On Mon, 8 Mar 1999, Mohammad Rosadi wrote:
deleted..
> Telah berulangkali wartawan asing menunjukkan kebohongannya dalam
> membuat berita. Tidak perlu disebutkan "berita-berita sampah" yg telah
> berhasil mereka sebarkan ke seluruh pelosok dunia, hanya demi menaikkan
> oplag atau popularitas surat kabarnya (atau karena kebenciannya pada
> suatu pihak lain..?).

email anda sudah dimulai dengan suatu prejudice (prasangka)

> Cuplikan wawancara diatas (jika benar) tidak membuktikan apa-apa.
> Tidak salah jika presiden PK (Nur mahmudi) dan staffnya mengatakan
> demikian,karena kan bantuannya memang untuk rakyat maluku yg tertindas.
deleted..
 Jadi ya jangan berprasangka buruk dulu
> atuh......:-)
>
deleted...

bung rosadi,
tidak ada prasangka buruk dalam email saya yang original..yang ada
hanyalah suatu kesimpulan atas sebuah event. Kalau saja Nur Mahmudi
menceritakan hal yang anda ceritakan di atas, tentu itu akan jauh lebih
jujur dan lebih mulia.

> Ah....kita liat saja nanti siapa sebenarnya yg berbohong. Berbohong
> tidaknya seseorang biasanya terlihat dari kualitas
> pribadinya.Membandingkan pribadi orang asing seperti sander thoenes
> dengan orang-orang PK yg santun dan religius(merasa selalu diawai oleh
> Allah swt), tentunya tidaklah terlalu sulit...:-)

Bung rosadi, diatas anda menyarankan agar jangan berprasngka buruk dulu,
tapi disini nyata2 anda telah berprasangka buruk terhadap sander.
Inikah pribadi muslim ?
Yang dengan congkaknya secara implisit menyatakan bahwa orang2 asing
kepribadiannya adalah lebih buruk dari orang2 PK.
And I thought ONLY GOD knew which person is better than
another.
Disini anda sudah menerapkan rasisme, or at least generalisation,
bahwa semua orang asing adalah seperti yang anda bayangkan.
(btw, anda berada di USA bukan ?  what a hypocrisy... :)
and anyway, the issue here is NOT whether Sander subscribe
one's idea of how a pious person should be, but how he does
good (honesty and impartiality) job as a journalist.
(oh btw, Sander bisa saja seorang muslim....)

Hal seperti inilah yang pernah saya kemukakan dalam milis ini,
bahwa masih ada saja orang2 yang jauh lebih mementingkan
lambang2 dan simbol2 agama daripada nilai2 agama itu sendiri,
bahkan seolah2 lambang2 dan simbol2 itulah yang harus disembah,
dan bukannya Tuhan mereka.


>
> Mengenai keberpihakan, tentu tidak ada salahnya, selama yg
> dipihaki(dibela) adalah kebenaran dan keadilan, bukanya oplah atau
> popularitas belaka.

Sebenarnya sih, saya tidak begitu mempermasalahkan keberpihakan.
Yang lebih saya masalahkan adalah kejujuran (seperti yang dikatakan
seorang wakil PK tadi malam di TPI : PK berusaha untuk mendekatkan
antara perkataan dan perbuatan). Saya sadar bahwa voters yang
diharapkan PK adalah voters dari orang muslim, jadi wajar saja apabila
PK menunjukkan keberpihakan. (hal inilah yang membikin saya skeptis
terhadap partai politik yang menggunakan agama sebagai platform,
yang bisa menunjukkan unsur keberpihakan, padahal Indonesia
adalah negara plural).

Inti dari original posting saya adalah bahwa event dimana ketua PK
telah menunjukkan indikasi tidak jujur membikin saya tidak bisa
percaya 100% pada laporan PK dari Maluku.



> Ya...pantas saja anda lebih percaya pada si sander thoenes, belum
> apa-apa saja sudah berprasangka....:-)

hehehe... kita sama2 berprasangkanya yah ? :)

Salam,
Ian

ps. sekali lagi saya ingatkan bahwa anda bisa confirm dan verify
langsung ke nur mahmudi mengenai interview, jadi supaya anda
tidak menuduh sembarangan :)
pps. semoga email saya ini bisa clears understandings that may/may
not have existed.

Kirim email ke