OK, mas eko, sama setuju dengan mas,... 1. potongan spm, memang diinput di KPPN melalui sistem aplikasi epay point yang online dengan kantor pusat untuk mendapatkan NTPN (meskipun ada yang gagal untuk mendapatkan NTPN karena ada NPWP yang tidak valid/tidak up to date. 2. berdasarkan sistem MPN, sebenarnya KPPN(DJPBN) tidak berkewajiban lagi mengirim SSP lembar kedua ke kantor pajak dan skrg ini diaplikasi bendum ( intern djpbn) juga sdh tidak ada lagi menu untuk cetak laporan yg akan dikirim ke DJP, walaupun demikian karena adanya permintaan Ka Kanwil DJP ke Ka Kanwil DJPBN, kami akhirnya diinstruksikan kembali kirim SSP lembar kedua ke Kanwil DJP meski formatnya kami cetak pake excel. 3. kalo Ka Kanwil DJP mo minta secara resmi ke Kanwil DJPBN saya yakin semuanya akan gratis kok. Wong di wilayah kami aja Ka Kanwil DJP minta secara tidak resmi aja sudah dilayani secara optimal, bahkan tiap hari laporan harus kami kirim, buat apa juga sih KPPN numpuk SSP, bikin gudang jadi penuh aja. Oh, ya, sebenarnya kami dari DJPBN juga punya kenangan nggak enak yang ingin saya sampaikan ke DJP. Dulu waktu adanya kewajiban KPPN kirim SSP ke Kanwil DJP, Kantor kami sering dijadikan kambing hitam terkait keterlambatan kinerja di Kanwil DJP juga KPP-nya, alasan mereka karena mereka terima data terlambat dari KPPN, padahal kami setiap hari secepatnya kirim laporan tersebut setelah kami selesai verifikasi, karena kalo tidak segera kami kirim akan ada lagi laporan datang dari bank. Pernah suatu hari orang pajak melalui kurir minta data SSP untuk tanggal yang sudah kurang lebih 40 hari kami kirim. Mintanya tidak formal, tidak pake surat lagi, padahal kami tiap hari kirim SSP ke Kanwil DJP itu pake surat pengantar kepala KPPN, akhirnya...? Saya bilang: 1. Data sudah kami kirim, kalo kami dimintai lagi dari mana saya dapat SSP, apa saya minta ke bank lagi? 2. Kalo memang minta lagi, mintalah dengan surat resmi dari Kanwil DJP anda, kami kirim ke sana kan pake surat resmi! 3. Mengapa setelah sekian lama anda baru periksa kiriman dari KPPN dan lalu bilang "ada yang kurang", ini berarti Kanwil DJP yang lambat kerja bukan KPPN, lalu kenapa selama ini KPPN dijelek2kan sehingga kami dimarah2in sama Ka Kanwil kami. Sebenarnya kalo ada surat dari Kanwil DJP itu, mo saya jadikan bukti Ke Kanwil kami DJPBN bahwa selama ini bukan KPPN yang terlambat kirim, tapi Kanwil DJP yang terlambat periksa, tapi ya sudahlah.. Meski sekarang ini kami masih kirim SSP, tapi Kanwil DJP nggak berani jelek2an kami lagi, he, he Oh, ya, saya juga mo nanya nih sama orang pajak, dulu kan sudah terima SSP lembar kedua, bahkan sampai sekarang inipun masih terima, tetapi kenapa masih minta " konfirmasi setoran pajak ke KPPN" apakah data di DJP amburadul? Terus SSP lember kedua dikemanain aja, ato males bongkar gudang, sehingga orang KPPN aja biar yang bongkar2 gudang. Kalo yang diminta DJP data yang baru sih, nggak apa2, kalo data yang diminta sudah karatan, aduh setengah mati kami bongkar2 gudang!!! Wahai orang pajak, memang kita satu bangsa, satu departemen, dan satu jalan menuju perubahan, tapi sayang, penghasilan kita beda? hik, hik,.. So, jangan lagi bilang orang KPPN minta uang, ...Merdeka, hidup DJPBN!!!
ekoadadisini <[EMAIL PROTECTED]> wrote: --- In perbendaharaan-list@yahoogroups.com, "oghie" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > seblumnya saya mo minta maaf neh karena saya ikutan nimbrung di > milis-nya perbendaharaan walaupun saya sbnrnya di pajak... > tp klo nda salah neh milis kan terbuka tidak hanya tuk pegawai > perbendaharaan aza... > ESN: seingat saya di homenya iya > ada yang saya mau tanyakan terkait masalah MPN dan SPM... > 1. apakah para bendaharawan yang menyetorkan pajaknya melalui SPM di > KPPN, data pembayarannya diinput kedalam sistem MPN di KPPN juga??? ESN: iya, potongan SPM diinput melalui sistem epay point (untuk mendapatkan NTPNnya) > 2. knp sejak pemberlakuan MPN kami di pajak sudah tidak terima lagi > ssp lembar kedua seperti dahulu??? ESN: seingat saya pas diklat MPN dulu, memang salah satu tujuan MPN ini untuk menyederhanakan pelaporan dan rekonsiliasi data pajak (diusahakan supaya 'paperless')karena sudah online dan teregistrasi pembayarannya di Ditjen Pajak (kan sudah bisa lihat langsung, saya kurang tau site apa yang digunakan Ditjen Pajak untuk memonitor penerimaan MPN), walaupun saya sendiri di KPPN Serui tetap membuat laporan pajak ke KP4 setempat > 3. saya pernah mencoba meminta data penerimaan pajak yang melalui SPM > diKPPN, namun ada oknum yang meminta imbalan tertentu,apakah memang > harus spt itu??? ESN: ngga, tidak harus seperti itu data SPM bisa dimintakan kok di KPPN Serui (kalau memang diperlukan) gratiss... :) > bukan maksud saya untuk mendiskreditkan rekan2 di KPPN, saya tau klo > kita berbeda ditjen, namun kan kita satu departemen dan terlebih lagi > kita satu bangsa yang sedang menghendaki perubahan kearah yang lebih > baik... > ESN: setujuu > Mohon skiranya rekan2 di dit perbendaharaan dapat membantu saya... > > Terima Kasih... > ESN: mungkin temen2 yang lain bisa nambahin :) Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]