Betul pak biasanya orang yg memamahmi masalah akan melihat sisi yg berbeda, 
lebih parah lagi ada orang yg tidak berperan apa2 dan gak mengerti apa yg 
terjadi....cuman beraharap harap cemas.....:-)

--- Pada Kam, 30/10/08, meizal <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
Dari: meizal <[EMAIL PROTECTED]>
Topik: Re: [obrolan-bandar] Indonesia Tidak Menarik Bagi Investor Asing
Kepada: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 30 Oktober, 2008, 11:00 AM










    
            


di beberapa kesempatan saya sering memperhatikan 
ekonom ini berbicara,saya salut sama konsistensi beliau sebagai oposisi 
pemerintah.. cuman sayang seribu sayang selama itu juga yang 
saya perhatikan,belum pernah terdengar adanya solusi untuk memecah kan 
masalah bangsa...ngeritkk trs..huehehe, padahal masukan akademisi seperti 
ini pasti bermanfaat sekali kalau energi nya bisa di arah kan,kearah 
yg lebih positif ( tapi mungkin memang bener ada nya,kalo hidup itu pasti 
tiap orang punya fungsi masing2 bagi orang lain...dan beliau memilih untk 
seperti ini sebagai bentuk community difrensiasi nya )..wah..hehe, saya juga 
udah mulai ngeritik-ngeritik tanpa ngasih solusi nih...hehe maaf ya pak 
:p
 
cuman iseng2 doanks kok
peace
 
hehehe
 
----- Original Message ----- 

  From: 
  Saham Oke 

  To: obrolan-bandar@ yahoogroups. com 
  
  Sent: Thursday, October 30, 2008 8:54 
  PM
  Subject: [obrolan-bandar] Indonesia Tidak 
  Menarik Bagi Investor Asing
  

  
  
  
    
    
      http://id.mc765. mail.yahoo. com/mc/compose?&.rand=1440074038&da=0
Pemerintah 
        kita hanya pintar serap hot money..??

Jakarta, (ANTARA News) - 
        Indonesia dinilai semakin jauh tersingkir dan tidak menarik bagi 
        investor asing dengan persentase penanaman modal asing hanya memiliki 
        peranan sebesar lima hingga tujuh persen.

"Kalau ada yang 
        berpendapat Indonesia dijajah asing itu mimpi saja sebab kita bisa 
        melihat kumulatif kontribusi asing hanya lima persen," kata pengamat 
        ekonomi Faisal Basri, di Jakarta, Kamis.

Angka itu menurut dia, 
        jauh di atas rata-rata kontribusi asing di negara-negara Amerika Latin, 
        China, dan India.

Bahkan Kamboja pun terbuka kepada investor 
        asing. Indonesia hanya jauh lebih baik dari Venezuela, Bangladesh, dan 
        Srilanka. "Negeri-negeri yang maju adalah negeri yang bisa menarik 
        investor asing," katanya.

Ia mengatakan, regulator di tanah air 
        lebih pintar menarik modal dalam bentuk portofolio dalam pasar saham, 
        surat utang negara, dan SBI.

Padahal Indonesia mempunyai pasar 
        yang besar dan bahan baku yang melimpah alias sektor rill yang masih 
        belum tergarap.

Oleh karena itu, hal terpenting saat ini adalah 
        menjaga agar investor asing yang ada di Indonesia tidak mengalihkan 
        dananya ke tempat lain.

Menurut Faisal, "public investment" di 
        Indonesia sudah kembali ke tingkat prakrisis yaitu 6,5 persen. "Angka 
        ini masih sangat rendah bahkan terendah dibandingkan dengan 
        negara-negara berpendapatan menengah," katanya.

Indonesia juga 
        dinilai serba ketinggalan dalam pembangunan sumber daya manusia 
terutama 
        pendidikan dan kesehatan serta infrstruktur dasar seperti jalan raya, 
        kereta api, pelabuhan, listrik, air bersih, dan irigasi.

Sektor 
        tradable yang sedang "merana" yaitu manufaktur dan pertanian pangan 
        terkonsentrasi di Jawa. Sedangkan sektor tradable yang sedang booming 
        seperti pertambangan dan perkebunan terpusat di luar Jawa.(*)

  
  Dapatkan 
  nama yang Anda sukai! 
Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com 
  dan @rocketmail. com.
  

      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      
___________________________________________________________________________
Nama baru untuk Anda! 
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. 
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

Kirim email ke