yang sangat menjijikan tersebut adalah buah pikiran anda dibawah ini.
  tampak luarnya saja benazir sudah bukan typikal wanita islam, apalagi melihat 
latar belakang kehidupannya. seorang wanita yang mengakui Islam dan merupakan 
Muslimah, pakaian wajibnya bukan kerudung. sebagai seorang Muslim (yang 
mengaku) mestinya anda tau pasti pasti  hal ini. atau ke Islaman anda sudah 
tergadaikan juga seperti yang mengaku2 Muslim tapi penjilat2 para kuffar2?
   
  masalah pangeran arab atau hantu belau yang anda sebutkan tidak ada urusannya 
dengan Islam, juga tentang Osama. ajaran Islam yang Indah diharamkan berlaku 
zhalim kepada yang tidak berhak mendapatkannya. kalau memang benazir berhak 
mendapatkannya, maka sudah dia dapatkan.
   
  Islam yang benar (kaffah) tentu tidak akan berperilaku seperti pangeran2 atau 
siapapun yang anda dongengkan (tidak ada data dan faktanya).
   
  bisa jadi tokoh Osama sekarang hanyalah mitos yang dipropagandakan orang2 
anti Islam. banyak fakta tentang hal ini.
   
  lagipula, kematian bhutto hanyalah kematian biasa, itulah resiko orang2 yang 
berkecimpung di dunia tersebut. dan ini murni masalah politik.
  siapapun yang berada dibelakang pembunuhan tersebut, tidak ada hubungannya 
dengan Islam. tapi sangat berhubungan dengan kekuasaan dan politik! jadi 
meratapi kematiannya adalah perbuatan bodoh!
   
  jika anda adalah Rakyat Indonesia, lebih baik anda meratapi nasib bangsa 
Indonesia yang terpuruk secara ekonomi, lahir bhatin, dan jika anda seorang 
Muslim maka menangislah untuk rakyat Palestina yang tidak berdosa, yang menjadi 
korban zionisme Israel!
   
  jangan ikut2an bodoh seperti nenek Mega, pake mengibarkan bendera 1/2 tiang 
segala. menjijikkan!
   
  mending 1/2 tiang untuk Munir seribu kali!
   
  jangan merasa bangga dengan membela para liberalis sehingga membuat tulisan 
yang menjijikkan yah, dan jangan lepaskan masalah personal dengan jabatan sso, 
masa anda begitu naif menafikan relevansi kepribadian sso dengan jabatannya? 
dimana anda pada saat sso bisa naik kepuncak tangga kekuasaan ketika di awal2 
kampanye dan berkuasa kepribadiannya dianggap bagus, dan akan tenggelam kedasar 
kehinaan pada saat masalah pribadinya yang bobrok diungkapkan kepada umum?
   
  menjijikkan tulisan anda ini!
   
  sFe
  

Rudi Hartono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          Benazir adalah pemimpin Partai Rakyat Pakistan(PPP) yang bertendensi 
kiri, partai ini didirikan oleh ayah Benazhir untuk melawan kediktatoran 
militer paska kemerdekaan. PPP begitu dicintai rakyat pakistan terutama mereka 
dari kaum tani, buruh, dan mahasiswa. terlepas dari personal benazhir, tetapi 
ukuran politik Benazir harus dilihat dalam kepentingan PPP. dalam pemilu nanti 
program PPP sangat radikal, yakni; Land reform, nasionalisasi perusahaan asing, 
pendidikan dan kesehatan untuk rakyat, dan persamaan gender. islam 
fundamentalis dan militeris merupakan sekutu abadi dalam politik Pakistan, dan 
mereka selalu menebar kematian lewat moncong senjata terhadap kekuatan-kekuatan 
demokratik. mereka dalam retorika anti AS, tetapi pernah bersekutu dengan AS 
untuk melawan pengaruh Uni-sovyet dan gerilyawan kiri.

