diperoleh Bumi pada Oktober dan November.
>>
>> Seandainya Bumi mewujudkan penerbitan MTN senilai US$200 juta, permintaan
>> sementara terhadap surat utang itu, utang bersih Bumi akan mencapai 1.109,63
>> miliar.
>>
>> Berdasarkan laporan keuangan Bumi per September, jumlah saham treasury
>> hingga 30 September 2008 dan tahun lalu mencapai 358,71 juta saham senilai
>> US$25,89 juta dan 1,09 miliar saham senilai US$79,15 juta. (pudji.lestari@
>> bisnis.co. id/wisnu. [EMAIL PROTECTED] co.id<http://[EMAIL PROTECTED]/[EMAIL 
>> PROTECTED]>
>> )
>>
>
>
> 
>

Kirim email ke