Hampir semua merah, kecuali timah.. Mbah, ini belum saatnya timah dikerjain 
atau karena bandar timah memperhitungkan kekuatan move dari GOI?
 
 Ada beberapa skenario serangan balik kalau TINS dikerjain.
 Dari sayap kiri: Pemerintah menaikkan kemurnian ekspor timah dari 99.85% ke 
99.95%
 Dari sayap tengah: Pemotongan lagi kuota ekspor dari 100 ribu t/year ke 
bawahnya lagi.
 Lewat tengah: Ada ilegal tin minning yang akan diciduk.
 
 Striker: DESDM, pejabat pemkab, pemprov, Kementrian BUMN, DPR, Depdag, pejabat 
TINS.
 
 Ancaman dari GOI kayaknya sudah terus terang terang terus, jadi ga perlu 
reading between the line:
 http://www.metalprices.com/metalNews.asp?id=68799&svc=RN&type=1
 "Timah is state owned. The government protects our production," Usman said at 
the sidelines of a tin conference in Hong Kong organized by ITRI Ltd and Metal 
Events.
 
 Sempra Metals 3 Month Prices                                         
       Current Sempra prices in USD:      
                                                                                
 
        Bid       Offer              Change           CA 3M84808499             
                                        -80.5AH 3M30353045                      
                               -35PB 3M27702790                                 
                    -55ZS 3M22102230                                            
         -60SN 3M2160021815                                                   
+57.5NI 3M2840028600                                                     -305AA 
3M27902810                                                   +15NA 3M28012835   
                                                  -2  
 Bukan ajakan, bukan himbauan

Angelo Ferdinand <[EMAIL PROTECTED]> wrote:                             Ingat 
pak, harus pakai uang dingin, inflasi dan tekanan subsidi BBM kelewat serius, 
TINS juga gak bisa hindar dari PT dan koreksi index regional pak. Lagi pula, 
banyak institusi yang pegang modal MURAH banget sehingga kalo diguyur sampai ke 
25rebu, masih untung tuh mereka....hhehe safe investing
 

2008/4/21 agoes_htm <[EMAIL PROTECTED]>:
                                  TINS emang mantap... bukan cuma korporate 
yang bisa cuan. Retail juga 
 bisa kok.
 
 Thanks atas infonya.
 
 --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Andi Wahyudi 

 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 >
 > Selamat ya Pak
 > 
 > TINS ngamuk :-)
 > 

 > Angelo Ferdinand <[EMAIL PROTECTED]> wrote:                             
 Tambahan Bisnis Indonesia 21 April 2008 (pagi ini ) : Harga Tin LME 
 pertengahan tahun 2008 diperkirakan 25rebu/ton....
 > http://web.bisnis.com/edisi-cetak/edisi-harian/bursa/1id54987.html
 >  
 > 
 > 

 > 2008/4/21 Angelo Ferdinand <[EMAIL PROTECTED]>:

 >  Thanks atas ulasannya Pak Dick. Ulasan beginian akan memberi 
 masukan yang lengkap pada anggota OB terhadap saham TINS dari sisi 
 optimistis dan juga sisi pesimistis. 
 > 
 > Mengenai komparasi dengan INCO, saya juga sependapat, bahwa 
 management INCO sulit untuk dibandingkan dengan manajemen TINS. 
 Namun, ada satu hal yang sulit terbantahkan dan sulit untuk 
 dibelokkan dan dirumorkan, yakni parameter harga metal LME pak yang 
 terang benderang dan gak bisa dibohongin. Segimana excellent nya 
 management, kalau harga metalnya terus2 an menurun atau gak naik2 
 sementara COGS nya naik sehubungan dengan BBM dan inflasi, repot juga 
 menaikkan EPS nya. Kita lihat 4 bulan terakhir penurunan saham INCO 
 yang dibuang asing kayak sampah, dari 11ribuan ke  5800-6000 tgl 10 
 April. Dan pasca deviden, kembali dirontokin ke 7100. Sangat ironis 
 bila dibandingkan dengan EPS 2007 dan management nya yang world 
 class. Dan sekali lagi, yang melepas saham INCO belakangan ini adalah 
 broker asing pak. Saya salah satu korban kejatuhan INCO yang cukup 
 dalam (walau saya bersikeras tidak menjualnya, namun tidak lagi 
 membelinya).
 >    Mari kita lihat TINS : suatu fenomena yang unik, antrian bid-
 offer nya sangatlah tipis dan sangat tidak likuid untuk kaliber 
 bluechip. Apakah karena saham ini sudah masuk gudang para institusi 
 dan korporasi sehingga yang beredar di retail sangat terbatas 
 sehingga tidak lagi semarak? Ada satu broker asing (negara tetangga?) 
 yang saya perhatikan sejak 9 bulan terakhir, kerjanya net BUY aja, 
 jualan hanya sedikit dan (mungkin) perorangan nya yang jualan. 
 Silahkan lihat di iq plus.
 >    
 > Berikutnya, kita lihat penurunan terdalam TINS  terbatas di 25,500 
 tgl 3 April dari tertingginya 35,800. Terus ngebalik dan sekarang 
 sisa -10% dari record tertingginya. Ini juga barangkali komparasi 
 yang cukup menarik. Penutupan jumat lme, kembali naik +250usd/ton 
 sementara nikel lagi2 rontok ke di bawah 29ribu.
 >   
 > So? Yang terbaik adalah mari kita rame2 tanyakan keraguan kita soal 
 TINS dari sisi produksi dan optimisme perusahaan pada hari Jumat ini 
 di Grand Hyatt dan marilah kita memutuskan jual/beli TINS dengan 
 lebih mantap. 
 >   
 > BREAKING NEWS Senin pagi dari analis saya :   "TINS: 30,300-32,200. 
 First quarter net profit surged 51% to IDR478 billion due to an 
 increase in sales. It is still trading below its fair value of 
 IDR40,000. BUY on weakness."
 >   Disclaimer On.
 >  


 > 2008/4/20 Dick Q <[EMAIL PROTECTED]>:

 > 
 >                                         
 > Deposit Timah gak bertambah lagi sudah pasti itu.  Karena memang 
 sudah gak ada lagi lokasi baru yang potensial. 
 >  Tapi dengan meningkatnya harga timah maka Mine  Planning akan 
 berubah. Reserves yang tadinya non-ekonomis akan naik  
 >  valuasinya menjadi ekonomis. Area dgn grade rendah  juga akan 
 menjadi ekonomis. 
 >  Dulu predeksi cadangan PT. Timah sekitar 3-5 thn  kedepan dengan 
 asumsi harga Timah sekitar USD 7k-10k/tons.
 >  Bila harga di atas USD15k, paling tidak jumlah  reserves ekonomis 
 mereka bisa mencapai 10-12 thn kedepan. 
 >  belum termasuk dari pengolahan kembali timah slag  (sisa peleburan 
 yg tadinya tidak ekonomis) 
 >  Sebagian besar cadangan on-shore di kepulauan  riau bukan Bangka.  
 >  yang perlu di diperhatikan adalah :
 >  1. Apakah laba 2008 akan meningkat sesuai  peningkatan harga 
 timah ? management BUMN ini dari dulu terkenal boros dan tdk  
 efisien. 
 >  Sekarang saja tingkat pembelian inventory  mereka meningkat tajam. 
 Biasalah kejar komisi supplier  mumpung perusahaan untung gede. 
 >  2. Sebagian besar kapal keruk PT. Timah tdk dalam  kondisi prima 
 karena buruknya sistem maintenance selama ini. 
 >  3. Pembelian tin ore dari penambang tradisional  akan semakin 
 sulit karena persaingan harga sesama smelter di bangka akan semakin  
 ketat. 
 >  Harga beli tin ore yg tinggi tentunya mengurangi  keuntungan.
 >  4. Kewajiban melakukan reklamasi lahan2 eks  penambangan di 
 Bangka/Belitung cost nya semakin meningkat karena  penambang 
 tradisional. 
 >  5. China sebagai negara dgn cadangan timah terbesar  di dunia saat 
 ini apakah akan tetap mempertahankan regulasi pembatasan  penambangan 
 >  bila harga timah semakin tinggi. 
 >  6. Program diversifikasi usaha dari BUMN ini  terkesan tidak 
 serius dan hanya menghabiskan anggaran saja. Tidak jelas  konsepnya 
 mau kemana. 
 >  Pada masa Dirut Erry R, masih kelihatan visinya mau  kemana. kalau 
 sekarang bingung ;) 
 >   
 >  Menurut saya, saham ini bagus untuk trading. Tapi  belum cukup 
 meyakinkan untuk di simpan lama. 
 >  Apalagi membandingkannya dgn INCO dengan management  yg sudah 
 teruji dan masuk world class company. 
 >  Penutupan minggu kemarin, chart saham ini membentuk  shooting 
 star..silahkan tunggu pull back  bagi yg belum kebagian. 
 >  dan let's the profit run dan jangan lupa pasang  trailing stop. 
 >  Segitu aja pendapat saya, monggo di share kalo ada  pendapat yg 
 berbeda...kita sama2 belajar. 
 >  Salam,
 >  DQ
 >  -nubie trader-
 >   
 >   
 >   
 >   
 >     ----- Original Message ----- 
 >        From:    Angelo    Ferdinand 
 >    To: obrolan-bandar@yahoogroups.com    
 >    Sent: Sunday, April 20, 2008 09:11
 >        Subject: Re: [obrolan-bandar] TINS    fans
 >    
 > 
 > Thanks Pak Andi,
 > Emang ada    satu issue yang selalu mengganggu pergerakan harga 
 saham TINS selama ini :    Deposit timah yang tersisa dan belum 
 signifikannya hasil temuan cadangan baru.    Langkah TINS untuk 
 mengakuisisi dan melakukan diversifikasi usaha ke value    added 
 aspal buton dan tambang batubara (yang sudah berkontribusi +/- 10%    
 terhadap pendapatan TINS tahun 2007), sering digunakan sebagai  
 alasan    untuk menahan laju harga sahamnya. Sementara kalau UNTR 
 membeli KP batubara di    Kalsel, sahamnya naik melaju kencang. KARK 
 baru saja keluarkan CA mau main di    batubara, langsung sahamnya 
 naik dari penny stock menjadi 200an sekarang    (bahkan pernah di 
 600an), ITTG yang baru mau main nikel di Sulawesi dari core    
 bisnisnya yang IT, langsung sahamnya auto reject. Tapi TINS? 
 Diversifikasi    sejenis dipakai kelompok tertentu buat negative 
 campaign, hahaha. Kita    disodori sebuah opini bahwa cadangan TINS 
 abis dalam 3-5 tahun lagi sehingga    saham TINS akan merosot tajam.
 >  Emangnya TINS dengan arus kas dan asset yang    begitu strong dan 
 potensi perolehan kredit yang begitu besar, up to 5 Tril    rupiah, 
 akan diam saja dan menjadikan dirinya sansak tinju, hehehe. 
 Sedikit    lo, emiten yang gak punya hutang kayak INCO dan TINS (TINS 
 tahun lalu sudah    melunasi seluruh hutang jangka pendeknya).  Tahun 
 ini TINS sibuk    mengalihkan sumber produknya dari on-shore ke off-
 shore. Makin langka timah di    darat, dominasi TINS makin menggila 
 seharusnya, karena investasi kapal keruk    dan kapal sedot tidaklah 
 murah dan pasti tidak lagi dapat dilakukan oleh    penambang amatiran 
 dengan biaya pas-pasan, apalagi illegal mining. Kontribusi    hasil 
 dari off-shore juga sudah ditarget akan berkisar 35% seperti 
 ucapan    Dirut TINS di  pertemuan tahunan ITRI di HK. 
 > 
 > Tapi, apakah saham    TINS tahan gempuran? Wah, ini soal lain lagi, 
 pak. Saham apa sih yang gak bisa    digempur di bursa? Apalagi awal 
 tahun 2007, TINS hanya 5rebuan. Artinya?    Banyak 
 corporate/institusi yang menyimpan harga sangat murah, di rata2    
 8000-9000an (lihat rti/iqplus), dan bagi mereka (kalau niat) buang 
 di    27rebu-30rebu toh tidak rugi, tapi mampu mengguncang market dan 
 nanti mereka    tampung lagi di 25rebu. hehehe, sebuah skenario 
 sederhana    bukan?
 > 
 > Makanya untuk pemain long seperti saya yang pro deviden    
 (investor value ala WB?), mau dibanting ke 15rebu kek, monggo lah. 
 Asal tiap    tahun selama 5 tahun ke depan TINS ngasih laba bersih 
 (bukan deviden lho)    3500++, bagi saya udah lebih hebat dari return 
 ruko saya yang memble.(ruko    saya harganya 1,4bio, harga sewanya 
 cuma 75juta setahun, sedih banget, mana    tiap abis masa kontrak, 
 saya harus cat ulang dan dandani lagi biar disewa    orang lagi, cape 
 deh).
 > 
 > Udah ah, pengen baca email/opini yang lain    lagi....
 > 
 > Safe Investing
 > 
 > Angelo 
 >      
 >                  
 >                       
 > 
 > 
 > 
 > 
 > 
 >  
 > 
 >  
 >      
 >                                        
 > 
 >  Send instant messages to your online friends 
 http://uk.messenger.yahoo.com
 >
 
 

     
                 
                      



 
     
                                       

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

Kirim email ke