di beberapa kesempatan saya sering memperhatikan ekonom ini berbicara,saya 
salut sama konsistensi beliau sebagai oposisi pemerintah..cuman sayang seribu 
sayang selama itu juga yang saya perhatikan,belum pernah terdengar adanya 
solusi untuk memecah kan masalah bangsa...ngeritkk trs..huehehe,padahal masukan 
akademisi seperti ini pasti bermanfaat sekali kalau energi nya bisa di arah 
kan,kearah yg lebih positif ( tapi mungkin memang bener ada nya,kalo hidup itu 
pasti tiap orang punya fungsi masing2 bagi orang lain...dan beliau memilih untk 
seperti ini sebagai bentuk community difrensiasi nya )..wah..hehe,saya juga 
udah mulai ngeritik-ngeritik tanpa ngasih solusi nih...hehe maaf ya pak :p

cuman iseng2 doanks kok
peace

hehehe

----- Original Message ----- 
  From: Saham Oke 
  To: obrolan-bandar@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, October 30, 2008 8:54 PM
  Subject: [obrolan-bandar] Indonesia Tidak Menarik Bagi Investor Asing


        http://id.mc765.mail.yahoo.com/mc/compose?&.rand=1440074038&da=0
        Pemerintah kita hanya pintar serap hot money..??

        Jakarta, (ANTARA News) - Indonesia dinilai semakin jauh tersingkir dan 
tidak menarik bagi investor asing dengan persentase penanaman modal asing hanya 
memiliki peranan sebesar lima hingga tujuh persen.

        "Kalau ada yang berpendapat Indonesia dijajah asing itu mimpi saja 
sebab kita bisa melihat kumulatif kontribusi asing hanya lima persen," kata 
pengamat ekonomi Faisal Basri, di Jakarta, Kamis.

        Angka itu menurut dia, jauh di atas rata-rata kontribusi asing di 
negara-negara Amerika Latin, China, dan India.

        Bahkan Kamboja pun terbuka kepada investor asing. Indonesia hanya jauh 
lebih baik dari Venezuela, Bangladesh, dan Srilanka. "Negeri-negeri yang maju 
adalah negeri yang bisa menarik investor asing," katanya.

        Ia mengatakan, regulator di tanah air lebih pintar menarik modal dalam 
bentuk portofolio dalam pasar saham, surat utang negara, dan SBI.

        Padahal Indonesia mempunyai pasar yang besar dan bahan baku yang 
melimpah alias sektor rill yang masih belum tergarap.

        Oleh karena itu, hal terpenting saat ini adalah menjaga agar investor 
asing yang ada di Indonesia tidak mengalihkan dananya ke tempat lain.

        Menurut Faisal, "public investment" di Indonesia sudah kembali ke 
tingkat prakrisis yaitu 6,5 persen. "Angka ini masih sangat rendah bahkan 
terendah dibandingkan dengan negara-negara berpendapatan menengah," katanya.

        Indonesia juga dinilai serba ketinggalan dalam pembangunan sumber daya 
manusia terutama pendidikan dan kesehatan serta infrstruktur dasar seperti 
jalan raya, kereta api, pelabuhan, listrik, air bersih, dan irigasi.

        Sektor tradable yang sedang "merana" yaitu manufaktur dan pertanian 
pangan terkonsentrasi di Jawa. Sedangkan sektor tradable yang sedang booming 
seperti pertambangan dan perkebunan terpusat di luar Jawa.(*) 




------------------------------------------------------------------------------
  Dapatkan nama yang Anda sukai! 
  Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com.

   

Kirim email ke