tahun 2003 saya pernah hidup dari jualan bacot. ngebacot ini, ngebacot itu, 
misal :"seorang yang berpikiran negatif akan berkata : bunga mawar itu indah, 
namun adadurinya!  . . . dan seseorang yang berpikiran positif akan bilang : 
pohon otu memang berduri, namun dibalik duri duri itu ada pohon yang indah! "

seminar "motivasi" saya bikin seminggu sekali, dan biasanya diikuti 100 sampai 
200 peserta, dan daku bisa bikin mereka tertawa, senyum dan menangis atau 
bertepuk tangan . . . 

beda tipis lah sama ustad ustad yang doyan ngebacot dan hidup dari amplop. 
kalau mereka jualan tuhan dan ayat2 suci, kalau sayah jualan kata kata mutiara 
dengan bungkus seminar motivasi.

bacotan motivasi yang sangat berbahaya dan kejam adalah bacotan motivasi para 
leader mlm (multi level marketing) abal abal . . . 

dan. . . tak perlu susah susah nyari contoh, sasis. . . manusia cerdas dan 
pernah punya pekerjaan bagus, hari ini harus nyungsep ke pedalaman kalimantan 
karena terlalu banyak ikutan seminar motivasi sehingga terobsesi untuk pengen 
ini dan pengen itu.

tentu kita juga pernah mengenal icon kyai muda dari bandung yang doyan ngebacot 
tentang "manajemen qolbu" sehingga kata katanya banyak menyihir sekian banyak 
ibu ibu dan bisa bikin sekian banyak ibu2 menangis . . . haru. . . kagum. tapi 
apanan kita akhirnya bisa melihat sensiri bahwa sang jago bacot kemudian harus 
kehilangan sekian banyak pengagumnya karena doski kawin lagi.

orang yang kebanyakan ngomong "alkisah" atawa sok iye ngomong2 moral atawa what 
eveh the nem lah . . . yang thema nya motivasi, biasanya adalah orang yang 
kagak punya motivasi atawa orang yang kurang motivasi dan karenanya buyuh serta 
ketergantungan sama motivasi, butuh cerita motivasi, butuh di motivasi dan 
emang jadinya harus dimotivasi terus karena kagak gableg motivasi.

tukang bacot macam ini sangat laris di indo. sekian banyak orang rela bayar 
mahal untuk ikut seminar bacotan motivasi.

namun. . . pada kenyataannya apanan hidup ini tidak semudah bacotannya mario 
teguh.

come on . . . 

--- In proletar@yahoogroups.com, Habe Proletar <proletar4@...> wrote:
>
> bukan bermaksud menghina tulisan atau forwardan orang
> tapi sebuah tulisan yang dimulai dengan "alkisah " lebih baik dihindari
> sebab mayoritas ngga bermutu, banyak menggurui dan kebanyakan jualan pepesan 
> pesan moral
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> ________________________________
>  From: rezameutia <rezameutia@...>
> To: proletar@yahoogroups.com 
> Sent: Sunday, December 30, 2012 3:03 AM
> Subject: [proletar] Fw: Mawar dan Bambu...
>  
> 
>   
> 
> 
> Alkisah di sebuah hutan yang tenang,  hiduplah sebatang pohon mawar dan 
> segerombol pohon bambu. 
> Mereka bertetangga, bersahabat, dan saling menjadi tempat curhat.
> 
> Musim ini, mereka sama-sama sedang berbunga.  Pohon mawar berbunga dengan 
> meriah.  Kelopaknya indah, warnanya megah, bagi jiwa-jiwa yang patah ; 
> wanginya menggugah. 
> 
> Sedangkan bunga bambu; hei,, apakah ada yang pernah melihat bunga bambu? 
> Yap, kalau sudah ada yang melihat, mungkin sebagian mengira itu bukan bunga. 
> Karena yang namanya bunga tentu terlihat keindahannya. 
> Tidak seperti bunga bambu. Tapi apapun itu, yang jelas dia tetaplah bunga.
> 
> Dalam sepi dan tenangnya hutan pagi itu, terdengar percakapan dua orang 
> sahabat bertetangga.
> 
> "Duhai Mawar, alangkah senangnya kau dengan segala kebaikan dan keindahan 
> yang kau punya", ucap si Bunga Bambu pelan.
> 
> "Kenapa kau berkata seperti itu?" Mawar heran.
> 
> "Aku iri kepadamu, kau begitu cantik dan menawan, sedangkan aku, lihatlah.. 
> penuh dengan lugut."
> 
> "Jangan hanya melihatku dari luar,  justru sebenarnya aku yang iri kepadamu, 
> Bambu"
> 
> "Ah, kau hanya hendak menghiburku, bukan? 
> Aku tahu itu."
> 
> "Bukan begitu. Kau lihat, meski aku cantik dan menawan, tapi usiaku tidaklah 
> lama. Manusia sangat menyukaiku. Mereka memetikku saat aku telah sedang mekar 
> mempesona. Bahkan saat masih kuncup pun, mereka mengambilku."
> 
> "Tapi kau membuat manusia bahagia, kau lihat saat seorang lelaki memberikanmu 
> pada kekasihnya? 
> Kau tentu pernah melihat betapa senangnya si wanita itu, kan?"
> 
> "Ya.  Tapi keindahanku hanya sementara. 
> Setelah wanita itu menerimaku, hanya dalam hitungan hari akupun layu dan 
> mati."
> 
> "Hmm.. begitu?"
> 
> "Kau tahu kenapa aku ingin sepertimu? Karena hidupmu panjang. 
> Kau lebih banyak memberi manfaat kepada manusia.  Kau juga menjadi 
> pelindungku saat aku mulai belajar tumbuh. Kau menaungiku dari panas mentari 
> yang menyengat, dan dari hujan badai yang menakutkan."
> 
> "Apakah aku seberguna itu?"
> 
> "Tentu saja!  Saat manusia butuh tiang rumah, kau adalah senjata andalan. 
> Saat manusia butuh memetik mangga yang berada di puncak pohon, kau juga hadir 
> dengan gagah."
> 
> "Oh, aku tidak pernah berpikir sejauh itu. 
> Lalu apa yang kau lakukan dengan kehidupanmu yang singkat?"
> 
> "Aku berusaha memberi yang terbaik kepada mereka yang melihatku.  Aku 
> berusaha tumbuh dengan baik, aku belajar mekar dengan indah, aku membuka 
> kelopakku yang menawan, aku mengeluarkan  wangi mempesona. 
> Semata-mata, agar hidupku berguna.  Bila tidak bisa memberi manfaat secara 
> nyata sepertimu, paling tidak aku bisa menyembuhkan hati-hati mereka yang 
> sedang galau.  Atau melebarkan senyum mereka yang sedang kecewa."
> 
> "Kau sahabatku yang baik, Mawar.   Tak hanya penampilanmu yang mempesona, 
> tapi hatimu lebih membuatku terpesona."
> 
> "Ah, kau!", Mawar tersenyum.
> 
> "Baiklah kalau begitu, kini aku mengerti bahwa seburuk apapun dahulu aku 
> menilai diriku, ternyata aku masih berguna dan memberi manfaat. 
> Terserah orang mencibirku, memandangku dengan sebelah mata, atau bahkan sama 
> sekali tidak melihatku.  Tapi aku senang, bila aku tetap bermanfaat bagi 
> mereka."
> 
> "Hatimu mulia sekali, Bambu. 
> Kau pernah dengar manusia sering bercakap-cakap.  Mereka memperbincangkan 
> ucapan manusia yang mulia, kalau tidak salah bunyinya:
> ---
> "Khoirunnaas, anfa'uhum linnaas."
> Sebaik-baik manusia adalah mereka yang bermanfaat bagi manusia lainnya.
> ---
> 
> "Indah sekali kalimat itu, saya harus bilang WOW.. . 
> Tapi sebagai tanaman, apakah kita bisa menjadi sebaik-baik tanaman, Mawar?"
> 
> "Hmm,, entahlah, tapi tidak ada salahnya bukan bila kita tetap memberi 
> manfaat? Urusan nilai dan peringkat, biarlah Tuhan yang memutuskan.  Kita 
> jalani saja aturanNya."
> 
> http://fiksi.kompasiana.com/dongeng/2012/12/29/mawar-520102.html
> 
> =====
> 
> 
>  
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Reply via email to