Waalaikumsalam.Wr.Wb. Mohon maaf, tidak menjawabnya dengan bahasa Minang, karena mungkin ini sedikit lebih serius.
Begini,.. Saya juga punya anak kecil, seumuran 6,8,10 tahun. Mereka banyak bertanya,seumpama pertanyaan sanak kita Wadi.TETAPI,..anak saya tidak pernah memperolokkan ayat-ayat Allah.Anak-anak saya itu bertanya memang sebenar-benar ikhlas,lugu,asli berasal dari hati nurani yang paling dalam,sebenar-benar tidak tahu. Alhamdulillah saya jawab,sesuai dengan logika anak saya.Sampai saat ini,bukan maksud membanggakan hasil didikan kami.Anak kami tersebut, " sangat mencintai Allah ". Kalau ia ditanya, " Mat, Ila, dedek,..sayang siapa ? ".Mereka jawabnya,bukan sayang mama,baba dulu, tetapi sayang Allah.Kenapa sayang Allah, karena Allah yang ciptakan kita,dan sayang sama kita.Dan mereka kalau mau berbohong,dan melakukan kenakalan lainnya, sangat takut,bukan karena takut dimarahi mamanya yang " cerewet ", tidak, tetapi benar-benar mereka takut " api neraka ".Mungkin untuk seumur mereka rasa cinta itu didahului,dan hanya baru difahami dengan takut api neraka,mereka belum mengerti arti keikhlasan. Apakah anak-anak saya itu sudah lihat Allah, sudah tahukah ia, bahwa yang kasih rezeki itu Allah, padahal,mereka saksikan sendiri yang cari duit itu adalah babanya, yang didik mereka belajar tulis baca juga mama babanya.tetapi mengapa mereka lebih sayang Allah ?. sampai-sampai mereka sangat bangga diberi nama Islami. Nama anak kami pertama " Mushilatunirrahma ".Kedua " Rahmat" .Apa ia bilang " Rahmat Allah ". Ketiga , nama anak kami Abdurrahman , langsung ia bilang, yang paling dedek sukai nama-nama Allah, karena nama adek juga " Abdurrahman ", sembari menyanyikan lagu Asmaullahi Al husna.( hampir hafal mereka nama-nama Allah itu -, karena saya sering mengajari mereka Al Qur'an dan hafal nama-nama Allah ), jadi mereka tahu, dinama mereka masing-masing, ada nama Allah, betapa bangganya hati mereka, betapa cintanya mereka pada Allah, padahal mereka masih sangat kecil sekali, dan belum tahu apa-apa. Begitupun segala kejadian dan ciptaan,serta Al Qur'an ini mereka yakin sekali, itu berasal dari Allah. Bagi saya pribadi, sedangkan anak kecil semacam itu, yang masih kurang akal mereka, sudah begitu mencintai Allah, apatah lagi kita manusia dewasa yang sudah diberi akal ? Kalau ingin bertanya, silahkan bertanya, tapi jangan memperolok-olokkan ayat-ayat Allah semacam itu.( silahkan baca kembali,semua postingan sanak wady mengenai hal-ini, terutama postingan terakhir. Dan silahkan baca kembali,bagaimana gelagat sanak Wady ini.Ia sudah sangat dewasa,berakal,bukan anak-anak lagi, bahkan coba kita lihat, banyak yang ia ketahui.Ia bukan orang bodoh.Betapa banyaknya, tanpa kita sadari justru orang-orang pintar semacam itu, yang berusaha ( astagfirullahaladziim, jauhkan saya dari buruk sangka ya Allah, " membawa para netter, untuk dalam keragu-raguan, yang ia seakan-akan ragu, dan berusaha untuk tidak meyakini, bahwa Allah itu ada, firman Allah itu memang berasal dari Allah ). Saya sudah untuk kesekian kalinya, baru berani mengatakan " kemarahan ", saya di milist atas postingannya, sudah cukup sabar.Karena saya lihat sudah banyak para netter lainnya memberikan jawaban-jawaban terhadap pertanyaannya, tetapi apakah ia berubah dan dapat petunjuk untuk itu ? Bukankah sudah banyak tulisan-tulisan agama,artikel keagamaan yang dilayangkan di milist ini, untuk menjawab keraguannya, manusia di milist inipun sudah berusaha semaksimal,dan seoptimal mungkin dengan segala daya upaya.Tapi justru semakin menjadi-jadi, kaya api unggun, dikasih minyak malah tambah panas dan menyala saya lihat jadinya. Yang pantasnya buat api yang sedang menyala-nyala itu, saya kira dimatikan dengan air saja lagi, atau ambil goni, atau kain sarung,buat memadamkannya. .Orang, kalau mau dapat hidayah dari Allah, harus ada keinginan berasal dari dalam dirinya sendiri, dan harus ada usaha untuk itu.Mudah-mudahan kita tidak termasuk orang yang dicap Allah dalam firmanNya : " Khatamallahu 'ala quluubihim,wa'ala sam'ihim, wa'ala absaarihim...dst silahkan baca awal-awal surah Al baqarah ". Kita jawabpun semua pertanyaannya, dengan segala dalil, sedangkan surah Al fatihah saja sudah berani ia meragukan : " Benarkan Allah yang mengatakan begitu ??? ".Apatah lagi ayat-ayat lain yang kita sodorkan kepadanya. Lihat dan teliti lebih dalam, serta renungi, sebagai manusia yang normal dan berakal, tentu sudah mengerti maksud apa yang dibalik