Mungkin lebih baik jadi jongos amerika ato australi daripada jongos indon ( 
mungkin lo)
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: "Sunny" <am...@tele2.se>
Sender: proletar@yahoogroups.com
Date: Wed, 12 Sep 2012 19:44:53 
To: <proletar@yahoogroups.com>
Reply-To: proletar@yahoogroups.com
Subject: Re: [proletar] Re: Asean

Koq mau dijadikan jonggos Amerika, ataukah ambisi sumpah pelapa?

From: suryana 
Sent: Wednesday, September 12, 2012 7:09 PM
To: proletar@yahoogroups.com 
Subject: Re: [proletar] Re: Asean

  
Idih dodol Tim Tim di invansi atas perintah Amerika dasar koplok, Soekarno 
mengambil alih NKRI dari Belanda wilayah yg sudah dijajah, dan Tim Tim tidak 
termasuk.
Mengenai SDA Tim Tim, sampai kapanpun ekonomi nya sulit maju selama 
Australia tidak mau kerja sama di segitiga migas ( Indonesia, Tim Tim dan 
Australia ), dulu pernah dibahas bahwa penggalian migas saat ini sudah bisa 
dibelokan 90° dengan kata lain pipa di wilayah Australia, minyak di wilayah 
Tim Tim, bila memang migas jadi andalan utama mengapa Amerika dan Australia 
tidak langsung membuat kesepakatan mengenai migas ?

Lagian aku bicara mengenai Tim Tim mengenai keanggotaan Asean ente malah 
balik kejaman dulu.
Tulul banget sih bacanya. Loper koran dengan kemampuan menadahkan tangan mah 
sudah jangan banyak tanya bikin malu pertanyaannya.

----- Original Message ----- 
From: "Sunny" <mailto:ambon%40tele2.se>

Selamat sore, Sur.

Bisa tanya untuk apa diinvasi Timor Timur oleh NKRI pada tahun 1975? 
Sekarang mereka sudah lepas, mereka mau mati lapar, mabok pergi bertobat di 
Vatikan atau ada yang mau pergi ke Mekkah dibawah pimpinan Imam Muhammad Da 
Costa, biarkan saja. Dalam berita 
http://news.xinhuanet.com/english/world/2012-09/11/c_131843059.htm antara 
lain tertera : "In fact, Timor-Leste is a country that does not owe any 
country because it has a large amount of revenues from oil and gas,..”

Selamat sore sekali lagi

From: suryana

Orat oret mabuk di Timor Leste mau tidak mau tidak bisa lepas dari peranan
gereja ( Katholik ), terutama di era si uskup belo.
posisi gereja paling takut bila umatnya pinter maka mabok adalah salah satu
solusinya, budaya mabok pada dasarnya tidak ada di Nusantara, setelah VOC
masuk maka mabok mulai dikenal, demikian juga dengan madat ketika kerajaan
Cina terakhir tidak bisa di goyang maka madat dijadikan alat perusak (
sampai ada perang candu segala macam ).

Pada saat tsb yg namanya imperialisme berjalan atas dasar kerajaan, dan
kerajaan di europa ( Portugal, Spanyol, Inggris, Belanda Perancis dll ) di
setir oleh Pendeta/Pastor.

Mereka masuk dengan banyak cara yg pasti tidak untuk memintarkan wilayah
jajahannya, terutama dibidang pendidikan, agar bisa mudah di setir maka yg
paling gampang dan murah meriah melalui agama, sedang bidang pendidikan di
khusus kan ke kelompok tertentu.

Timor Leste tidak berbeda dengan Irian dan sebagian Maluku, dimana budaya
mabok lebih diutamakan, apa lagi bila melihat Irian, yg namanya bule sudah
dianggap titisan Yesus, bila di Timor Leste posisi Uskup jauh lebih tinggi
dibandingkan Presiden/PM, mereka lewat pakai mobil di cuek in, begitu yg
lewat uskup maka masyarakat langsung sujud layaknya melihat dewa.
( pernah dibuktikan ada pastor asal Tim Tim menjadi pastor Cianjur, morang
maring karena selesai misa tidak semua jemaat datang menyalami, lha gak lama
kemudian di mutasi entah ke gereja mana, yg pasti ntu pastor sudah ngaco,
menginginkan sesuatu yg berasal dari Tim Tim.

Singapore yg memang sudah kaya bisa jadi tidak mau menerima Tiomor Leste
karena mabok dan pendidikan yg rendah, sudah negaranya sempit ditambah
pendatang bloon tentunya sangat mengkhawatirkan.

Bandingkan dengan Indonesia setelah sekian puluh tahun di bekem, masih tetap
nongol orang orang pinternya, dibekem VOC nongol masyarakat adat yg anti
penjajahan, nongol belanda terulang lagi, nongol Jepang idem ditto ( paling
sadis penjajah Nusantara yah Jepang ), sekarang Amerika kita lihat pemimpin
Indonesia pada akhirnya mau ke arah mana.

----- Original Message ----- 
From: "johny_indon" <mailto:johny_indon%40yahoo.com>

>
>
> mungkin analisisnya kira2 gini:
> singapur adalah negara terkaya di asean.
> sedangkan timor leste adalah negara termiskin di kawasan ini
> (bahkan salah satu termiskin di dunia).
>
> jika timor leste masuk asean maka:
> 1. orang2 timor leste bisa wara wiri ke singapur tanpa harus apply visa
> (sesama anggota asean kan bebas visa). sebagai 'orang kaya',
> singapur kuatir 'si miskin' akan ngerecokin rumahnya dengan
> unskilled imigrants.
>
> 2. dalam perdagangan internasional ada skema free trade asean dimana
> barang2 yg diimpor dalam kawasan asean tidak dikenai bea masuk
> (asal melampirkan form d / county of origin certificate).
> sebagai 'orang kaya' singapur juga kuatir negaranya dibanjiri produk2
> murah dari 'si miskin'. tapi hal ini keliatannya bukan ancaman
> nyata dalam waktu dekat karena timor leste nyaris tidak punya
> produk unggulan apapun kecuali rakyatnya yg doyan mabok.
>
> apalagi timor leste ekonominya memang masih 'disuapi' oleh
> negara lain. jangankan produk unggulan, mata uang aja ngga punya.
>
> singapur dari dulu punya golden rule "kalo menguntungkan gua (biarpun
> koruptor) silahkan datang dan nikmati negri kami, kalo kagak menguntungkan
> maka pintu keluar ada di sebelah sono".
>
> --- In mailto:proletar%40yahoogroups.com, "suryana" <gsuryana@...> wrote:
>>
>> Entah apa yg mengganggu Singapore sehingga masih menolak Timor Leste yg
>> memang ekonominya masih disuapi oleh pihak asing, ditolak masuk
>> Indonesia.
>> Bila negara semisal Camboja, Myamar, Laos dan Vietnam mendapat perlakuan
>> tertentu minimal sudah bisa berkiprah di Asean, entah dengan Timor Leste.





[Non-text portions of this message have been removed]




[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke