Saya setuju sekali:

"...saya justeru merasa iman dan ilmu bisa hidup berdampingan dengan
damai.... mungkin persis seperti tokoh dalam buku dan brown itu:
leonardo vetra, ahli fisika yang sekaligus seorang pastor....."

Iman dan ilmu pengetahuan bukanlah dua hal yang berhadapan. Mungkin 
bisa saling membuahi. TETAPI tak ada kausalitas antara perkembangan 
ilmu pengetahuan dan keimanan. Kedua hal itu exist dalam tataran yang 
berbeda.

Iman adalah untuk diimani, sedangkan karya ilmiah adalah untuk diuji 
keabsahannya.

Saya tak pernah faham freemansonship, tetapi juga tak ada 
relevansinya disini.

Yang penting, mengatakan, buah keilmiahan adalah akibat dari upaya 
imani, misalnya menjulangnya ilmu pengetahuan karena perkembangan 
Islam, adalah tidak ilmiah. Ilmiah tidak juga Kristiani.

Tentu saja seorang pastor mungkin menjadi ilmiawan, seperti guru saya 
di Canisius dahulu, seorang imam. No problem. Seorang bikhu juga 
mungkin sekaligus menjadi ahli ilmu alam. Why not?

Jadi, ilmu dan iman BUKAN air dan minyak, tetapi dua hal yang tidak 
exist dalam tataran yang sama. Kita tak mungkin mendalami iman kita 
dengan nalar dan percobaan empiri. Kita tak mungkin mengatakan " 
Yesus itu bukan Tuhan" karena tak dapat diterangkan dengan nalar. 
bagi yang mengimaninya, ini adalah fakta.

Tetapi, kita juga tak dapat mengatakan "saya percaya air akan 
mendidih pada suhu tertentu dan tekanan tertentu, karena saya 
percaya".

Kata "pencerahan" dapat kita gunakan, baik untuk strata nalar, maupun 
iman. 

Jelas kan?

Salam

Danardono






--- In ppiindia@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
> 
> >--------------------------
> >
> >DH: memang demikian mas. Ilmu pengetahuan itu adalah khazanah 
manusia
> >yang membuahkan karya ini bersama sama dalam jangka waktu yang 
sama.
> >saling mengembangkan.
> >
> >Ilmu Hitung juga dikembangkan di Tiongkok, bersamaan dengan
> >pengembangan mathematika di Timur tengah. memang sulit membatasi
> >dengan exakt, bagaimana perkembangan sebuah ilmu pengetahuan, 
karena
> >ilmu yang tumbuh biasanya dikhabarkan dan dikembangkan ditempat 
lain.
> >
> >Lihat saja, perkembangan modern ilmu ilmu alam, yang dikembangkan
> >oleh berbagai bangsa dan budaya secara bersambungan.
> >
> >NAMUN: saya ingin tekankan, bahwa suatu bangsa mengembangkan ilmu
> >pengetahuan TERLEPAS dari kepercayaannya. Jadi ilmu mathematika
> >dikembangkan di Persia, Arab, Eropa, Tiongkok dan India, berbasis
> >pada parameter yang sama, dan bukan karena kepercayaan.
> >
> >Jepang mengembangkan pesat ilmu pengetahuan yang kita saksikan 
kini,
> >tetapi ini TAK berarti, shintoisme yang mengembangkan ini semua. 
Juga
> >banyak orang India yang mengembangkan IT, dan menjadi pakar pakar 
IT.
> >Ini bukan karena mereka beragama Hindu.
> >
> >Juga AS dan Eropa mengembangkan tekhnologi bukan karena mereka
> >Kristiani. Disaat yang sama, terdapat kegelapan bathiniah dan 
tahyul
> >mentakhyul di Amerika Latin, yang juga Kristiani!
> >
> >Bangsa Arab pernah mempelopori perkembangan ilmu pengetahuan, 
tetapi
> >ini terlepas dari masalah agama mereka apa.
> >
> >Agama (apapun) tak pernah mendorong kemajuan ilmiah, apalagi ilmu
> >exacta!
> >
> >Salam pencerahan
> >
> >Danardono
> >
> >=====
> 
> 
> saya kebetulan sedang membaca buku karya dan brown:
> angels and demons...
> 
> tampaknya ada kesamaan cara pandang pak danardono dengan para
> pengikut illuminati (atau freemason) dalam memandang hubungan
> antara agama dan ilmu pengetahuan, seperti dibahas dalam buku
> tersebut...
> 
> bahwa agama dan ilmu pengetahuan seperti air dan minyak
> yang tak pernah ketemu dan sebaiknya memang terpisah...
> sebuah sikap yang muncul karena trauma panjang akibat penindasan
> gereja di abad pertengahan terhadap para ilmuwan, misalnya 
galileo....
> 
> seperti pak danardono, kaum illuminati juga gemar menggunakan
> kata "pencerahan"... maaf lo, saya bukan sedang menduga pak
> danardono anggota illuminati hehehe... saya tahu tanpa perlu menjadi
> anggota illuminati atau freemason, banyak manusia (di timur maupun
> di barat) sekarang ini juga skeptis terhadap hubungan antara agama
> dan ilmu pengetahuan...
> 
> tapi, saya minta izin untuk berbeda pendapat... sejauh usia saya
> yang hampir kepala empat ini, saya belum pernah mengalami ada
> konflik yang serius antara keimanan saya dengan kebebasan
> untuk mengenyam ilmu pengetahuan...
> 
> saya justeru merasa iman dan ilmu bisa hidup berdampingan dengan
> damai.... mungkin persis seperti tokoh dalam buku dan brown itu:
> leonardo vetra, ahli fisika yang sekaligus seorang pastor...
> 
> jadi, dalam soal ini mungkin kita bisa sepakat untuk tak sepakat
> ya pak danardono...
> 
> salam,





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child.  Support St. Jude Children's Research Hospital's
'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke