Tino yang baik,
Saya prihatin sekali atas kejadian buruknya birokrasi kita. KJRI rupanya
kurang sakti juga ya (Mungkin perlu KBRI kali). Ini aneh betul. Mestinya, yg
ngomong "Surat Menkeu" itu dicatat namanya sekaligus untuk memudahkan
klarifikasi masalah kelak.

Saya sudah meneruskan persoalan ini ke kolega di Surabaya dan juga
rekan-rekan di kantor Jawa Pos, supaya ikut mencari tahu sekaligus berupaya
memudahkan urusan buku kiriman ini.
Bukan apa-apa, gara-gara mental dan perilaku gombal birokrat itu, saya tidak
ingin orang-orang lain kapok untuk berbuat kebaikan dan hal-hal positip
seperti pendidikan.

Buat Tino cs, jangan menyerah terhadap persoalan sederhana namun menyakitkan
ini. Sikap proaktif pejabat dan birokrat secara umum memang masih jadi
dambaan belaka.
Ingat pameo ini kan: Jika masih bisa dipersulit, kenapa harus dipermudah!

salam,
ramadhan pohan
###


>From: [EMAIL PROTECTED]
>Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
>To: Recipient List Suppressed:;
>Subject: [sip2k] Mohon bantuan...
>Date: Thu, 7 Jun 2001 18:30:42 -0800
>
>salam permias,
>
>teman-teman, beberapa waktu yang lalu kami dari Los Angeles mengirimkan 15
>kotak buku [kurang lebih 200 text books bekas] yang rencananya akan
>disumbangkan ke beberapa universitas di surabaya seperti ITS, petra,
>universitas negeri surabaya. Dan barang  tersebut sudah dilampiri surat
>pengantar dari KJRI LA menjelaskan bahwa buku-buku tersebut berupa
>sumbangan.
>
>Tapi apa daya, buku-buku nyangkut di Tanjung Perak [sejak minggu lalu] dan
>kata bea cukai jakarta, barang hibah harus mendapatkan rekomendasi dari
>menteri keuangan [?].
>
>saya sendiri sampai kaget sekali, ternyata birokrasinya sampai selevel
>menteri!  wah ternyata susah sekali yach "memintarkan bangsa sendiri?".
>
>so apakah ada teman-teman yang bisa memberikan rekomendasi untuk memecahkan
>masalah ini?
>
>salam,
>tino
>PS: saya sampaikan email teman saya salah satu representative dari
>universitas yang akan menerima sumbangan buku-buku tersebut.
>+++++++
>
>kembali ke soal barang kita di gudang surabaya.
>aku sudah coba kontak Jakarta and dijelaskan kalo untuk barang hibah kita
>harus minta surat dari menteri keuangan (?) and dari temenku aku juga
>diberi tahu emang seperti itu prosedurnya and tempo lalu ada dapat
>bantuan dari luar untuk obat obatan mereka harus ke departemen kesehatan,
>sosial dan sebagainya untuk pembebasan bea. so memang ruwet gitu untuk
>barang hibah.
>

_________________________________________________________________
Get your FREE download of MSN Explorer at http://explorer.msn.com

Kirim email ke