menurutku bukan rahasia umum lagi soal latarbelakang Osama yang dilatih dan 
dididik CIA dan militer AS untuk memimpin perlawanan melawan Uni-sovyet dan 
kaum kiri. bahkan kehidupan malam,pesta dan perempuan merupakan kehidupan Osama 
ketika masih berdomisili di AS. hanya, saja saat ini osama menjadi tokoh 
antagonis yang dimunculkan AS untuk menjadi basis material (legitimasi) 
melakukan perang imperialis kenegara-negara yang tidak mau tunduk, atas nama 
"perang melawan terorisme". dan bukan rahasia umum lagi, bahwa 
pangeran-pangeran arab dan keluarga kerajaan merupakan kelompok paling royal 
dan hedonism (pengunjung setia klub malam dan rumah-rumah bordil klas elit di 
AS). 

kampanye Butho yang terkesan anti islam sebenarnya terlalu dibesar-besarkan. 
Butho menentang sistem politik despotisme yang ditawarkan islam fundamentalis 
yang berselingkuh dengan rejim militer. memang harus diakui bahwa politik yang 
dibangun Benazhir sangat lunak terhadap AS, akan tetapi ini pun menjadi 
perdebatan internal PPP yang menginginkan politik luar negeri yang 
anti-imperialisme.

bung sFE, membuat tulisan itu supaya berdasarkan referensi yang objektif, 
melihat sejarah itu harus utuh jangan sepotong-sepotong(parsial). aku makin 
kasian dengan perilaku orang islam di indonesia yang makin hari makin 
menjijikkan......(meskipuan aku juga masih beragama islam loh).

sFe <[EMAIL PROTECTED]> wrote: itu sudah menjadi rahasia umum, bukan aib 
personal. itulah resiko menjadi orang terkenal.

hal2 buruk yang menimpa sso yang menjadi pemimpin sebuah negara patut diketahui 
umum, untuk jadi pembelajaran moral.

2 kali jadi perdana menteri bukan ukuran baiknya attitute sso, lihat siapa yang 
menduduk kan dia menjadi perdana menteri dan untuk kepentingan apa. sudah bukan 
rahasia dunia lagi kalau amerika dibalik sesuatu maka segala cara dihalalkan. 
dont be naif lah pak. kayak baru hidup kemarin sore aja bapak ini. mentang2 
sekufu dengan para liberalis2 dunia.

orang2 liberal memang menghalal kan cara hidup seperti itu, jadi saya tidak 
heran kalau orang sekaliber pak kartono ini merasa berkepentingan membela 
benazir.

masyarakat dunia berhak mengetahui siapa benazir bhutto, jangan sampai tertipu 
oleh simpatisan buta!

bagi orang2 beriman, lebih baik menangisi saudara2nya di Palestina daripada 
menangisi ratu dugem, yang ingin menghancurkan Islam.

disamping itu, belum tentu juga opini bapak benar. so what's wrong?

paham?!

sFe



Kartono Mohamad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Dari manapun sumbernya, orang Islam tidak pantas mengungkap
kejelekan-kejelekan seorang yang sudah meninggal, apalagi kalau hal itu
belum tentu benar. Jangan pula lupa bahwa Benazir pernah dua kali menjadi PM
Pakistan yanhg dipilih berdasarkan konstitusi Pakistan. Menghina almarhumah
sama saja dengan menghina rakyat Pakistan. yang mayoriyas juga muslim, yang
telah memilihnya. Sama saja dengan mengatakan bahwa rakyat Pakistan yang
muslim itu begitu bodoh sehingga memilih seorang PM yang tukang dugem.
Kalau pun ajaran pengirim milis (sFe) ini memang membenarkan tindakan
mengungkapkan keburukan seseorang yang sudah meninggal, ada baiknya
mengendalikan diri ketika berbicara dengan orang lain yang mungkin tidak
membenarkan perilaku demikian itu. Saya tidak tahu bagaimana perasaan sFe
seandainya orang tua sFe diungkap keburukan-keburukannya (yang belum tentu
benar) ketika beliau baru saja meninggal (kalau belum, mudah-mudahan
dipanjangkan Allah usianya), 
KM

-------Original Message-------

From: mediacare
Date: 12/29/07 07:15:25
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subject: Re: [ppiindia] Benazir Bhutto: Tewasnya Sang Ratu Dugem

Ini sumbernya dari mana Mbak Salma? Republika, Hidayatullah, atau eramuslim?
Kok tidak dicantumkan.

