Hem kisah umar dibawah ini  baru saya tahu. Perlu dirunut sumber informasi ini. 
Alasan pemakaian jilbab bukan karena alasan membedakan ini budak atau tidak. 
(sebuah alasan yang klise dari buku yang pernah saya baca). Sebelum turunnya 
kewajiban jilbab dan kerudung, orang-orang wanita Quraisy merdeka telah memakai 
baju menutup aurat untuk membedakan status mereka. Namun bukan karena alasan 
itu memakai baju jilbab dam kerudung apalagi untuk mencegah tubuh dari serbuan 
badai pasir. Budak muslimah pun berkewajiban memakainya. Terlihat jelas dari 
nashnya.
   
  Hujjah dalam Al Quran sudah jelas mengenai seorang muslimah memakai jilbab. 
Bukankah dalam Alquran ada ayat muhkamat yang jelas dan muhtasyabihat mas? 
   
  Orang-orang yang kadang tak mau terikat dengan syariat Islamlah yang suka 
memplintir surat dan wahyu dalam Al Quran untuk mencari-cari alasan berlepas 
dari kewajiban terikat aturan Allah. 
   
  Okey.. bisa jadi manusia ketika diingatkan tetap tidak mau memakainya, dia 
bisa cari-cari alasan dihadapan manusia lain. tapi bagaimana dia 
mempertanggungjawabkan dihadapan Allah kelak?wallahu'alambishawab.
   
   
   
   
  

Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  nggak mengakui ya, kalo itu wahyu yg udah diotak atik akal manusia.
nih, tambah satu lagi, wahyu yg di otak atik akal manusia. tanya kenapa
umar ra pakai melepas jilbabnya si budak wanita ?

TANYA KENAPA ???? !!!!




From: "Chae" [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Friday, August 05, 2005 9:44 AM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab



Seketika sang Khalifah pun menegur keras dengan Nada
marah "ya laka'! Atatasyabbahina bi al-hara-ir? Alqi
al-qina'!"("perempuan celaka! Apakah engkau ingin menyerupai perempuan
merdeka? Buka kerudung itu!).

Peristiwa di atas dituliskan oleh Ibrahim bin `Umar al-Biqa'iy (w. 885
H) dalam karangannya Nazhm al-Durar fi Tanasub al-Ayat wa al-Suwar
(Beirut: Dar al-Kutb al-`Ilmiyah, 1415/1995, jilid VI, halaman 136).
Pelarangan Umar itu diungkapkan lebih eksplisit dalam kitab Al-Mughni
(Mesir: Al-Manar, 1348, tashhih oleh Sayed Rasyid Ridha, jilid I,
halaman 643) karangan Ibnu Qudamah (w.603H):

"Inna `umar ibn al-khattab kana la yad'u amah taqna'u fi khilafatihi
wa qala innama al-qina' lil hara-ir."
(`Umar bin Khattab tidak memberikan toleransi bagi budak perempuan
untuk mengenakan kerudung di masa kekhalifahannya. `Umar berkata:
`kerudung itu hanyalah bagi perempuan merdeka'.)

Mengapa Umar bin Khattab menyatakan "kerudung itu hanyalah bagi
perempuan merdeka"?

Pada zaman Rasul dan Umar ra, Jilbab (please note*jenis pakaian yang
disebutkan dalam Alquran Surah Al-Ahzab ayat 59) dan khimar (jenis
pakaian yang disebutkan dalam Alquran Surah An-Nur ayat 24). Jilbab
itu sebenarnya merujuk ke jenis pakaian yang dipakai oleh perempuan
Iran saat ini, jubah hitam panjang yang menutupi tubuh pemakainya dari
ujung kepala hingga ujung kaki, jadi sudah included Jilbab versi
Indonesia yaitu penutup kepala) merupakan pakaian identitas secara
simbolik membedakan wanita merdeka dari para wanita budak.

Syahdan ketika para2 istri Nabi dan wanita2 lainya hendak membuang
hajat atau keluar rumah pada malam hari , mereka sering mendapatkan
gangguan dari para kelompok pemuda dan ketika mereka di tegur, mereka
berkilah karena mereka tidak tahu kalau para perempuan itu bukan budak.

memang para budak khususnya budak perempuan dalam budaya arab pada
saat itu boleh di "ganggu" dalam arti bisa menjadi target pelecehan
seksual.

