Assalamualaikum w.w. Ananda Hanifah serta para
dunsanak sa palanta,

Saya percaya banyak di antara kita yang pernah
mengantar orang-orang kita kasihi pada saat-saat
terakhir sebelum maut menjemput dan sebelum janji
ditepati. Hati kita galau antara sedih dan duka
melepas beliau yang tak akan kembali lagi, dengan rasa
tentram dan ikhlas, melepas keberangkatan beliau yang
pergi menghadap Allah s.w.t. dengan tenang, sebagai
pertanda hidup yang dijalani dengan baik. 

Saya juga mengalaminya sewaktu melepas Anduang, Ayah,
Etek, Bunda, dan putra bungsu saya. Bagaimanapun,
kematian, bersama dengan kelahiran, jodoh, dan rezeki,
sepenuhnya terletak dalam kuasa Allah s.w.t. semata.

Para ulama mengingatkan -- kalau saya tidak salah --
bahwa sewaktu seseorang meninggal, hubungannya dengan
dunia terputus, terkecuali dalam tiga hal: amal
ibadahnya, ilmunya yang diamalkan, serta doa dari
anaknya yang saleh [baik perempuan maupun laki-laki].

Berbahagialah Ayah Ananda, karena salain menulis sajak
duka yang demikian indah, tentu juga Ananda  mengingat
dan mendoakan beliau. Semoga Allah s.w.t. memberi
beliau tempat yang lapang di sisiNya. Amin.

Wassalam,
Saafroedin Bahar

--- hanifah daman <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> HARI HARI TERAKHIR PAPAKU
>    
>   20 Juli 2000  sekitar pukul 16.00 WIB
>   Adikku memberitau lewat telpon  
>   “ papa stroke, pulanglah”
>   Usia papaku waktu itu jelang 81 tahun
>    
>   Biasanya kalau papa sakit 
>   Aku sering pulang sendirian
>   Kali ini aku khawatir
>   Ku ajak anak-anak dan suami
>    
>   Sesudah Magrib kami berangkat dengan mobil sewaan
>   Besok paginya kami sudah sampai di Payakumbuh
>   Di rumah kakakku yang tertua
>   Kakakku ahli penyakit dalam
>    
>   Papa di rawat dirumah saja
>   Waktu kami sampai
>   Di sana sudah ada kakakku yang dari Jakarta
>   Etekku  yaitu adik perempuan papa juga sudah hadir
>    
>   Ku lihat papa sudah dipasangi oksigen, dan infus
>   Kondisinya agak kritis
>   Semua yang hadir
>   Menunjukkan wajah yang tegang dan pasrah
>    
>   Alhamdulillah besoknya masa kritis papa lewat
>   Tabung oksigen di lepas tapi infus masih terpasang
>   Kadang kakakku menyalurkan makanan lewat hidung
> papa
>   Aku nggak berani menyaksikan
>   Adikku lebih berani tapi dengan air mata terurai
>    
>   Kondisi papa semakin hari semakin membaik
>   Infuspun akhirnya dilepas
>   Kamipun sudah bisa berkomunikasi  satu arah dengan
> papa
>    
>   Karena tempat tidur papa luas
>   Kami anak-anaknya sering menemani papa  
>   Ikutan tiduran atau duduk disamping papa
>    
>   Suatu malam tanggal 23 Juli 2006 kalau tidak salah
>   Papa minta duduk bersandar
>   Tiba-tiba sepertinya papa melihat sesuatu
>   Lalu papa menyalami suamiku yang berada
> disampingnya
>   Kakakku yang baru masuk kekamar juga disalami.
>   Kami bingung dan saling pandang
>   Lalu kakakku bercanda …” taraso lai...
> takatoan indak… , duh gimana kita bisa tau ya ?
> “
>    
>   Aku yang duduk disamping papa mengajak papa
> mengaji
>   Aku Tanya papa .. “ kita mengaji surat apa papa
> ? “
>   “ AlFA …FAH … “  kata-kata yang kurang
> jeas yang diucapkan papa
>   Aku sebut beberapa nama surat yang aku tau
>   Papa menggeleng setiap ku sebut
>   “ Berdasarkan nomor surat ya pa “, pintaku
>   “ Surat satu “, papa langsung mengangguk.
>   “ Alfatihah ?”, tanyaku
>   Lagi-lagi papa mengangguk.
>   Kami membaca Alfatihah
>   Setelah selesai kutanya papa lagi
>   “ diteruskan ke sutat berikut?”
>   Papa menggeleng
>   “ diulangi Alfatihahnya? “
>   Papa mengangguk
>   Akhirnya kami membaca Alfatihah berulang-ulang.
>   Anak-anakku juga kuminta untuk mengaji Alfatihah
> bersama kakeknya.
>   Kulihat papa tersenyum bahagia dengan suasana ini.
>    
>   Tanggal 24 Juli 2000  malam  hari
>   Kakakku mengumumkan kalau masa kritis papa sudah
> lewat
>   Sudah boleh kembali ke tempat masing-masing
>   Kasihan anak-anak 
>    
>   Aku bilang ke suami “ kembalilah ke Bengkulu
> dengan anak-anak, aku mau jaga papa “
>   Suamiku setuju dan besoknya berencana kembali ke
> Bengkulu
>   Sekitar Jam 10 pagi suamiku dan anak-anak diantar
> kakak iparku ke Bukittinggi
>   Bersama mereka kakakku yang dari Jakarta beserta
> etek juga ikut ke Bukittinggi
>   Kakakku dan etek mau  mampir ke kampungku
> SungaiTanang
>    
>   Sehabis melepas suamu berangkat
>   Aku kembali kekamar papa yang ditinggal sendirian
>   Aku lihat papa atur sendiri tangannya 
>   Papa angkat tangan kirinya pakai tangan kanan
>   Papa taruh tangan kiri diperut lalu tangan kanan
> diatasnya seperti posisi sholat
>   Aku terkejut lalu aku urai tangan papa
>   Aku ambil telapak tangan papa
>   Aku usapkan ke pipiku bergantian antara yang kanan
> dan yang kiri
>   Ku tanya papa waktu kuusapkan tangan kiri
>   “ Terasa pa? “
>   Papa mengangguk
>   Aku bingung, kata orang kaki atau tangan yang
> mati, tidak ada rasa
>   Ku pegang kaki papa bergantian
>   Ku Tanya lagi papa ketika ku pegang yang kiri
>   “ Terasa pa”
>   Lagi-lagi papa mengangguk
>   Ku pegang lagi kaki papa
>   Aku merasa kedua kaki papa dingin
>    
>   Kakakku masuk kamar
>   Kuberitau kakakku tentang kaki papa yang dingin
>   “Carilah Balsem, mungkinkarenan darah tidak
> mengalir, uni mau sholat dulu”
>   Ku usap kaki papa dengan balsem
>    
>   Selesai kakakku sholat dia duduk disamping papa
> dan baca Alquran
>   Aku dipanggil si mbak nani ke dapur
>   Waktu aku akan keluar dari kamar
>   Ku lihat papa menatapku tanpa berkedip
>   Seperti tatapan mama ketika kulepas ke ruang
> operasi 
>   Dan itu adalah tatapan terakhir 
>    
>   Di dapur kami bercerita tentang tatapan papa tadi
>   Mbak nani juga bercerita ketika menyapu kamar tadi
> pagi
>   Juga di tatap papaku tanpa berkedip
>    
>   Sedang asyik bercerita 
>   Aku dipanggil keponakkanku
>   “ Etek, mama manggil “
>   Aku berlari kekamar
>   Ku lihat papa lalu kusambar Alquran
>   Entahlah entah masih ada atau tidak
>   Aku baca surat Yassin mengiringi kepergian papa.
>   Innalillahi wa innailaihi rajiun
>    
>   Kakakku bercerita dia sempat ketiduran ketika
> mengaji disamping papa
>   Waktu terbangun dia lihat wajah papa berubah
>   Saat itu Azan Zuhur lagi berkumandang dari Mesjid
>   Dia pimpin dan  iringi kepergian papa 
>    
>   Bengkulu, 25 Februari 2007
>    
>    
>    
>   Hanifah Damanhuri
>    
>   NB. Bapak  Suheimi yth, kalau tidak keberatan
> mohon dijelaskan tentang surat Alfatihah… Kok papa
> lebih memilih membaca Alfatihah ya ? Papa senang
> baca …
>   Yang aneh lagi … kematian mmang tidak bisa di
> duga ya.. walau oleh dokter sekalipun..
>    
>    
>    
>    
>    
>    
>    
>    
>    
>    
>    
>    
>    
>    
>    
> 
>  
> ---------------------------------
> Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail
beta.> Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, Juni 2008.
>
-----------------------------------------------------------------
> Website: http://www.rantaunet.org
>
============================================================
> UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
> - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika
> melakukan reply.
> - Email dengan attachment tidak dianjurkan,
> sebaiknya melalui jalur pribadi.
> - Posting email, DITOLAK atau DIMODERASI oleh
> system, jika:
> 1. Email ukuran besar dari >500KB.
> 2. Email dikirim untuk banyak penerima.
>
--------------------------------------------------------------
> * Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara
> (nomail) dan konfigurasi keanggotaan, silahkan ke:
> http://rantaunet.org/palanta-config
> * Membaca dan Posting email lewat web, bisa melalui
> mirror mailing list di:
> http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages
> http://groups.google.com/group/RantauNet?gvc=2
> dengan mendaftarkan juga email anda disini dan kedua
> mirror diatas.
>
============================================================



 
____________________________________________________________________________________
We won't tell. Get more on shows you hate to love 
(and love to hate): Yahoo! TV's Guilty Pleasures list.
http://tv.yahoo.com/collections/265 

Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, Juni 2008.
-----------------------------------------------------------------
Website: http://www.rantaunet.org
============================================================
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email dengan attachment tidak dianjurkan, sebaiknya melalui jalur pribadi.
- Posting email, DITOLAK atau DIMODERASI oleh system, jika:
1. Email ukuran besar dari >500KB.
2. Email dikirim untuk banyak penerima.
--------------------------------------------------------------
* Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi 
keanggotaan, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-config
* Membaca dan Posting email lewat web, bisa melalui mirror mailing list di:
http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages
http://groups.google.com/group/RantauNet?gvc=2
dengan mendaftarkan juga email anda disini dan kedua mirror diatas.
============================================================

Kirim email ke