--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Bandar Bola <bandarr.b...@...> wrote:
> Saya mencium dugaan bahwa SP "dengan sengaja dikorbankan" untuk satu > kepentingan yang lebih besar, entah itu apa (mungkin Mr. Oentong lebih > tahu). Bicara SP sbg institusi saya melihat dia OLT yg mempunyai infrastruktur yg bagus. Apakah dia dikorbankan atau tidak, yg TAHU PERSIS mestinya manajemen, pegawai dst, atau pihak yg "sengaja" mengorbankan. Pdhl kmrn ada pegawai yg merasa tdk tahu ada kejanggalan/ penyimpangan dlm manajemen perusahaannya. Saya pihak luar saja dpt melihatnya, jadi siapa yg harusnya TAHU LEBIH BANYAK? > ... supaya "hajatan" besar > pihak2 tertentu tidak terganggu oleh bandar HR (kalo dia ini emang bandar > asli, cuma skala-nya mungkin Mr. Oen yang lebih tahu)? > Di "dunia persilatan" (baca perbandaran) banyak diketahui bahwa manajemen sbh sekuritas (komisaris, direktur, kadiv, dst) terlibat aktif dlm "penggorengan" saham2 di BEI. Semua itu sah2 saja mnrt saya, karena mereka dpt berlindung sbg "org2 pasar". Sepengetahuan saya, kerugian HR kali ini adalah yg kesekian kalinya. Tapi yg perlu diketahui adalah kalau kita ingin menjadi BD yg "asli" itu perlu memahami bbrp hal dlm kaitannya seorg HR. Bahwa kita ini tdk bisa berdiri seorg diri dg segala KEMANDIRIAN dlm hal informasi, kekuatan, kekuasaan, dst... Tapi kita harus punya NETWORKING kasarnya hrs punya GANG. Kayak gang motor dr jabar yg heboh tempo hari, hehehe.... Karena di dunia persilatan yg berlaku adalah Hukum Rimba, yaitu Survival of the Fittest. Kalau kita menyombongkan diri seolah2 tdk butuh org lain karena merasa the Biggest, Smartest, dan -EST2 yg lain... Itu berpotensi kita dikeroyok oleh pihak lain yg ingin memanfaatkan kekalahan kita sbg keuntungan mereka. Jadi jangan percaya kalau ada seseorg yg mengklaim dia adalah yg terhebat, terkuat dst... Karena itu semua adalah "kerja kolektif"; mungkin dlm wkt singkat (sebentar) seseorg mampu melakukannya, SEBELUM dia hancur atau "dihancurkan" scr KOLEKTIF. Contohnya sdh banyak....