Bung Widhie,

Saya setuju dengan bung. Stop maupun Limit Order hanya bisa dipake 
di futures karena SISTEM BANDAR ITU TADI (seperti OTC/SPA di BBJ). 
Jadi transaksi kita hanya dilawan bandar, tidak diteruskan kemana-
mana. Kasarnya kita bertaruh melawan bandar dan harga di pasar hanya 
dipake sebagai acuan saja, berapun qty/lot yang kita order tidak 
mempengaruhi demand/supply dan price di market. Mirip-mirip togel 
yang nomornya ikut lotere singapure, nomor lotere saja yang diikuti, 
duitnya tidak diteruskan ke s'pore.

Sedang sistem di BEI adalah murni pasar(ada penjual dan pembeli) dan 
TIDAK ADA BANDAR (maksudnya bandar secara harafiah, bukan bandar 
yang menggoreng saham. Kalo bandar yang goreng saham di BEIpun harus 
bertindak sebagai nasabah/investor yang juga harus antri kalo ingin 
jual/beli).

Karena itu di e-mail saya sebelumnya saya sebutkan agak complicated 
jika diterapkan di sini (BEI) karena ada 2 sistem berbeda yaitu JATS-
nya BEI dan OLT-nya sekuritas. Selama sistem di BEI pake JATS dengan 
antri bid/offer akan susah diterapkan.

Buat bung Warren Buffets atau yang lainnya....

Yang saya ingin tahu adalah bagaimana sistem prosedur transaksi 
saham (bukan bukan options/futures) di amrik/NYSE apakah sama/mirip 
dengan yang dipakai di BEI yaitu sistem antri yang electronic?? 
Rasanya kok bukan.....karena saya lihat di CNBC floor di NYSE kok 
pake teriak-teriak (saya simpulkan berbeda dengan BEI). Mungkin hal 
ini yang menyebabkan Limit/Stop Order bisa diakomodasi.

Mohon penjelasannya...agar tambah nih wawasan kita.

Salam,
Pri.





--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> Iya, saya rasa ini mengulang topik yang dulu pernah dibicarakan
> (selalu saja, jika ada member milis baru, maka topik/permasalahan 
yang
> uda clear akan ditanyakan lagi).
> Masalahnya emang bukan di sisi teknis pemrograman dll, tapi
> kekhawatiran bakal ada dispute antara sekuritas dan nasabah. Pada
> sistem OLT saham, dua faktor harus dipertimbangkan, yaitu harga dan
> supply barang (volume bid/offer). Sementara pada sistem OLT
> option/money market atau secara umum futures, yang jadi patokan,
> kebanyakan cuma harga, volume tidak jadi masalah (kecuali trading
> skala besar seperti interbank money market dll). Ketika harga
> menyentuh titik sell atau buy, maka order pasti Done, karena 
bandar,
> dalam hal ini pemilik sistem OLT yang akan mengabsorb seluruh 
barang
> yang dijual atau pun membayar seluruh barang yang dibeli, yang 
berarti
> menjadi lawan transaksi nasabah
> 
> On 2/25/08, Paulus Tangke Allo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > kalau nantinya fitur ini ada, pelanggan perlu menyadari bahwa
> > sekalipun harga-nya kena di limit tsb, tidak ada jaminan bahwa
> > order-nya PASTI done di harga segitu.
> >
> > contohnya begini:
> > katakan saya masukkan order sell limit saham X di harga 2500 
(close
> > sebelumnya 2400)
> > kalau menggunakan logika programming dibawah ini, order ke BEI 
akan
> > dimasukkan ketika last price di running trade menyentuh harga 
2500.
> > tapi, ketika order ini masuk ke BEI, mungkin akan dapat nomor 
antrian
> > paling belakang. karena bukan tidak mungkin sudah ada orang lain 
yang
> > masukkan order jauh lebih awal dari saya utk sell di 2500.
> >
> > ketika harga kemudian turun terus hingga market tutup maka order 
saya
> > tidak DONE.
> >
> > disini ada kesempatan dimana pelanggan akan protes karena sudah 
order
> > sell limit di 2500 dan ketika harga kena di 2500, ordernya malah 
tidak
> > done.
> > akibatnya nanti malah bisa dispute antara pelanggan dan 
perusahaan
> > sekuritas.
> >
> > hal yang kurang lebih sama akan terjadi ketika harga gap up atau 
gap down.
> >
> > again, fitur ini benar2 berguna. soal implementasi di lapangan, 
orang
> > Indonesia pasti bisa lah (segitu banyaknya univ dgn jurusan IT, 
mosok
> > gak ada yang bisa?)
> > tapi sisi lain yang juga perlu disiapkan adalah kesadaran dari
> > pelanggan dan kayaknya ini yang paling susah.
> >
> >
> > salam,
> > paulus
> >
> >
> > On 2/25/08, jul <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > > Nah, untuk memungkinkan Trailing Stop, sebetulnya bisa diakali 
dari 2
> > > hal, pertama dari sistem server sekuritas tersebut, dan kedua 
dari
> > > client masing-masing. Hanya saja faktor kecepatan dan lag 
network akan
> > > menjadi penentu utama.
> > >
> > > Logikanya sederhana saja, ketika ada entry limit order, maka 
tidak
> > > langsung dipassthru kedalam sistem, tetapi masuk kedalam pool 
khusus
> > > untuk limit order (dengan cara diberi flag status tertentu), 
kemudian
> > > sebuah daemon / background process akan mendaftar order 
tersebut,
> > > sambil selalu listen on running order realtime. Ketika nilai
> > > tertinggi/terendah yang dimaksudnya sudah tercapai otomatis 
order
> > > dimasukkan kedalam OLT BEI secara otomatis.
> > >
> > > Jika ordernya adalah SELL maka limitnya adalah UPPER PRICE
> > > Jika ordernya adalah BUY maka limitnya adalah LOWER PRICE.
> > >
> > > bisa juga dibuat pilihan UPPER PRICE/LOWER PRICE untuk kondisi
> > BID/OFFER/DONE
> >
> >
> > + +
> > + + + + +
> > Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus
> > kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas.
> > + + + + +
> > + +
> > Yahoo! Groups Links
> >
> >
> >
> >
>


Kirim email ke