Daeng Ida memang lebih bijak. Saya heran masih banyak yang hobi
membawa-bawa agama didalam analisanya. Kalau Soeharto salah, apa Islam
yang disalahkan. Kalau Moerdani salah apa Kristen yang disalahkan. kalau
Sudomo salah???? Nah ini mungkin lebih sulit, karena Sudomo dua kali
Islam, sekali Kristen. Kenapa sich agama yang disalahkan?? Apa mungkin
enggak punya pengetahuan yang cukup tentang agama ybs, jadi asal teriak
saja hingga agama yang jadi korban. Bung!! agama Islam dan Kristen jelas
tak bisa disalahkan. Dua agama samawi itu jelas-jelas mengajarkan damai
dan kasih. Jadi kalau ada oknum teriak-teriak bahwa suatu pers identik
dengan agama itu jelas salah dan mungkin karena tidak punya pengetahuan
yang cukup tentang agama ybs. Agamamu adalah agamamu, agamaku adalah
agamaku, perlu digarisbawahi sebagai penghormatan kepada agama yang lain
sekaligus sebagai dasar untuk lebih memahami agama sendiri. Kalau belum
sampai pada tingkat menghormati agama lain, lebih baik baca lagi, kenapa
Tuhan tidak membuat umat manusia ini menjadi satu agama saja.
Stop ikut mengacaukan persatuan dan kesatuan diantara kita. Tidak ada
satu agamapun yang mengajarkan untuk membakar, menembak, menganiaya
orang lain. Jika ada pers atau oknum yang membenarkan hal tsb, mestinya
ada oknum yang tidak mengerti ajaran agamanya atau tidak peduli dengan
ajaran agamanya.
peace.

Notrida Mandica wrote:
>
> Dear Permias,
>
> Sebaiknya konflik 'tuduh-menuduh' itu tidak dipelihara di PERMIAS.  Kita
> seperti anak kecil yang tahunya cuma nangis dan mencak-mencak.
>
> Saya minta maaf dengan segala kehinaan saya, sangatlah tidak respek
> orang-orang yang selalu membawa issue yang tidak valid dan melukai
> kerukunan keagamaan dan kebangsaan kita.  Seharusnya  kita bisa memberi
> contoh yang baik kepada bangsa kita yang selalu bertengkar dan tidak
> rasional.  Kalau KOMPAS bersalah, hukumlah dengan tuduhan yang rasional.
> Misalnya bahwa jurnalists KOMPAS masih 'asal' nulis, tidak ada check and
> recheck, sourcenya tak valid, and tidak considered.  Kebanyakan berita
> yang nge 'BOMB' itu ditulis untuk menarik minat tapi tidak memikirkan
> effectnya.
>
> Dibutuhkan extra intelegence, tolerance, kesabaran dalam memilah berita.
> Dan sebaiknya kita bisa menunjukkan itu kepada generasi kita dan
> generasi datang.
>
> Salam Hormat,
>
> ida
>
> ______________________________________________________
> Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com

Reply via email to