Jalal al-Din al-Suyuthi (w. 911 H) dalam kitabnya Al-Durr al-Mantsur
fi al-Tafsir al-Ma'tsur (Beirut: Dar al-Fikr, 1414H/1993M, Jilid VI,
halaman 659) menyatakan bahwa sebelum ayat ini diwahyukan, banyak
laki-laki di Madinah yang mengikuti perempuan mukmin dan mengganggu
mereka, jika laki-laki itu ditegur, maka mereka akan berkata: `saya
kira dia budak perempuan' maka Tuhan memerintahkan perempuan-perempuan
mukmin untuk membedakan pakaian mereka dari pakaian budak, dan
mengulurkan jilbab ke seluruh tubuh mereka.

kalimat dzalika adna an yu'rafna fala yu'dzaina (yang demikian itu
supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak
diganggu) dalam ayat di atas, Menjadi berkaitan dengan alasan2 yang
dikemukakan di atas. Mereka di kenali sebagai apa? tidak di ganggu
oleh siapa??

Menjadi jelas ketika jilbab di pandang sebakai simbol dari identitas,
kita bisa memahami mengapa Umar ra sama sekali tidak memberikan
toleransi kepada para budak wanita untuk menggunakan atau memakai
Jilbab.

Keterangan yang lebih jelas mengenai kebijakan Umar itu dapat ditemui
dalam kitab Al-Dzakhirah (Beirut: Dar al-Gharb al-Islami, 1994, tahqiq
oleh Muhammad Hajji, jilid 2, halaman. 103) karangan Syihab al-Din
Ahmad ibn Idris al-Qarafi (w. 1285M/684H) yang menyebutkan:

"Wa qad kana `Umar radhiyallahu anhu yamna'u al-ima' min al-izar, wa
qala li ibnihi alam ukhbir anna jariyataka kharajat fi al-izari wa
tasyabbahat bi al-harair, wa law laqaituha la awja'tuha dharban. Ma'na
nahi `Umara radhiyallahu `anhu al ima' `an tasyabbihinna bil harair:
anna al-sufaha' jarrat `adatuhum bi al-ta'arrudh lil-ima' duna
al-harair, fa khasiya radhiyallahu `anhu an yaltabis al-amra
fayata'arradha al-sufaha' lil harair dzawat al-jalalah, fa takunu
al-mufsidatu a'zham; wa hadza ma'na qawlihi ta'ala: dzalika adna an
yu'rafna fala yu'dzaina, ay an yatamayyazna bi `alamatihinna `an
ghairihinna!"

("Sesungguhnya `Umar r.a melarang budak perempuan dari [mengenakan]
izar (secara harfiah dapat berarti sarung yang menutupi badan, atau
pun jilbab), dan ia berkata kepada anaknya: "tidakkah benar berita
bahwa budak perempuanmu keluar rumah dengan memakai izar dan
menyerupai perempuan merdeka, jika aku menjumpainya akan kupukul dia.
Makna `Umar r.a melarang budak perempuan dari menyerupai perempuan
merdeka adalah karena kaum berandalan tetap melakukan kebiasaan mereka
dalam hal mengganggu budak perempuan dan tidak kepada perempuan
merdeka, oleh karena itu `Umar r.a khawatir akan terjadi
ketidakjelasan [dalam hal pembedaan simbol pakaian- pen.] sehingga
kaum berandalan itu pun lalu mengganggu perempuan merdeka yang
memiliki kemuliaan, maka akan terjadi mafsadah yang besar; dan inilah
pengertian perkataan Tuhan: `yang demikian itu supaya mereka lebih
mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu', yaitu agar
[perempuan merdeka] membedakan `alamat [karakteristik-karakteristik]
mereka dari selain mereka!").

Untuk lebih baiknya lagi kita bisa mengupas alasan2 kuat yang dimiliki
Umar ra sebagai landasan pelarangan para budak wanita memakai jilbab.

Pertama: dalam kondisi budaya sosial masyarakat pada waktu itu, wanita
budak tidak memiliki hak-hak di mata hukum (harus di akui pada awal
ajaran Islam, perbudakan tidak dilarang dan hanya berupa
langkah-langkah untuk lebih membudayakan pelepasan atau memerdekan
budak dan lebih menekankan hak2 individu budak karena pada saat itu
menghapus perbudakan justru akan menimbulkan keburukan2 yang lebih
besar daripada membiarkanya).

Kedua: karena tidak adanya hak-hak yang dilindungi di dalam hukum atau
keberadaanya di akui dan di lindungi oleh hukum maka siapa saja dari
golongan non budak (orang-orang merdeka) bisa melakukan "gangguan"
salah satunya adalah pelecehan seksual.

ketiga: pelecehan seksual pada budak2 khususnya budak perempuan yang
melakukan kegiatan di luar rumah pada malam hari bisa saja berujung
pada pemerkosaan, baik perorangan ataupun masal.

"Kana anas min fassaq ahl al-madinah bi al-layl hina yakhtalith
al-zhulm, ya'tuna ila thuruq al-madinah fa yata'arradhuna li al-nisa',
wa kanat masakin ahl al-madinah dhayyiqah, fa idza kana al-layl
kharaja al-nisa' ila al-thuruq, fa yaqdhina hajatahunna, fa kana
ulaika al-fassaq yattabi'una dzalika min hunna, fa idza ra-aw imraat
`alaiha jilbab qalu: hadzihi hurrah fakaffu `anha, wa idza ra-aw
al-mar-ah laysa `alaiha jilbab qalu: hadzihi amah fawatstsibu `alaiha."

(Orang-orang fasik dari penduduk Madinah ketika petang menjelang
gelap, datang ke jalan-jalan Madinah untuk mengganggu perempuan,
[karena] rumah-rumah penduduk Madinah sempit, apabila malam
perempuan-perempuan keluar ke jalan-jalan untuk membuang hajat, [dan]
orang-orang fasik itu mengikuti mereka, jika mereka melihat perempuan
berjilbab mereka berkata: `ini perempuan merdeka' lalu mereka
menghindar dari perempuan itu, apabila mereka melihat perempuan tanpa
mengenakan jilbab, mereka berkata: `ini budak perempuan' lalu mereka
pun mengerubunginya.)

Jika seandainya Jilbab tidak di bekukan dalam simbol identitas wanita
merdeka atau Umar ra mentoleransi para budak wanita memakai jilbab
tentunya Jilbab sebagai simbol identitas wanita merdeka akan samar
bahkan hilang. Sehingga besar kemungkinan ada wanita merdeka yang
mengalami "gangguan" pelecehan seksual hingga sampai kepada
pemerkosaan. Kejadian seperti ini bisa menimbulkan peperangan antar
kabilah seandainya ternyata perempuan yang mendapatkan gangguan tsb
adalah salah satu anggota dari kabilah2 tertentu.

Jadi Rujukan pertama (I)= JILBAB BUKANLAH PAKAIAN MUSLIMAH KARENA PADA
KENYATAANYA SEORANG WANITA DARI GOLONGAN BUDAK WALAU STATUSNYA ADALAH
MUSLIMAH TIDAK BOLEH MEMAKAI JILBAB, KARENA FUNGSI DAN KEDUDUKAN JILBAB
HANYA SEBATAS SIMBOL IDENTITAS SEORANG WANITA MERDEKA.

Rujukan kedua (II)= PERINTAH MENGUNAKAN JILBAB TIDAK DIMAKSUDKAN UNTUK
MENUTUP AURAT, DALAM HAL INI AURAT TIDAK ADA HUBUNGANYA DENGAN
PERINTAH MEMAKAI JILBAB TERHADAP WANITA MERDEKA DI ZAMAN NABI.

Chae


On 6/23/06, Tampubolon, Mohammad-Riyadi <
[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Menurut anda itu atas perintah wahyu..??? Mmmmmm mungkin wahyudin ari
> condro...
>
> v (^_^)
>
>
> -----Original Message-----
> From: ppiindia@yahoogroups.com 
[mailto:
> ppiindia@yahoogroups.com 
] On
> Behalf Of Ari Condro
> Sent: Friday, June 23, 2006 3:56 PM
> To: ppiindia@yahoogroups.com 

> Subject: Re: [ppiindia] Re: Kompas: Depdiknas Pembunuh
>
> lha itu teroris bom bali :p
>
> On 6/22/06, Tampubolon, Mohammad-Riyadi <
> [EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> >
> > Wahyu yang sudah berubah menjadi hasil olah pikir manusia mana bisa
> > disebut wahyu...?
> > Manusia yang mengolah wahyu sesuai hasratnya saja yang menganggap itu
> > masih wahyu.. :-p Lalu orang yang termakan omongan orang seperti itu
> > mau disebut sebagai apa...
> >
> >
> > -----Original Message-----
> > From: ppiindia@yahoogroups.com 

> oups.com> [mailto:
> > ppiindia@yahoogroups.com 

> oups.com>] On Behalf Of
> > Ari Condro
> > Sent: Thursday, June 22, 2006 4:26 PM
> > To: ppiindia@yahoogroups.com 

> oups.com>
> > Subject: Re: [ppiindia] Re: Kompas: Depdiknas Pembunuh
> >
> > iman dan ilmu,
> > wahyu dan akal.
> >
> > menurut aris, itu tidak berjalan seiring, namun wahyu harus di atas
> > akal.
> > meski yg dinamakan "wahyu" sudah berubah, menjadi hasil olah pikir
> > manusia dogmatis.
> >
> > On 6/22/06, Nugroho Dewanto
> > 
> >
>
> > wrote:
> > >
> > >
> > > At 01:36 AM 6/22/06 -0700, you wrote:
> > >
> > > >Begitu pula saya, saya menyayangi Anda ilalillah, karna akidah
> Islam.
> > > >Karna Anda saudara saya semuslim, semua yang saya tulis dimilis,
> > > >untuk
> > > itu
> > > >tanda sayang saya semuanya Insya Allah. Kritik, saran,
> > > >nasehat-menasehati
> > >
> > > >adalah tanda cinta atau sayang sejati. Atau tanda benci sejati,
> > > >tapi saya
> > >
> > > >memilih pilihan pertama.
> > > >
> > > >Saya berharap, suatu saat mas Dede berubah menerima syariat Islam
> > > >dan
> >
> > > >tak
> > >
> > > >menolaknya lagi. Semoga Allah menyayangi Antum dan memberikan jalan
>
> > > >kebaikan yang diridhoi Allah. Amin salam, aris
> > > ============
> > >
> > > saya menyayangi semua mahluk ciptaan Tuhan tak peduli apa agamanya,
> > > warna kulitnya atau kebangsaannya.
> > >
> > > tapi sampai kapanpun saya tak akan menerima syariat islam yang
> > > dibuat manusia di abad ke-7 diterapkan di abad
> > > ke-21 ini.
> > >
> > > di abad ke-7 belum ada lampu lalu lintas --hasil akal budi
> > > manusia-- untuk mengatur ketertiban di jalan raya. kalau anda
> > > konsisten dengan syariat dari abad ke-7 mestinya anda tak perlu
> > > patuhi
> >
> > > lampu lalu lintas. terabas saja karena itu cuma buatan manusia,
> > > bukan ciptaan Tuhan.
> > >
> > > seperti argumen anda menolak demokrasi yang mengatur ketertiban
> > > sosial
> >
> > > dan politik manusia, karena itu cuma buatan manusia, bukan ciptaan
> > > Tuhan.
> > >
> > > semoga anda mau gunakan akal karunia tertinggi Tuhan yang membedakan
>
> > > manusia dengan mahluk lainnya itu.
> > >
> > >
> > >
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> >
> > **********************************************************************
>
> > **
> >
> > ***
> > Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju
> > Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny.
> > http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
> > **********************************************************************
> > **
> > ***
> > __________________________________________________________
> > __
> > Mohon Perhatian:
> >
> > 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg
> > otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan
> > dikomentari.
> > 3. Reading only, http://dear.to/ppi
> > 4. Satu email perhari:
> > [EMAIL PROTECTED] 

5.
>
>
> > No-email/web
> > only: [EMAIL PROTECTED]

> 
6. kembali menerima email:
>
> > [EMAIL PROTECTED] 


> >
> > Yahoo! Groups Links
> >
> >
> >
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
> ************************************************************************
> ***
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
> yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny.
> http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
> ************************************************************************
> ***
> __________________________________________________________
> __
> Mohon Perhatian:
>
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg
> otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan
> dikomentari.
> 3. Reading only, http://dear.to/ppi
> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web
> only: [EMAIL PROTECTED] 
6. kembali menerima email:
> [EMAIL PROTECTED] 

>
> Yahoo! Groups Links
>
> 
>


[Non-text portions of this message have been removed]




***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]

Yahoo! Groups Links









The great job makes a great man
  pustaka tani 
  nuraulia

                
---------------------------------
Do you Yahoo!?
 Get on board. You're invited to try the new Yahoo! Mail Beta.

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Great things are happening at Yahoo! Groups.  See the new email design.
http://us.click.yahoo.com/TISQkA/hOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke