Waduh bang alex (BUKAN ALEX LUMBANTOBING)...saya nggak ngerti bahasa
jawa... :-) tolong di terjemahkan...terimakasih :-)

Tapi begini intinya...semua yang anda bilang saya juga tahu....dan itu
adalah kasus....

Saya cuma kepengen jangan berkata bohong dan membuat opini palsu seperti
yang ditulis oleh Alex Lumbantobing....Terlalu gampang sekali menuduh
dan menulis yang bukan-bukan sekedar untuk memuaskan nafsu pribadinya
sendiri...Seakan-akan itu adalah benar....maka saya wajib
membenarkan......

Smile... :-)


alex wrote:

> Wah wah ojo ngono Bung Haddeeer (wong endi koen..jenengmu nggak lazim)
>
> Baru habis silahturahmian  koq sudah bermarah-marahan.......
>
> Aku dewean ngalami peristiwa yang podo karo Cak Lumbantobing..........
>
> Ono temenku ynag bodo e nggak ketulungan (nuwun sewu lho Mas) eh
> tau-tau nya masuk ITB hanya disebabkan ayahandanya berbintang 3.
> Saya sich nggak iri, memang untung dia punya ayah berbintang, sedang
> kita-kita khan cuma cuma berbintang kalu lagi mimpi atau kena tonjok.
>
> Yang anda katakan ono akale namun sayangnya bukan anak petani pribumi
> yang masuk namun anak pejabat/berbintang pribumi yang masuk. Kalo
> anda membandingkan dengan anak Cina saya kira mereka nggak ada
> yang ngarepin masuk UMPTN. Masuk selamat nggak juga bersyukur, toh
> seperti
> kata anda mereka lebih bergengsi masuk MIT, Harvard, Princeton,
> LeHigh,
> Stanford dll. dibandingkan ke UGM, ITB, ITS, UI yang menurut anda
> harus
> bercampur baur dengan anak-anak petani yang miskin. Maaf lho namun
> saya
> hanya menyitir argument anda Bung Hadder.
>
> Jadinya begini lho Cak, mungkin Cak sendiri nggak pernah bergaul
> dengan
> para joki (untuk masuk UMPTN). Ku punya teman yang ikut UMPTN hingga
> 5 atau bahkan lebih. Satu kali masuk untuk dia dan yang empat lainnya
> untuk memasukkan orang lain, orang itu bisa orang Cina yang kaya,
> orang
> pribumi yang kaya dan yang jelas nggak mungkin orang miskin, karena
> bayarannya jutaan keatas. Trus siapa yang salah...mohon
> petunjuknya....
> Matur nuwun inggih.............
>
> Wass
> AL
>
> At 09:30 21.01.1999 +0700, you wrote:
> >Harusnya Bang Alex lebih memperluas pandangan dalam melihat sesuatu,
> >jangan sempit sekali analisa nya dalam memandang sesuatu.
> >
> >Kebetulan juga saya mempunyai sahabat-sahabat sewaktu kuliah menjadi
> >OPERATOR seleksi UMPTN (BUKAN IKUT DALAM PENENTUAN KRITERIA KELULUSAN
>
> >UMPTN...tolong di ralat, karena seorang mahasiswa tidak dapat
> menentukan
> >kriteria UMPTN...!!!!!!!!  Hati - hati menulis jangan berbohong dan
> >membuat OPINI palsu ..!!!!!......)
> >
> >Yang ada adalah SEDAPAT MUNGKIN KEADILAN BAGI SELURUH PESERTA UMPTN
> >UNTUK DAPAT MERASAKAN KULIAH DI PTN.
> >
> >Di sini seluruh faktor dari seseorang calon menjadi variable dalam
> >seleksi : Asal SMA, Orang tua kerja dimana, Pendapatan Orang Tua,
> Agama,
> >Keturunan, Jurusan yang dituju, Propinsi, dan masih banyak lagi (saya
>
> >sudah lupa).
> >
> >Seseorang dari Irian Jaya atau dari Aceh tentu juga ingin merasakan
> >sekolah di ITB atau UI atau UGM, bukan hanya seorang keturunan cina
> yang
> >dari kecil sudah mendapat sekolah yang layak di yayasan mereka dan
> >kekayaan dari orang tua mereka, tetapi juga ingin ikut masuk sekolah
> ke
> >NEGERI......:-)....anak petani yang sebagian besar di negara ini juga
>
> >mau sekolah di NEGERI...yang tidak mendapatkan kesempatan yang sama
> >dalam bersaing dan belajar semasa SMA....karena mereka orang
> miskin.....
> >
> >Dan juga jangan Anda Bilang bahwa "penjatahan masuk UMPTN yang
> >juga sering didasarkan pada alasan agama tertentu atau keturunan
> >tertentu", ini adalah pernyataan yang SOMBONG....apa anda pikir
> mereka
> >lebih hebat dari orang lain.....he....he....nanti dulu......
> >
> >SMILE.....YOU MAKE ME SICK....
> >
> >
> >Alexander Lumbantobing wrote:
> >
> >> Kenyataan ini memang pahit dan meresahkan, tetapi inilah salah satu
> PR
> >> kita
> >> memberantas KKN di bidang pendidikan - termasuk penjatahan masuk
> UMPTN
> >> yang
> >> juga sering didasarkan pada alasan agama tertentu atau keturunan
> >> tertentu
> >> (sistem kuota). Ssahabat-sahabat saya sewaktu kuliah dulu banyak
> yang
> >> ikut
> >> dalam proses penentuan kriteria kelulusan UMPTN dan pemeriksaan
> ujian
> >> di Pusat
> >> Ilmu Komputer UI, Salemba. Begitu nyata dan terang-terangan....
> >>
> >> Warm regards,
> >>
> >> Alexander Lumbantobing
> >

Kirim email ke