Bung, aku pikir persoalannya bukan persoalan siapa merepotkan siapa? tetapi 
persoalannya adalah; anda telah memposting sebuah berita untuk mengunkap sebuah 
sejarah (Kehidupan pribadi benazhir), yang secara tidak lansung merupakan 
bentuk kampanye, ditengah mainstream orang turut berduka atas kematian 
demokrasi di Pakistan. dalam artikel yang anda posting, terlihat sikap 
membiarkan kematian tersebut sebagai hal yang wajar karena memang dia 
(benazhir) bukan perempuan islam seperti yang anda inginkan. aku secara pribadi 
berbeda pendapat dengan artikel tersebut, kemudian bung sFe ini menanggapi 
dengan sangat emosional, bukan dengan tanggapan bung sFe berarti sudah 
memposisikan berdiri dalam satu pihak.

persoalan Bush bereaksi keras, dan antek-anteknya melakukan hal yang sama, aku 
menganggap itu hal yang lazim dilakukan politisi. tetapi, bagi aku pribadi rasa 
prihatin rakyat pakistan atau kaum prodemokrasi di berbagai belahan dunia, 
termasuk di Indonesia, bukan karena kematian personal seorang Benazhir, tetapi 
Benazhir dianggap sebagai icon oposisi saat ini dalam melawan kediktatoran 
militer dan fundamentalisme reaksioner. reaksi Bush merupakan wujud kemarahan 
seorang mandor karena kehilangan kaki tangan kepercayaan, sedangkan reaksi kami 
adalah bahwa ruang demokrasi di pakistan saat ini semakin di tutup rapat oleh 
rejim Musharaf berkolaborasi dengan kaum fundamentalis. anda anti terhadap 
liberalisme dan menggembor-gemborkan fundamentalisme/despotisme, meskipun saya 
tidak sepakat dengan demokrasi liberal atau faham liberalisme yang 
individualistis, tetapi jika diperhadapkan kedua pilihan ini, saya masih 
mending memilih liberalisme ketimbang despotisme,militerisasi, atau
 fundamentalisme. Bukan karena saya anti islam, saya mengagumi islam tetapi 
bukan islam fundamentalis yang membiarkan para mullah menghisap rakyat miskin. 

Anda masuk dalam dunia maya yang bebas (liberal) tetapi mengutuk orang yang 
berbeda pandangan dengan anda---sebaiknya anda menutup akses anda terhadap 
tekhnology internet karena anda anti-kritik.


sFe <[EMAIL PROTECTED]> wrote:                               itu kan kata anda, 
kalau berita ttg benazir merupakan kata Dailymail, surat kabar yang tidak 
diragukan keakuratannya, surat kabar sekaliber Dailymail tentulah tidak mau 
mempertaruhkan kredibilatasnya didunia Internasional demi sebuah berita bohong.
    
   ingin kebenarannya silakan anda ber repot ria mengecheknya ke sumber utama 
(Dailymail)
    
   tolong anda catat! saya tidak memulai merepotkan diri, saya hanya memposting 
suatu berita, sama halnya dengan yang dilakukan pak sunny, pak sandy atau entah 
siapa lagi dimilis ini, sesuatu yang lumrah terjadi. kenapa bisanya semua 
menjadi repot? karena berita yang posting berkaitan dengan Islam. that's all!!
    
   so, yang merepotkan diri awalnya siapa?
    
   merupakan hal yang wajar kalau saya memberikan opini pribadi atas opini 
orang lain terhadap postingan saya.
    
   yang merepotkan diri aja yang seperti kebakaran jenggot dengan isi postingan 
tersebut, karena apa? karena kedengkiannya terhadap pendapat saya yang Muslimah 
terhadap benazir yang sekuler liberal. padahal adalah hak pribadi saya untuk 
mengeluarkan pendapat berdasarkan pengetahuan saya dan masukan2 yang saya 
peroleh dari hasil saya ngoprek2 berita.
    
   yang menjadi rancu adalah, orang2 yang merepotkan postingan saya, merupakan 
sekaliber radityo dan gunawan mohammad, yang sudah lumutan terlibat dikancah 
persuratkabaran (baru saja saya mendapat informasi ttg siapa mereka), yang 
memberi kesan sebagai seseorang yang berpandangan moderat dan liberal, kena 
masalah pendapat saya ttg benazir saja rela2nya merepotkan diri dan seperti 
cina kebakaran jenggot. seperti tidak ada hal2 lain yang lebih menarik dan 
butuh dikomentari. what a shame!
    
   padahal mungkin anak bungsu merekapun seumuran dgn saya.
    
   aneh gak sehhhhh!!!!!???
    
   tentang ajaran Islam tidak diragukan lagi merupakan ajaran yang terbaik dan 
merupakan agama yang pure datangnya dari Allah.
    
   attitute saya, saya berani jamin lebih baik dari apa2 yang diberitakan oleh 
Dailymail tentang benazir.
    
   saya tidak pernah bersentuhan dengan minuman haram, saya tidak bergaul 
(menolak) bergaul akrab dengan lelaki non mahram dan lain sebagainya kecuali 
demi profesionalisme.
    
   yang pasti saya tidak menggunakan lelaki untuk mendukung karir saya, maju 
mundur karir saya merupakan potensi yang bersumber dari dalam diri saya sendiri 
dan anugerah yang diberikan Allah kepada saya.
    
   mati tidak ada yang menangisi? itu lebih baik buat saya, asalkan saya mati 
tidak meninggalkan aib masa lalu yang kelam. 
    
   emangnya menurut pikiran anda yang naif tersebut, sekarang benazir merasa 
beruntung karena mati ditangisi berjuta manusia? 
    
   kalau memang riwayat kematiannya seperti yang tertulis dalam artikel, maka 
menurut apa yang saya pelajari dalam kehidupan sesudah kematian yang ada di 
dalam Islam, pastilah si benazir itu sedang menyesali dosa2 yang dilakukannya 
semasa hidup dan sedang mendapat azab. dan saat sekarang ini tidak ada lagi 
kesempatan dia untuk bertaubat. wallahu'aklam.
    
   sedang saya, dalam keadaan mengetik inipun tak putus2 saya minta ampun pada 
Allah, jikalau memang saya punya dosa, dan apa yang saya lakukan ini merupakan 
dosa, maka semoga Allah akan mengampuni dosa2 saya. dan sepengetahuan saya, 
sesuai yang saya pelajari tentang doa di dalam agama Islam yang Indah, doa yang 
dilakukan dengan ikhlas, tulus, berulangkali dan bener2 berharap, maka Allah 
akan berkenan mengabulkannya. amiinnn ya Allah.
    
   Islam yang indah telah mengajarkan saya bagaimana bersikap terhadap orang2 
seperti anda dan yang sekufu dengan anda.
    
   kecuali Allah, tidak ada yang mesti saya khawatirkan, apalagi hanya karena 
mati tidak ada yang menangisi :P
    
   salam
    
   sFe
    
   Boni Triyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
           sFE wrote to KM: "disamping itu, belum tentu juga opini bapak benar. 
so what's wrong?"
 
 Bung sFE, Anda juga belum tentu benar opininya. Kok repot! Biar bagaimana pun 
Benazir adalah orang besar, pernah jadi pemimpin bagi rakyatnya sendiri. Itu 
fakta sejarah, hardfact, tak bisa lagi dipungkiri. Tak aneh begitu ia dibunuh, 
banyak rakyat Pakistan yang kecewa, lantas mengamuk.
 
 Pertanyaannya, kalau Anda mati, walaupun dengan cara yang sama seperti 
Benazir, rakyat mana yang mau nangis?????
 
 Toh Anda sendiri ketika menuliskan tentang riwayat kelam Benazir juga 
mendasarkan keterangan pada sumber lain. Apakah Anda sudah memverifikasinya 
sendiri? 
 
 Saya jadi curiga, Anda teriak-teriak Benazir menghancurkan Islam, justru 
menurut saya attitude Anda yang seperti inilah yang akan menghancurkan Islam.
 
 tabik,
 
 Bonnie Triyana
 
 Rudi Hartono <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Benazir adalah pemimpin Partai Rakyat 
Pakistan(PPP) yang bertendensi kiri, partai ini didirikan oleh ayah Benazhir 
untuk melawan kediktatoran militer paska kemerdekaan. PPP begitu dicintai 
rakyat pakistan terutama mereka dari kaum tani, buruh, dan mahasiswa. terlepas 
dari personal benazhir, tetapi ukuran politik Benazir harus dilihat dalam 
kepentingan PPP. dalam pemilu nanti program PPP sangat radikal, yakni; Land 
reform, nasionalisasi perusahaan asing, pendidikan dan kesehatan untuk rakyat, 
dan persamaan gender. islam fundamentalis dan militeris merupakan sekutu abadi 
dalam politik Pakistan, dan mereka selalu menebar kematian lewat moncong 
senjata terhadap kekuatan-kekuatan demokratik. mereka dalam retorika anti AS, 
tetapi pernah bersekutu dengan AS untuk melawan pengaruh Uni-sovyet dan 
gerilyawan kiri.
 
 menurutku bukan rahasia umum lagi soal latarbelakang Osama yang dilatih dan 
dididik CIA dan militer AS untuk memimpin perlawanan melawan Uni-sovyet dan 
kaum kiri. bahkan kehidupan malam,pesta dan perempuan merupakan kehidupan Osama 
ketika masih berdomisili di AS. hanya, saja saat ini osama menjadi tokoh 
antagonis yang dimunculkan AS untuk menjadi basis material (legitimasi) 
melakukan perang imperialis kenegara-negara yang tidak mau tunduk, atas nama 
"perang melawan terorisme". dan bukan rahasia umum lagi, bahwa 
pangeran-pangeran arab dan keluarga kerajaan merupakan kelompok paling royal 
dan hedonism (pengunjung setia klub malam dan rumah-rumah bordil klas elit di 
AS). 
 
 kampanye Butho yang terkesan anti islam sebenarnya terlalu dibesar-besarkan. 
Butho menentang sistem politik despotisme yang ditawarkan islam fundamentalis 
yang berselingkuh dengan rejim militer. memang harus diakui bahwa politik yang 
dibangun Benazhir sangat lunak terhadap AS, akan tetapi ini pun menjadi 
perdebatan internal PPP yang menginginkan politik luar negeri yang 
anti-imperialisme.
 
 bung sFE, membuat tulisan itu supaya berdasarkan referensi yang objektif, 
melihat sejarah itu harus utuh jangan sepotong-sepotong(parsial). aku makin 
kasian dengan perilaku orang islam di indonesia yang makin hari makin 
menjijikkan......(meskipuan aku juga masih beragama islam loh).
 
 sFe <[EMAIL PROTECTED]> wrote: itu sudah menjadi rahasia umum, bukan aib 
personal. itulah resiko menjadi orang terkenal.
 
 hal2 buruk yang menimpa sso yang menjadi pemimpin sebuah negara patut 
diketahui umum, untuk jadi pembelajaran moral.
 
 2 kali jadi perdana menteri bukan ukuran baiknya attitute sso, lihat siapa 
yang menduduk kan dia menjadi perdana menteri dan untuk kepentingan apa. sudah 
bukan rahasia dunia lagi kalau amerika dibalik sesuatu maka segala cara 
dihalalkan. dont be naif lah pak. kayak baru hidup kemarin sore aja bapak ini. 
mentang2 sekufu dengan para liberalis2 dunia.
 
 orang2 liberal memang menghalal kan cara hidup seperti itu, jadi saya tidak 
heran kalau orang sekaliber pak kartono ini merasa berkepentingan membela 
benazir.
 
 masyarakat dunia berhak mengetahui siapa benazir bhutto, jangan sampai tertipu 
oleh simpatisan buta!
 
 bagi orang2 beriman, lebih baik menangisi saudara2nya di Palestina daripada 
menangisi ratu dugem, yang ingin menghancurkan Islam.
 
 disamping itu, belum tentu juga opini bapak benar. so what's wrong?
 
 paham?!
 
 sFe
 
 Kartono Mohamad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 Dari manapun sumbernya, orang Islam tidak pantas mengungkap
 kejelekan-kejelekan seorang yang sudah meninggal, apalagi kalau hal itu
 belum tentu benar. Jangan pula lupa bahwa Benazir pernah dua kali menjadi PM
 Pakistan yanhg dipilih berdasarkan konstitusi Pakistan. Menghina almarhumah
 sama saja dengan menghina rakyat Pakistan. yang mayoriyas juga muslim, yang
 telah memilihnya. Sama saja dengan mengatakan bahwa rakyat Pakistan yang
 muslim itu begitu bodoh sehingga memilih seorang PM yang tukang dugem.
 Kalau pun ajaran pengirim milis (sFe) ini memang membenarkan tindakan
 mengungkapkan keburukan seseorang yang sudah meninggal, ada baiknya
 mengendalikan diri ketika berbicara dengan orang lain yang mungkin tidak
 membenarkan perilaku demikian itu. Saya tidak tahu bagaimana perasaan sFe
 seandainya orang tua sFe diungkap keburukan-keburukannya (yang belum tentu
 benar) ketika beliau baru saja meninggal (kalau belum, mudah-mudahan
 dipanjangkan Allah usianya), 
 KM
 
 -------Original Message-------
 
 From: mediacare
 Date: 12/29/07 07:15:25
 To: ppiindia@yahoogroups.com
 Subject: Re: [ppiindia] Benazir Bhutto: Tewasnya Sang Ratu Dugem
 
 Ini sumbernya dari mana Mbak Salma? Republika, Hidayatullah, atau eramuslim?
 Kok tidak dicantumkan.
 
 Lagipula orang sudah meninggal kokdijelek-jelekkan ya: kurang muslimahlah,
 suka dugemlah, dll.
 
 Apa ajaran Islamnya Mbak Salma memang seperti itu?
 
 ----- Original Message ----- 
 From: sFe 
 To: ppiindia@yahoogroups.com ; [EMAIL PROTECTED] 
 Cc: [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] 
 Sent: Saturday, December 29, 2007 4:46 AM
 Subject: [ppiindia] Benazir Bhutto: Tewasnya Sang Ratu Dugem
 
 Benazir Bhutto: Tewasnya Sang Ratu Dugem Jumat, 28 Des 07 20:15 WIB
 Kirim teman
 
 Di penghujung tahun masehi 2007, dunia dikejutkan oleh berita tewasnya
 pemimpin oposisi Pakistan Benazir Bhutto, yang ditembak oleh seorang
 penyerang dan kemudian sang penyerang melakukan aksi bom bunuh diri di
 tengah kerumunan para penggemarnya, Kamis sore (27/12).
 
 Gedung Putih langsung berkabung. Presiden AS George Bush dengan penuh
 emosional menyampaikan duka cita rakyat Amerika atas kepergian salah seorang
 sekutunya yang sesungguhnya ingin dijadikan pemimpin baru di Pakistan
 menggantikan Pervez Musharraf yang dianggapnya sudah tidak bisa lagi seratus
 persen dikontrol Gedung Putih.
 
 Walau secara resmi Benazir Bhutto beragama Islam, namun dalam kesehariannya
 sejak kecil hingga menemui kematiannya, Benazir jauh dari nilai-nilai agama
 yang dianutnya. Bahkan sesaat sebelum dirinya menemui ajal, Bhutto baru saja
 menyampaikan pidato dalam rapat akbar bersama dengan pendukungnya dan
 menegaskan, jika dirinya berhasil menjadi pemimpin Pakistan kembali, maka
 dia akan langsung memimpin pemberangusan gerakan Islam di seluruh Pakistan.
 Benazir Bhutto menyebut gerakan Islam dengan istilah "Terorisme
 Fundamentalis", sebuah terminologi khas Gedung Putih.
 
 "Apakah kita harus meminta orang asing untuk memberangus gerakan
 fundamentalis di sini? Tentu tidak! Kita akan bersama-sama, aku dan kalian
 semua, untuk menghabisi kelompok-kelompok fundamentalis yang mendirikan
 pemerintahan bayangan di Pakistan ini! Kita pasti bisa!" seru Bhutto dari
 atas podium hanya beberapa saat sebelum dia menemui ajal dengan cara
 mengerikan. 
 
 Ratu Dugem dan Playgirl
 
 Secara resmi, Benazir Bhutto dibesarkan dalam keluarga Islam. Ayahnya,
 Zulfikar Ali Bhutto adalah Perdana Menteri Pakistan yang tewas digantung
 oleh Presiden Zia Ul-Haq setelah jenderal ini melancarkan kudeta. Zia
 sendiri karena sikap politiknya dinilai AS terlalu mengakomodasi kepentingan
 gerakan Islam, maka CIA membunuhnya lewat suatu operasi rahasia dengan
 meledakkan pesawat yang ditumpanginya.
 
 Benazir oleh keluarganya di sekolahkan di sebuah yayasan Katholik ala
 Inggris di Pakistan. Saat usia 16 tahun, Benazir yang tidak mengenakan
 jilbab disekolahkan ke Radcliffe College di Massachusset, AS. Saat kuliah di
 Amerika ini, Benazir benar-benar mereguk kebebasan yang tidak bisa
 dijalaninya di Pakistan. Ia dikenal sebagai seorang gadis yang gemar belanja
 pakaian yang tengah trendy dan suka bepergian ke pesta-pesta di malam hari
 dan pulang dengan ditemani pemuda teman kencannya hingga hari beranjak siang
 
 Dari Amerika, Benazir melanjutkan pendidikannya di Oxford, Inggris,
 mengambil jurusan Ilmu Hukum dan Politik. Di Inggris gaya hidupnya makin
 menggila. Benazir termasuk mahasiswa pandai, namun gaya hidupnya juga 
 meriah": pesta dugem jalan terus, alkohol dengan setia terus menemani (walau
 hal ini sempat dibantahnya), juga suka gonta-ganti teman pria. Media Inggris
 Dailymail, edisi Jumat (28/12) mengungkapkan sisi gelap kehidupan Benazir
 dari seorang teman lamanya semasa kuliah di Oxford. Dailymail sendiri
 menyebut Benazir sebagai "The Oxford Party Girl".
 
 "Gaya hidup Benazir ketika kuliah di Oxford menjadi parody seorang gadis
 remaja Muslim, kaya raya, baru melek melihat dunia. Saat dia berpidato dalam
 kampanye untuk pemilihan Presiden Senat di Oxford, Benazir bahkan
 mengungkapkan gaya hidupnya yang liberal itu untuk menarik dan mendulang
 suara dari para pemilih laki-laki, " demikian Dailymail.
 
 Gaya hidupnya agak berkurang ketika ayahnya tewas di tiang gantungan.
 Benazir masuk gelanggang politik dengan mengenakan kerudung, sesuatu yang
 tidak pernah dipakainya ketika di Amerika dan di Inggris. Namun walau
 berkerudung, sikap politik Benazir sangat American-minded. Dia menjadikan
 dirinya musuh bagi aktivis Islam di Pakistan dan sahabat setia bagi Amerika.
 
 CIA Dalangnya?
 
 Tidak aneh jika kematiannya ditangisi banyak tokoh-tokoh liberal. Bush pun
 langsung menuduh kematian Benazir dilakukan oleh terorisme fundamentalis.
 Padahal penyelidikan saja belum dimulai. Ada banyak dugaan tentang siapa
 sesungguhnya dalang di balik kematian Benazir. Bisa saja memang dibunuh
 anggota gerakan Islam, walau yang pertama ini relevansinya sangat meragukan
 karena tidak ada manfaatnya. Bisa dibunuh oleh Prevez Musharraf sendiri
 seperti yang banyak ditegaskan oleh para pendukungnya di Pakistan. Atau
 bahkan bukan mustahil CIA berada di belakang kematiannya. 
 
 Bukan tidak mungkin, kematian Benazir memang dirancang jauh hari untuk
 semakin mengacaukan Pakistan dan menjadikan salah satu negeri Islam terbesar
 dunia ini pecah dan berkeping-keping. Bukankah di awal tahun 2000-an pernah
 terendus sebuah dokumen AS yang ingin melenyapkan Pakistan dan Indonesia di
 tahun 2025?
 
 Dokumen dari hasil kajian strategis yang dipimpin mantan Menteri Pertahanan
 Amerika Serikat berdarah Yahudi bernama William Cohen, berjudul "Asia Tahun
 2025 dan Pengaruhnya terhadap Keamanan Nasional Amerika di Abad 21" dengan
 tegas memprediksi (baca: menskenariokan) Indonesia dan Pakistan akan hilang
 dari peta bumi di tahun 2025. 
 
 Penyebab dari 'tenggelamnya' kedua negara tersebut adalah karena konflik
 internal atau konflik antar suku, golongan, klan, atau agama, separatisme,
 dan untuk itu semua sebagai syarat mutlaknya adalah ketidak-stabilan ekonomi
 Kajian tersebut meramalkan bahwa dalam 25 tahun ke depan, akan terjadi
 peristiwa berskala besar dan internasional yang akan sangat mempengaruhi
 keamanan nasional Amerika Serikat.
 
 Amerika sangat berhasrat untuk menguasai Pakistan karena negeri ini memiliki
 instalasi nuklir. Sedangkan Indonesia, ya kita tahu sendirilah.
 Kematian Benazir Bhutto merupakan hal yang amat lumrah dalam dunia politik.
 Di Indonesia pun ada tragedi Munir yang meninggal karena diracun oleh
 tangan-tangan kekuasaan. Jadi peristiwa ini sama sekali tidak perlu
 dibesar-besarkan atau bahkan ditangisi. Biasa sajalah.(Rizki)
 
 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 
 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]
 
 ----------------------------------------------------------
 
 No virus found in this incoming message.
 Checked by AVG Free Edition. 
 Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.17.11/1200 - Release Date: 27/12/2007
 13:34
 
 [Non-text portions of this message have been removed]
 
 [Non-text portions of this message have been removed]
 
 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]
 
 ---------------------------------
 Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.
 
 [Non-text portions of this message have been removed]
 
 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]
 
 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
     
                               

       
---------------------------------
Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.

[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to