tersurat. Kita tidak boleh buruk sangka, tetapi bila sudah jelas-jelas seseorang berbuat hal-hal yang keluar dari koridor islam, jelas, sebagai manusia yang cinta Allah dan agama islam, ini baru boleh dikatakan " marah ".malah marah yang dianjurkan dalam agama, dalam membela islam itu sendiri. " BERTANYA ", sangat berbeda pengertian dan maksudnya dengan " MEMPEROLOK-OLOKKAN AYAT ALLAH ". Lihatlah sekali lagi, coba fahami dengan seksama kata-katanya : " memang Allah yang mengatakan demikian,..Allah..Allah..dst..". Menghadapi musuh-musuh Islam juga punya cara tersendiri.Kita juga harus sadar, dan jeli , taktik mereka bagaimana.Anak-anak, dan keluarga kitalah yang coba kita fahami dan ajarkan islam secara utuh dan sempurna, sehingga jangan sampai ada keraguan dihati mereka akan kebenaran agama Islam yang mereka pegang selama ini.Bukan dengan cara menjawab, SEMUA, pertanyaan yang diajukan para musuh Islam itu.Akhirnya, kita sibuk dengan masalah begituan terus, sementara mereka akan maju dengan bidang yang lainnya,dan tertawa, kita telah terkena tipu daya dan makar mereka. Kalau sanak Wady ini sebenar-benar tidak tahu dan bertanya, saya tidak yakin,karena ia telah dewasa.nantik kita kasih segala macam dalilpun, akan dijawab olehnya : " Memang Allah yang katakan begitu ??? ".Lihat sajalah cara ia menafsirkan ayat-ayat Allah. Saya sebagai guru,bila murid-murid saya sudah dua tiga kali, sering datang terlambat,main-main di kelas, dua tiga kali saya sabar menghadapinya, untuk seterusnya murid semacam ini harus diberi " peringatan ".Saya mengeluarkannya, dengan arti kata, bila ia terlambat saja 1 menit ( saya yang lebih dahulu masuk kelas, dari pada murid tersebut, kecuali sebelumnya ia permisi, lain hal ), pasti akan saya suruh ia menunggu di luar. Secara akal normal, rasanya kita dzalim kepada murid tersebut karena telah menghalangi ia untuk mendapatkan pelajaran dari gurunya.Ia di suruh tunggu diluar, kalau ia mau mendengarkan, silahkan dari balik jendela, tetapi jelas ia tidak bisa bicara,karena tidak akan kedengaran kedalam.Atau ia keluar, mau apa ia mau, ia yang tahu, dirinya untuk jadi apa.terombang-ambing ?, bukankah sudah beberapa kali sang guru memperingatkannya ? nantik, kalau memang sudah benar-benar dari hati nuraninya ingin balajar dan merasa rugi akan ketinggalan pelajaran, seorang guru, haruslah siap menyediakan waktunya untuk itu.jadi memberikan pelajaran, pengajaran,bimbinganpun punya metode. Jangan anak didik hanya di ajarkan saja, tetapi didik sebenar-benar mendidik yang tepat, bukan sekedar aqalnya saja yang diisi, tetapi hati, perasaan, dan kepribadiannyapun haruslah dibentuk.Bukan saja manusia itu kita didik menjadi manusia yang pintar saja, tetapi mendidiknya menjadi manusia pintar plus berkepribadian dan beraklhklak serta punya keyakinan yang teguh akan Islam itu sendiri. Mendidik itu, tidak harus disuapin makan anak tersebut, karena ia bukan bayi yang tidak bisa apa-apa lagi, ia sudah jadi anak-anak, bahkan sudah tumbuh dewasa pula , tetapi di berikan kemandirian.Anak pohon pisang, baru sempurna dan besar pertumbuhannya, kalau ia jauh dari batang induk pisang.tetapi bila ia dibawah ketiak sang ibu, ia tidak akan mandiri, dan tidak akan pernah dewasa, malah akan semakin banyak " tingkah dan mintanya pada kita ". Begitupun dengan sanak kita wady, bila memang benar-benar ingin belajar Islam, belajarlah dengan ikhlas, jangan sekali-kali memperolokkan ayat-ayat Allah, sanak kita itu sudah sangat dewasa.Apa saya salah ?. Kalau begitu semua postingannya selama ini, bukan ia yang tulis ? Tidak mungkinkan, kita bukan buta hati dan mata hati kita. Kita bisa melihatnya dengan terang,tanpa pakai kacamata sekalipun , sudah jelas apa yang dituliskannya, ia termasuk kategori " orang pintar ".Hati-hati, Jangan sampai terpedaya dengan rintihan seseorang yang datangnya punya tujuan tertentu . Justru orang pintarlah yang pandai membodoh-bodohi orang bodoh.Orang bodoh hanyalah makanan lezat orang-orang pintar. Demikian tanggapan saya. Wassalam.Rahima. __________________________________ Do you Yahoo!? Yahoo! Mail Address AutoComplete - You start. We finish. http://promotions.yahoo.com/new_mail ____________________________________________________ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting ------------------------------------------------------------ Tata Tertib Palanta RantauNet: http://rantaunet.org/palanta-tatatertib ____________________________________________________