"oghie" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> memang benar kami di KPP sudah bisa melihat hasil penerimaan MPN
> secara realtime...
> namun ternyata data yang disajikan msh banyak terdapat data yang dobel
> pembayarannya namun NTTPN-nya berbeda...
> saya pernah melakukan crosschek ke WP-nya, dia bilang hanya melakukan
> 1x pembayaran, pdhal di MPN terdapat 4x pembayaran...
> makanya sebenarnya kami di KPP msh membutuhkan ssp lembar kedua guna
> validasi data MPN...
> 

ESN:
masalah double/triple/kwintet entry itu biasa terjadi(di bank),
sebenernya alur data MPN itu begini mas: Bank Cabang => Bank Pusat =>
DJP/DJPB

nah saya pernah tanyakan ke pegawai bank disini jika terjadi perbedaan
data antara laporan bank cabang ke KPPN dan data MPN yang ada, pegawai
bank yang bersangkutan sering mngatakan sudah membatalkan
NTPN/transaksi yang salah, nah kalau saya curiga apakah data
pembatalan tsb selalu diupdate oleh Bank Pusat mereka(untuk dilaporkan
ke DJP/DJPB)

kalo data MPN(penerimaan pajak/non pajak dari Bank)untuk wilayah
pembayaran kab.yapen waropen dan waropen sekitar 6-7 bulan penggunaan
sistem MPN memang sering masih berantakan, tapi saya perhatikan juli
pertengahan mulai tidak ada lagi double entry


> Masalah NPWP seh kami sendiri di KPP sering bgt mengalami spt itu...
> sering WP protes ke KPP klo NPWP-nya tidak terdaftar di Bank...
> Memang caranya cuma nelp ke helpdesk MPN supaya NPWP-nya dimasukin,
> itu jg hrs adu mulut dl dengan petugas disananya... Mereka selalu
> menyalahkan kami di KPP krn tidak mentransfer datanya, padahal di KPP
> kami sudah tersentralisasi data-nya di Kantor Pusat...
> Bgitulah di pajak, antara Kantor Pusat ma KPP seperti anjing dan
> kucing aza...
> Mungkin klo menemukan NPWP yang belum terdaftar di MPN, anda minta KPP
> setempat aza tuk nelp helpdesk-nya...
>

ESN:
klo ttg ini saya setuju sekali, jujur aja kadang helpdesk DJPB juga
punya keterbatasan2 juga kok :), kalo saya sendiri mencoba menghubungi
KPP Timika (via temen saya disana) untuk meneliti NPWP yang tidak
terdaftar dan jika sudah ada di KPP Timika, dy sendiri yang akan
mendaftarkannya ke database NPWP di kanpus DJP

jadi saran saya juga sama, lebih baik coba diselesaikan antara
KPP-KPPN setempat dulu

Salam Damai dari serui


ESN

Kirim email ke