Lagipula orang sudah meninggal kokdijelek-jelekkan ya: kurang muslimahlah,
suka dugemlah, dll.

Apa ajaran Islamnya Mbak Salma memang seperti itu?

----- Original Message ----- 
From: sFe 
To: ppiindia@yahoogroups.com ; [EMAIL PROTECTED] 
Cc: [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] 
Sent: Saturday, December 29, 2007 4:46 AM
Subject: [ppiindia] Benazir Bhutto: Tewasnya Sang Ratu Dugem

Benazir Bhutto: Tewasnya Sang Ratu Dugem Jumat, 28 Des 07 20:15 WIB
Kirim teman

Di penghujung tahun masehi 2007, dunia dikejutkan oleh berita tewasnya
pemimpin oposisi Pakistan Benazir Bhutto, yang ditembak oleh seorang
penyerang dan kemudian sang penyerang melakukan aksi bom bunuh diri di
tengah kerumunan para penggemarnya, Kamis sore (27/12).

Gedung Putih langsung berkabung. Presiden AS George Bush dengan penuh
emosional menyampaikan duka cita rakyat Amerika atas kepergian salah seorang
sekutunya yang sesungguhnya ingin dijadikan pemimpin baru di Pakistan
menggantikan Pervez Musharraf yang dianggapnya sudah tidak bisa lagi seratus
persen dikontrol Gedung Putih.

Walau secara resmi Benazir Bhutto beragama Islam, namun dalam kesehariannya
sejak kecil hingga menemui kematiannya, Benazir jauh dari nilai-nilai agama
yang dianutnya. Bahkan sesaat sebelum dirinya menemui ajal, Bhutto baru saja
menyampaikan pidato dalam rapat akbar bersama dengan pendukungnya dan
menegaskan, jika dirinya berhasil menjadi pemimpin Pakistan kembali, maka
dia akan langsung memimpin pemberangusan gerakan Islam di seluruh Pakistan.
Benazir Bhutto menyebut gerakan Islam dengan istilah "Terorisme
Fundamentalis", sebuah terminologi khas Gedung Putih.

"Apakah kita harus meminta orang asing untuk memberangus gerakan
fundamentalis di sini? Tentu tidak! Kita akan bersama-sama, aku dan kalian
semua, untuk menghabisi kelompok-kelompok fundamentalis yang mendirikan
pemerintahan bayangan di Pakistan ini! Kita pasti bisa!" seru Bhutto dari
atas podium hanya beberapa saat sebelum dia menemui ajal dengan cara
mengerikan. 

Ratu Dugem dan Playgirl

Secara resmi, Benazir Bhutto dibesarkan dalam keluarga Islam. Ayahnya,
Zulfikar Ali Bhutto adalah Perdana Menteri Pakistan yang tewas digantung
oleh Presiden Zia Ul-Haq setelah jenderal ini melancarkan kudeta. Zia
sendiri karena sikap politiknya dinilai AS terlalu mengakomodasi kepentingan
gerakan Islam, maka CIA membunuhnya lewat suatu operasi rahasia dengan
meledakkan pesawat yang ditumpanginya.

Benazir oleh keluarganya di sekolahkan di sebuah yayasan Katholik ala
Inggris di Pakistan. Saat usia 16 tahun, Benazir yang tidak mengenakan
jilbab disekolahkan ke Radcliffe College di Massachusset, AS. Saat kuliah di
Amerika ini, Benazir benar-benar mereguk kebebasan yang tidak bisa
dijalaninya di Pakistan. Ia dikenal sebagai seorang gadis yang gemar belanja
pakaian yang tengah trendy dan suka bepergian ke pesta-pesta di malam hari
dan pulang dengan ditemani pemuda teman kencannya hingga hari beranjak siang

Dari Amerika, Benazir melanjutkan pendidikannya di Oxford, Inggris,
mengambil jurusan Ilmu Hukum dan Politik. Di Inggris gaya hidupnya makin
menggila. Benazir termasuk mahasiswa pandai, namun gaya hidupnya juga 
meriah": pesta dugem jalan terus, alkohol dengan setia terus menemani (walau
hal ini sempat dibantahnya), juga suka gonta-ganti teman pria. Media Inggris
Dailymail, edisi Jumat (28/12) mengungkapkan sisi gelap kehidupan Benazir
dari seorang teman lamanya semasa kuliah di Oxford. Dailymail sendiri
menyebut Benazir sebagai "The Oxford Party Girl".

"Gaya hidup Benazir ketika kuliah di Oxford menjadi parody seorang gadis
remaja Muslim, kaya raya, baru melek melihat dunia. Saat dia berpidato dalam
kampanye untuk pemilihan Presiden Senat di Oxford, Benazir bahkan
mengungkapkan gaya hidupnya yang liberal itu untuk menarik dan mendulang
suara dari para pemilih laki-laki, " demikian Dailymail.

Gaya hidupnya agak berkurang ketika ayahnya tewas di tiang gantungan.
Benazir masuk gelanggang politik dengan mengenakan kerudung, sesuatu yang
tidak pernah dipakainya ketika di Amerika dan di Inggris. Namun walau
berkerudung, sikap politik Benazir sangat American-minded. Dia menjadikan
dirinya musuh bagi aktivis Islam di Pakistan dan sahabat setia bagi Amerika.

CIA Dalangnya?

Tidak aneh jika kematiannya ditangisi banyak tokoh-tokoh liberal. Bush pun
langsung menuduh kematian Benazir dilakukan oleh terorisme fundamentalis.
Padahal penyelidikan saja belum dimulai. Ada banyak dugaan tentang siapa
sesungguhnya dalang di balik kematian Benazir. Bisa saja memang dibunuh
anggota gerakan Islam, walau yang pertama ini relevansinya sangat meragukan
karena tidak ada manfaatnya. Bisa dibunuh oleh Prevez Musharraf sendiri
seperti yang banyak ditegaskan oleh para pendukungnya di Pakistan. Atau
bahkan bukan mustahil CIA berada di belakang kematiannya. 

Bukan tidak mungkin, kematian Benazir memang dirancang jauh hari untuk
semakin mengacaukan Pakistan dan menjadikan salah satu negeri Islam terbesar
dunia ini pecah dan berkeping-keping. Bukankah di awal tahun 2000-an pernah
terendus sebuah dokumen AS yang ingin melenyapkan Pakistan dan Indonesia di
tahun 2025?

Dokumen dari hasil kajian strategis yang dipimpin mantan Menteri Pertahanan
Amerika Serikat berdarah Yahudi bernama William Cohen, berjudul "Asia Tahun
2025 dan Pengaruhnya terhadap Keamanan Nasional Amerika di Abad 21" dengan
tegas memprediksi (baca: menskenariokan) Indonesia dan Pakistan akan hilang
dari peta bumi di tahun 2025. 

Penyebab dari 'tenggelamnya' kedua negara tersebut adalah karena konflik
internal atau konflik antar suku, golongan, klan, atau agama, separatisme,
dan untuk itu semua sebagai syarat mutlaknya adalah ketidak-stabilan ekonomi
Kajian tersebut meramalkan bahwa dalam 25 tahun ke depan, akan terjadi
peristiwa berskala besar dan internasional yang akan sangat mempengaruhi
keamanan nasional Amerika Serikat.

Amerika sangat berhasrat untuk menguasai Pakistan karena negeri ini memiliki
instalasi nuklir. Sedangkan Indonesia, ya kita tahu sendirilah.
Kematian Benazir Bhutto merupakan hal yang amat lumrah dalam dunia politik.
Di Indonesia pun ada tragedi Munir yang meninggal karena diracun oleh
tangan-tangan kekuasaan. Jadi peristiwa ini sama sekali tidak perlu
dibesar-besarkan atau bahkan ditangisi. Biasa sajalah.(Rizki)

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 
Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]

----------------------------------------------------------

No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.17.11/1200 - Release Date: 27/12/2007
13:34

[Non-text portions of this message have been removed]

[Non-text portions of this message have been removed]

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]





---------------------------------
Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.

[Non-text portions of this message have been removed]



                         

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke