Mbak Lina: Keadilan yang menjadi subjek tertinggi turunnya Syariat > dari Pencipta alam kepada penghuni alam. Berlaku adil dan kehidupan, dan pemerintahan. > > Tetapi sadarkah kita bahwa ketiga-tiga elemen itu, merupakan khasiat sebenar-benarnya Tauhid dan Syahadah (Janji) kita kepada Allah?
**** Ketika warta mengenai tsunami tersebar ke-mana mana, juga ke Eropa, tiap malam, gambar menyayat hati mengenai korban memenuhi ruangan ruangan setiap rumah tangga melalui tayangan TV, orang orang di Austria seolah terikat dimuka pesawat TV mereka, memelototi gambar gambar yang sungguh sungguh unbelievable itu. Beberapa anak terlihat meneteskan air mata, melihat bayi bayi yang tersisa hidup tanpa orangtua dan sanak yang sudah disapu ombak laut... Di hari hari Minggu setelah ibadah, banyak umat menggotong baju baju tua, selimut dan entah apa saja yang mereka mampu kumpulkan untuk dikirim kedaerah bencana, nun jauh di ujung utara Sumatra. Sambil membantu pengumpulan (juga uang), saya sapa beberapa anak muda yang dengan rajin mengumpulkan kotak kotak sumbangan penuh barang barang: " Kalian mengharukan sekali, tapi tahukah kalian, dimana Aceh dan siapa mereka, apa agama mereka?". Jawaban rata rata, mereka tak tahu Aceh dimana dan siapa manusia Aceh itu, namun mereka jawab dengan tegas "mereka manusia seperti kami, entah apa agamanya, punya keluarga, dan sedang dirundung malang", "mereka wajib dibantu, dimanapun mereka, siapapun inilah keadilan, karena kami disini berbahagia tanpa bencana". Ini kata kata sederhana manusia manusia sederhana di desa desa... Sementara genta gereja memenuhi udara sejuk musim dingin menggema sampai diseberang lembah dikaki bukit Alpen. Salam Danardono --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Lina Dahlan" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Terdahulu, kita kasihan melihat Eropah. Kekecewaan mereka terhadap > agama Kristen yang penuh kekacauan dan bertentangan dengan asas akal > manusia, ramai orang berlari meninggalkan agama. > > Tetapi ini tidak bermakna mereka lari meninggalkan Tuhan. Berbekalkan > keyakinan kepada Tuhan, mereka masih terus mencoba mengenal pasti > kehendak-Nya, tanpa agama. Lantas muncullah para saintis seperti > Newton dan terutamanya François-Marie Arouet atau lebih dikenali > dengan nama penanya Voltaire. > > Tentu saja jika diukur pada soal hablun minallah, maka mereka tidak > teratur malah tidak tentu arah dalam mencoba untuk > menjustifikasikannya. Tetapi intinya dibalik itu semua masih ada. > Faham Deism, yang di simpulkan sebagai berTuhan tanpa agama, sudah > cukup untuk memberikan arti kepada kita mengapa tanpa Risalah > Kenabian dan Syariat yang jelas, Eropah masih bisa bangkit sebagai > sebuah masyarakat yang sistematik dan bertamadun. > > CETUSAN SEBUAH REVOLUSI > > Liberty pembebasan > > Equality kesama rataan > > Fraternity persaudaraan > > Slogan itu adalah intisari Revolusi Perancis. Ia berperanan besar > dalam mendefinisikan kembali apakah itu keadilan bagi sebuah > pemerintahan. Keadilan yang menjadi subjek tertinggi turunnya Syariat > dari Pencipta alam kepada penghuni alam. Berlaku adil dan kehidupan, > dan pemerintahan. > > Tetapi sadarkah kita bahwa ketiga-tiga elemen itu, merupakan khasiat > sebenar-benarnya Tauhid dan Syahadah (Janji) kita kepada Allah? > > Wassalam, >