memang secara filsafat ada yang namanya "kepintaran absolut" dan "kepintaran 
relatif". pada umumnya orang yang kita katakan pintar mempunyai kepintaran 
relatif..karena terlalu banyak bertimbangan ..ini berdasar ini..dan yang ini 
berdasar ini..dst. menyebabkan ia sulit berubah atau sulit beradaptasi dengan 
kondisi kenyataan padahal harga saham kan berubah terus, maksudnya kehidupan 
juga... kebalikanya kepintaran absolut ini murni didapat karena pengalaman 
langsung..yang didapat bahkan tanpa berpikir..karena...dengan berpikir kita 
sudah ketinggalan beberapa detik dengan kenyataan...he harga sudah 
naik..sial...belum sempat beli..atau sebaliknya..begitu pula dalam kehidupan...

Waduh karena menulis ini, jadi kelewatan deh tadi ada cewek cantiq lewat..

NB: Manusia paling suka definisi..dan definisi seolah-olah benar..padahal tidak 
ada yang absolut benar dalam definisi..definisi akan berubah jika pengalaman 
berubah...satu orang pun akan berubah pemahamanya jika ia menemukan yang baru..

akupun begitu..tidak mau membuang-buang waktu dalam berdebat definisi pintar 
dan bodoh..semua orang mempunyai definisi masing-masing..jadi kita dapat 
belajar dari ribuan orang yang ada di OB...

kunci dari hidup adalah " tersenyum" dan mengeksplorasi posibility..
bumi hari ini posibilitynya kemana ??? lihatlah kamu akan tahu..."lakukan yang 
kamu anggap benar, tanpa berpikir"...karena kalau kamu berpikir akan timbul 
penyesalan dll..padahal harga akan berubah terus.

salam,

Andik.
wkwkwk...

--- On Sun, 1/31/10, Peter Hermawan <peter.herma...@gmail.com> wrote:

From: Peter Hermawan <peter.herma...@gmail.com>
Subject: Re: [ob] Orang bodoh vs orang pintar by Mario Teguh
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Date: Sunday, January 31, 2010, 4:48 PM







 



  


    
      
      
      














Sepertinya banyak yang gak ngambil esensi dari artikel. Menurut saya esensinya 
adalah "jadilah enterprenersip" . 

Memang bahasanya sedikit "provokatif" .

Bukan menyuruh orang gak sekolah.

Patut dipertimbangkan adalah sistem pendidikan kita (pada umumnya) membuat 
orang tidak berpikir secara logika. Hanya mengajarkan bahwa 1+1 adalah 2, tidak 
mengajarkan mengapa 1+1 bisa menjadi 2.

Kutipan dari artikelnya, 
"Jadilah orang bodoh yang pinter dari pada jadi orang pinter yang bodoh.  Kata 
kunci nya adalah ‘resiko’ dan ‘berusaha’, karena orang bodoh perpikir pendek 
maka dia bilang resikonya kecil, selanjutnya dia berusaha agar resiko 
betul-betul kecil.

Orang pinter berpikir panjang maka dia bilang resikonya besar untuk selanjutnya 
dia tidak akan berusaha mengambil resiko tersebut.  Dan mengabdi pada orang 
bodoh…"

Artikel ini lebih cocok untuk para pegawai yang selalu takut dan ragu2 untuk 
memulai sebuah bisnis, yang terlalu nyaman berada diposisi mereka sekarang.

Logikanya, jika setiap hari ada seorang pegawai memutuskan untuk memulai 
bisnisnya dan menyerap 5 tenaga kerja saja, sudah berapa tenaga kerja yang 
terakomodasi. Tingkat pengangguran dapat ditekan.


*bukan penggemar mario teguh*

Just my 2cents

peter
dikirim dari Kantor Pos terdekat®From:  Dean Earwicker <dean.earwicker@ 
gmail.com>
Date: Mon, 1 Feb 2010 07:32:10 +0700To: <obrolan-bandar@ yahoogroups. 
com>Subject: Re: [ob] Orang bodoh vs orang pintar by Mario Teguh

 



    
      
      
      Yang sekolah aja byk yang miskin... Apalagi ngga sekolah...



Simple logic.



On 2/1/10, Adhi Sukmono <adhis...@gmail. com> wrote:

> Sekarang ini ada kecenderungan orang berpikir bahkan berbicara  -- Sekolah

> tidak usah tinggi2, yang penting bisa cari duit.

> Orang2 semacam ini tidak pernah berpikir, bagaimana mereka bisa menggunakan

> Blackberry, atau Laptop yang canggih. Bagaimana mungkin barang2 secanggih

> itu bisa ada, kalau pikirannya seperti diatas..

>

> Itulah sebabnya Indonesia selalu tertinggal dalam industri teknologi..

> bisanya import saja.

>

> 2010/2/1 <inderaw...@gmail. com>

>

>>

>>

>> Amen pak.. Saya juga benci sama artikel sampah begini.. But hey,

>> next/delete button just one click away, rite? :)

>>

>> Tetap semangat, orang" pandai! Stay in school! Dan jangan lupa bergaul

>> buat

>> networkingnya! :)

>>

>>

>> Sent from my BlackBerry®

>> powered by Sinyal Kuat INDOSAT

>> ------------ --------- ---------

>> *From: * mikey <lionb...@gmail. com>

>> *Date: *Mon, 1 Feb 2010 07:15:13 +0800

>> *To: *<obrolan-bandar@ yahoogroups. com>

>> *Subject: *Re: [ob] Orang bodoh vs orang pintar by Mario Teguh

>>

>>

>>

>> Ini artikelnya sepertinya tidak ada background checknya

>> BIll Gates itu bukan orang bodoh, dia itu anak orang kaya, kakeknya punya

>> bank di seattle & maminya punya banyak koneksi.

>> Dia bisa sukses dengan microsoft lantaran maminya kenalin Bill dengan CEO

>> IBM, dan hoki aja programnya mau dipakai di personal computer.

>> Kalau maminya orang biasa2 & kakeknya bukan konglomerat yang punya bank,

>> ga

>> mungkin lah yah bisa sukses

>> Dan Bill sendiri terbukti orang pintar karena masuknya pun ke Harvard

>> (kalau tidak salah)

>>

>> Goggle bisa sukses dengan 2 orang baru lulus, coba cek dulu backingnya

>> siapa.

>> CEO Pepsi, CEO Kodak, dan satu CEO lagi (saya lupa) sebagai backing

>> financialnya, dan ada 1 orang ex CEO lagi umur 60an yang masuk ke google

>> pertama kali untuk mempromosikan karya 2 orang undergrads ini.

>>

>> Artikel2 seperti ini menghasut. Kakak ipar saya sampe drop out dari kuliah

>> karena terlalu banyak membaca artikel seperti ini tanpa membaca lebih

>> detail

>> lagi cerita yang sebenarnya.

>>

>> Kalau semua orang berpikir mau jadi orang bodoh, apa jadinya dunia ini?

>> Mana ada lagi orang pintar?

>>

>> Jaman sekarang, orang pintar juga tidak bodo, dia liat bossnya bodo,

>> tinggal bikin usaha serupa dengan si boss bodo, customernya ditarikin

>> semua,

>> si boss bodo udah ga bisa apa2 (namanya juga bodo). Customernya juga tau

>> siapa yang pintar dan siapa yang bodo.

>>

>> Satu lagi, orang bodo itu biasanya meniru, tidak bisa menciptakan inovasi.

>> Inovasi diciptakan sama orang pintar.

>>

>> Sukses tidaknya anda, bukan karena pintar atau bodoh.

>> Semua ditentukan dengan "networking" . Rumus sukses 20% kerja keras, 80%

>> network

>>

>> Masih ga percaya, tanya aja sama Om Liem / Eka Cipta

>> Kalau bukan karena network, bagaimana mereka bisa sukses?

>>

>>

>>

>>

>



-- 

Sent from my mobile device



Regards,

DE



Automated digital advisor, only on www.idxbot.com



    
     

    










    
     

    
    


 



  






      

Kirim email ke