Lebih baik Rusia daripada Singapura...
DG

On 5/3/07, A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>   Sebagai orang IT, saya paham bahwa kita dengan mudah
> menyadap percakapan telpon. Apalagi jika kita
> menguasai perusahaan Telkom.
>
> Dulu di perusahaan sekuritas kita punya alat perekam
> percakapan telpon. Seluruh pembicaraan telpon (waktu
> itu sekitar 12 line) terekam. Jika kita ingin mencari
> percakapan telpon line 1, pada tanggal 20 april jam 4
> sore dengan durasi lebih dari 1 menit, kita bisa
> mencari dengan mudah.
>
> Nah jika Telkom dan Indosat dikuasai asing, maka
> telpon dan handphone presiden, menteri, dan para
> jenderal kita dengan mudah disadap oleh pihak asing
> seperti Singapura.
>
> Artinya ketahanan nasional kita lemah.
>
> Jadi memang harus dibeli kembali tapi tidak boleh ada
> asing yang berpartner.
>
> Jika tidak (mis: harga sangat mahal), mending
> pemerintah buat BUMN Telekomunikasi baru di mana
> seluruh jaringan komunikasi (telpon/hp) presiden dan
> para pejabat lainnya memakai itu.
>
> Wassalam
>
> --- Sulistiono Kertawacana <[EMAIL PROTECTED] <sulistiono%40gmail.com>>
> wrote:
>
> >
> >
> > Ada Konspirasi di Balik Buy Back Indosat
> > [2/5/07]
> >
> http://www.hukumonline.com/detail.asp?id=16633&cl=Berita
> >
> >
> > Belum kelar kajian Komisi Pengawas Persaingan Usaha
> > (KPPU) terhadap keberadaan Temasek di Indosat.
> > Tiba-tiba muncul dugaan adanya konspirasi di balik
> > buy back saham Temasek di Indosat.
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > Isu konspirasi ini bisa dikatakan cukup
> > menghebohkan. Selain diduga melibatkan pejabat KPPU,
> > juga diduga melibatkan pejabat di Kementerian Negara
> > BUMN dan bahkan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
> >
> >
> >
> > Munculnya dugaan konspirasi ini bermula dari dua
> > lembar faksimili yang diterima Hukumonline akhir
> > pekan lalu. Press release bertajuk 'Konspirasi
> > Perusahaan di Balik Isu Buy Back Indosat' itu
> > memaparkan secara gamblang sebuah konspirasi yang
> > disponsori perusahaan asal Rusia, Altimo-Alfa
> > Group-dalam skenario buy back Indosat.
> >
> >
> >
> > "Setelah diselidiki, ternyata ada kepentingan
> > kelompok usaha asal Rusia yaitu Altimo-AlfaGroup
> > yang mendalangi gencarnya tuntutan buy back
> > tersebut. Altimo-AlfaGroup mencoba menunggangi isu
> > buy back Indosat untuk mengambil keuntungan bisnis
> > mereka," demikian petikan press release yang
> > ditandatangani Musarman, Koordinator Institute for
> > Analysis of Information and Technologies Business
> > (IA-ITB).
> >
> >
> >
> > Dalam press release itu disebutkan bahwa
> > Altimo-AlfaGroup adalah bagian dari Alfa Group,
> > sebuah konglomerat raksasa di Rusia. Altimo-Alfa
> > menyediakan tak kurang AS$ 2 miliar untuk membeli
> > saham Indosat. Dengan dana AS$ 2 miliar ini
> > pemerintah akan membeli 41,9 persen saham Temasek di
> > Indosat.
> >
> >
> >
> > Rencananya, saham tersebut akan dibagi dua.
> > Pemerintah akan mendapat 15 persen, dan
> > Altimo-AlfaGroup mendapat 26,9 persen. Namun, saham
> > senilai 15 persen 'hadiah' dari Altimo-AlfaGroup
> > tersebut bukanlah gratis. Pemerintah harus membayar
> > kembali melalui dividen yang didapat.
> >
> >
> >
> > "Cara ini yang dilakukan Altimo-Alfa untuk mengambil
> > alih saham-saham telekomunikasi di negara dunia
> > ketiga. Dan, Altimo hendak menjadikan Indosat
> > sebagai tempat pencucian uang (money laundering)
> > hasil aktivitas bisnis ilegal mereka di Rusia,"
> > demikian stateman lain press release itu.
> >
> >
> >
> > Saat ini ditengarai perwakilan Altimo-Alfa di
> > Jakarta tengah sibuk melakukan lobi untuk memuluskan
> > rencana Altimo-Alfa membeli saham Indosat. Lobi itu
> > ternyata juga didukung dengan kekuatan finansial.
> >
> >
> >
> > Dalam press release itu dipaparkan bahwa dana Rp 10
> > miliar siap digelontorkan untuk setiap anggota DPR
> > yang berhasil di lobi. Selain itu, pimpinan dan
> > anggota KPPU juga menjadi target untuk memuluskan
> > rencana Altimo tersebut. Kompensasi sebesar Rp 5
> > miliar untuk urusan lobi ini diyakini telah
> > disiapkan.
> >
> >
> >
> > Yang tak kalah menarik, lembaga INDEF disebut dalam
> > press release itu diduga telah dibayar Altimo
> > sebesar Rp 3 miliar. Dana sebesar itu dipakai untuk
> > membuat kajian mengenai monopoli Temasek. Kajian ini
> > akan dijadikan bukti pada pengadilan di KPPU
> > nantinya
> >
> >
> >
> > Bukan Isapan Jempol?
> >
> > Belum jelas kebenaran dari isi press release itu.
> > Musarman yang menandatangani press release bak
> > ditelan bumi. Dihubungi sejak Senin (30/4) hingga
> > berita ini diturunkan, telepon selulernya selalu
> > bernada sibuk. Demikian juga dengan
> > Suharto-seseorang yang disebut dalam press release
> > itu sebagai perwakilan Altimo-Alfa di
> > Jakarta-telepon selulernya selalu dalam posisi OFF.
> >
> >
> >
> > Meski belum jelas, isu adanya perusahaan Rusia yang
> > hendak membeli saham Temasek di Indosat telah
> > bergulir cepat. Apalagi, sinyal keinginan perusahaan
> > Rusia ini yang ingin menancapkan bisnisnya di
> > industri telekomunikasi Indonesia telah lama
> > dilontarkan. Boleh jadi, ini bukan isapan jempol
> > semata.
> >
> >
> >
> > "Kami menyadari tidak banyak investor asal Rusia
> > yang menanamkan modalnya di Indonesia, tetapi
> > bagaimanapun harus ada yang memulai," kata Kirill
> > Babaev, salah seorang Vice President ALTIMO, dalam
> > kesempatan jumpa pers di Jakarta pada penghujung
> > tahun lalu.
> >
> >
> >
> > Kirill tidak memungkiri bahwa keputusan ALTIMO untuk
> > melakukan investasi di Indonesia merupakan 'buah'
> > positif dari kunjungan Presiden RI Susilo Bambang
> > Yudhoyono awal Desember lalu ke negeri Beruang Merah
> > itu. Selain itu, ALTIMO juga melihat ada potensi
> > pasar yang cukup besar pada bisnis telekomunikasi
> > Indonesia.
> >
> >
> >
> > Andrei Zemnitsky, Vice President ALTIMO, mengatakan
> > ALTIMO sudah membidik beberapa perusahaan
> > telekomunikasi Indonesia. Investasi akan dilakukan
> > pada tahun 2007 dengan membeli 20 persen hingga 30
> > persen saham perusahaan telekomunikasi.
> >
> >
> >
> > Dia mengisyaratkan pilihan ALTIMO tidak akan
> > beranjak pada tiga perusahaan telekomunikasi
> > terbesar di negeri ini, yakni Indosat, Telkomsel,
> > dan Excelcomindo. Dana segar yang disediakan pun
> > tidak tanggung-tanggung, 2 milyar dollar AS yang
> > akan dikonversikan dalam bentuk kepemilikan saham di
> > beberapa perusahaan telekomunikasi nasional.
> >
> >
> >
> > Sinyal ini diperkuat dengan pernyataan Wakil
> > Presiden Jusuf Kalla dalam berbagai kesempatan
> > menyatakan, pemerintah ingin membeli kembali saham
> > Indosat. Tak hanya itu, sejumlah kalangan di Dewan
> > Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah terus
> > berupaya menggalang dukungan untuk mendorong rencana
> > tersebut.
> >
> >
> >
> > Bahkan, ada dugaan pemerintah Indonesia telah
> > mengadakan serangkaian pertemuan dengan Altimo, anak
> > perusahaan Alfa Group. Berdasarkan dokumen yang ada,
> > pertemuan itu digelar di Jakarta, Moskow, dan Dubai.
> > Pemerintah diwakili Menteri Negara Badan Usaha Milik
> > Negara Sugiharto dan timnya. Dokumen internal Altimo
> > itu berisi poin-poin yang mesti disampaikan oleh
> > perwakilan Altimo di Jakarta kepada Wakil Presiden
> > dan Menteri Negara BUMN.
> >
> >
> >
> > Ramai-ramai Klarifikasi
> >
> > Tentu saja, yang paling tersodok adanya isu di atas
> > terutama soal 'biaya lobi' adalah Didik J Rachbini.
> > Ketua Komisi VI-yang disebut dalam press release
> > yang berhasil dilobi pihak Altimo-AlfaGroup--ini
> > menandaskan bahwa itu bisa dikategorikan sebagai
> > contempt of parliament. "Kalau perlu kita akan
> > memanggil Musarman dan pihak terkait lainnya. Biar
> > masalah ini kelar," jawabnya melalui pesan
> > singkatnya (SMS).
> >
> >
> >
> > Jawaban hampir senada disampaikan oleh anggota
> > Komisi VI lainnya, yakni Fachri Hamzah (Fraksi PKS),
> > dan Nusron Wahid (Fraksi Partai Golkar). Keduanya,
> > juga disebut dalam press release itu yang telah
> > berhasil dilobi pihak Altimo-Alfa Group.
> >
> >
> >
> > Ketua KPPU Muhammad Iqbal yang juga dituding telah
> > menerima 'pelicin' sebesar Rp 5 miliar dalam
> > pemeriksaan terhadap Temasek pun hanya geleng-geleng
> > kepala. "Itu tidak masuk akal. Saya sendiri tidak
> > tahu menahu soal tuduhan itu," ujarnya.
> >
> >
> >
> > KPPU, lanjut Iqbal hanya memeriksa, apakah kasus
> > Temasek itu telah melanggar UU No. 5 Tahun 1999 atau
> > tidak. Dan, apakah suatu persaingan usaha itu sehat
> > atau tidak. Dalam perkara temasek ini, KPPU
> > mendasarkan pemeriksaan pada 3 pasal, yaitu Pasal
> > 17, Pasal 25 dan Pasal 27. "Lebih sedikit dari
> > pasal-pasal yang dituduhkan FSP BUMN," akunya.
> >
> >
> >
> > Menanggapi tudingan bahwa KPPU terlalu memaksakan
> > diri memeriksa kasus Temasek padahal kasus itu sudah
> > kadaluarsa, Iqbal menjelaskan bahwa KPPU berpedoman
> > pada Peraturan Komisi No.1 tahun 2006. Begitu ada
> > laporan yang dilayangkan, hal itu tidak
> > semerta-merta dianggap sebagai laporan resmi. Ada
> > klarifikasi dulu sebelumnya, misalnya identitas
> > pelapor.
> >
> >
> >
> > Menurut Iqbal, KPPU secara resmi mencatat laporan
> > dari FSP BUMN pada 22 Desember 2006. Setelah
> > diterima, proses berikutnya adalah klarifikasi yang
> > dapat memakan waktu selama 30 hari. Dan, jika
> > dianggap perlu dapat ditambah 30 hari lagi. Disini
> > KPPU-pun sudah memintakan cross-check kepada Indosat
> > dan Telkomsel. Jika memang ada bukti awal pelangaran
> > UU No. 5 tahun 1999, maka perkara masuk ke tahap
> > pemberkasan, dimana rentang waktunya juga selama 30
> > hari.
> >
> >
> >
> > Pemeriksaan pendahuluan merupakan kelanjutan dari
> > proses pemberkasan. Awal April lalu, KPPU baru
> > membentuk tim pemeriksaan pendahuluan untuk perkara
> > Temasek ini. "Jadi tidak ada itu daluwarsa. Semuanya
> > on-time. Kalau ada yang bilang daluwarsa,
> > hitungannya darimana?" seloroh Iqbal.
> >
> >
> >
> > Sementara itu, Koordinator Federasi Serikat Pekerja
> > BUMN (FSP BUMN) Arief Poyuono mengaku telah
> > mendengar tentang adanya isu konspirasi di balik buy
> > back Indosat. Bahkan, ia juga mendengar bahwa
> > Altimo-Alfa ini telah menunggangi laporan FSP BUMN
> > ke KPPU soal Temasek itu. Altimo-Alfa juga aktif
> > mengkondisikan ekspose besar-besaran aktivitas FSP
> > BUMN melaporkan Temasek ke KPPU.
> >
> >
> >
> > Meski demikian, Arief mengaku tidak begitu mengenai
> > sosok Musarman. "Ia pernah menelepon saya dan tanya
> > soal kasus Temasek. Secara fisik, saya belum ketemu.
> > Saya sih menduga, mungkin ada benarnya apa yang
> > diungkap dalam press release itu," paparnya. Nah,
> > lo??
> >
> > (CRV/Lut)
> >
> >
> > [Non-text portions of this message have been
> > removed]
> >
> >
>
> ===
> Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits?
> Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]<media-dakwah-subscribe%40yahoogroups.com>
> http://www.media-islam.or.id
>
> __________________________________________________
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
> http://mail.yahoo.com
> 
>


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke