bulan desember 2012 saya ngobrol sama si mamam di rumah saya. janda anak satu. 
die cerita dalam bulan ini ditembak sama 7 laki laki. 6 diantaranya punya 
istri, yang satu masih lajang, cuman ekonominya belon mapan.

si mamam jelas ingin punya lagi suami, namun buat menikah dengan lelaki lajang, 
15 tahun lebih muda dan . . . berkantong kempes . . . jelas bukan solusi. 
sedangkan kalau mau jadi "simpanan" jelas juga bukan jalan keluar. materi 
mungkin cukup. ada yang nawarin "dp" harrier, jazz, dan rumah. 

bisa juga ambil alternatif rada slebor. nddak apa2 jadi simpenan, yang penting 
dapet dulu. setelah rumah ada, mobil ada, deposito cukup, apanan bisa aja pisah 
kalau nddak cocok. tapi si mamam bilang "mamam bukan hanya butuh materi, tapi 
mamam juga butuh cinta, dicintai dan mencintai. tidak hanya kepada dan untuk 
mamam, namun juga buat anak2 mamam. lelaki itu, siapapun itu, juga harus sayang 
sama anak mamam. . . "

repot pan? 

si mamam dengan malu2 minta ijin mau nge rokok. saya ketawa ngakak. jee. . . 
saya pan tahu mamam suka merokok ? kenapa harus sungkan ? sambil senyam senyum 
die bilang . . . apanan inimah di rumah bapak atuh . . . khawatir aja nanti 
anak2 bingung kok bapaknya terima tamu wanita yanf ngerokok kayak mamam :)

jam 12 siang istri saya nelpon taxi, booking in taxi buat si mamam yang mau ke 
pool sama anaknya. liburan ke solo. trus si mamam nitip entah berapa lembar 
kertas surat2 tanah dan minta tolong agar tanah itu dijadiin duit.

"mamam nddak akan balik lagi ke kota ini, tolong mamam lepasin tanah2 ini, 
mamam mau buku bengkel mobil di solo . . . "

mamam. putih, tinggi, dengan jeans dan spatu sport berbalut tshirt putih 
kemudian peluk2 an sama istri saya, dan pamit kemudian berlalu . . . 

saya dan istri saya mengantar mamam sampai gerbang rumah, sampai taxi itu tak 
terlihat, . . . kemudian kami masuk ke dalam rumah sambil bergandengan tangan.

( kumaha coba ? sok . . . ) 

--- In proletar@yahoogroups.com, "arra_s" <arra_s@...> wrote:
>
> 
> ah ini kan cuma forwardan dari kompasiana aja..
> dari link ini malah saya dapat tulisan yang bikin senyum2..
> 
> http://sosbud.kompasiana.com/2012/12/31/antara-poligami-kumpul-kebo-dan-sex-bebas-515165.html
> 
> saya senyum2 terutama sama alinea pertamanya..
> 
> jika seorang wanita melakukan poliandri dan mempunyai anak, saya yakin kedua 
> suami akan sangat repot melakukan test DNA untuk menentukan hak atas anak 
> yang dilahirkan oleh istrinya. 
> 
> klo alasan nya ini, dimana repot nya sih..
> cuman dgn beberapa ratus ribu kan udah bisa dilihat hasil nya..
> 
> alinea yang lain nya..
> kayak nya menarik kalau dibahas oleh kang pin pin dan uda habeh..
> 
> klo fair..
> pasti seru..
> karena buat urusan yg satu ini..
> saya punya feeling anda berdua ada pada dua kutub yg berbeda..
> atau feeling saya salah? ??
> he3x..  
> klo salah anggap aja karena saya perhatian kpd anda berdua..
> 
> 
> 
> --- In proletar@yahoogroups.com, Habe Proletar <proletar4@> wrote:
> >
> > bukan bermaksud menghina tulisan atau forwardan orang
> > tapi sebuah tulisan yang dimulai dengan "alkisah " lebih baik dihindari
> > sebab mayoritas ngga bermutu, banyak menggurui dan kebanyakan jualan 
> > pepesan pesan moral
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > ________________________________
> >  From: rezameutia <rezameutia@>
> > To: proletar@yahoogroups.com 
> > Sent: Sunday, December 30, 2012 3:03 AM
> > Subject: [proletar] Fw: Mawar dan Bambu...
> >  
> > 
> >   
> > 
> > 
> > Alkisah di sebuah hutan yang tenang,  hiduplah sebatang pohon mawar dan 
> > segerombol pohon bambu. 
> > Mereka bertetangga, bersahabat, dan saling menjadi tempat curhat.
> > 
> > Musim ini, mereka sama-sama sedang berbunga.  Pohon mawar berbunga dengan 
> > meriah.  Kelopaknya indah, warnanya megah, bagi jiwa-jiwa yang patah ; 
> > wanginya menggugah. 
> > 
> > Sedangkan bunga bambu; hei,, apakah ada yang pernah melihat bunga bambu? 
> > Yap, kalau sudah ada yang melihat, mungkin sebagian mengira itu bukan 
> > bunga. Karena yang namanya bunga tentu terlihat keindahannya. 
> > Tidak seperti bunga bambu. Tapi apapun itu, yang jelas dia tetaplah bunga.
> > 
> > Dalam sepi dan tenangnya hutan pagi itu, terdengar percakapan dua orang 
> > sahabat bertetangga.
> > 
> > "Duhai Mawar, alangkah senangnya kau dengan segala kebaikan dan keindahan 
> > yang kau punya", ucap si Bunga Bambu pelan.
> > 
> > "Kenapa kau berkata seperti itu?" Mawar heran.
> > 
> > "Aku iri kepadamu, kau begitu cantik dan menawan, sedangkan aku, lihatlah.. 
> > penuh dengan lugut."
> > 
> > "Jangan hanya melihatku dari luar,  justru sebenarnya aku yang iri 
> > kepadamu, Bambu"
> > 
> > "Ah, kau hanya hendak menghiburku, bukan? 
> > Aku tahu itu."
> > 
> > "Bukan begitu. Kau lihat, meski aku cantik dan menawan, tapi usiaku 
> > tidaklah lama. Manusia sangat menyukaiku. Mereka memetikku saat aku telah 
> > sedang mekar mempesona. Bahkan saat masih kuncup pun, mereka mengambilku."
> > 
> > "Tapi kau membuat manusia bahagia, kau lihat saat seorang lelaki 
> > memberikanmu pada kekasihnya? 
> > Kau tentu pernah melihat betapa senangnya si wanita itu, kan?"
> > 
> > "Ya.  Tapi keindahanku hanya sementara. 
> > Setelah wanita itu menerimaku, hanya dalam hitungan hari akupun layu dan 
> > mati."
> > 
> > "Hmm.. begitu?"
> > 
> > "Kau tahu kenapa aku ingin sepertimu? Karena hidupmu panjang. 
> > Kau lebih banyak memberi manfaat kepada manusia.  Kau juga menjadi 
> > pelindungku saat aku mulai belajar tumbuh. Kau menaungiku dari panas 
> > mentari yang menyengat, dan dari hujan badai yang menakutkan."
> > 
> > "Apakah aku seberguna itu?"
> > 
> > "Tentu saja!  Saat manusia butuh tiang rumah, kau adalah senjata andalan. 
> > Saat manusia butuh memetik mangga yang berada di puncak pohon, kau juga 
> > hadir dengan gagah."
> > 
> > "Oh, aku tidak pernah berpikir sejauh itu. 
> > Lalu apa yang kau lakukan dengan kehidupanmu yang singkat?"
> > 
> > "Aku berusaha memberi yang terbaik kepada mereka yang melihatku.  Aku 
> > berusaha tumbuh dengan baik, aku belajar mekar dengan indah, aku membuka 
> > kelopakku yang menawan, aku mengeluarkan  wangi mempesona. 
> > Semata-mata, agar hidupku berguna.  Bila tidak bisa memberi manfaat secara 
> > nyata sepertimu, paling tidak aku bisa menyembuhkan hati-hati mereka yang 
> > sedang galau.  Atau melebarkan senyum mereka yang sedang kecewa."
> > 
> > "Kau sahabatku yang baik, Mawar.   Tak hanya penampilanmu yang mempesona, 
> > tapi hatimu lebih membuatku terpesona."
> > 
> > "Ah, kau!", Mawar tersenyum.
> > 
> > "Baiklah kalau begitu, kini aku mengerti bahwa seburuk apapun dahulu aku 
> > menilai diriku, ternyata aku masih berguna dan memberi manfaat. 
> > Terserah orang mencibirku, memandangku dengan sebelah mata, atau bahkan 
> > sama sekali tidak melihatku.  Tapi aku senang, bila aku tetap bermanfaat 
> > bagi mereka."
> > 
> > "Hatimu mulia sekali, Bambu. 
> > Kau pernah dengar manusia sering bercakap-cakap.  Mereka memperbincangkan 
> > ucapan manusia yang mulia, kalau tidak salah bunyinya:
> > ---
> > "Khoirunnaas, anfa'uhum linnaas."
> > Sebaik-baik manusia adalah mereka yang bermanfaat bagi manusia lainnya.
> > ---
> > 
> > "Indah sekali kalimat itu, saya harus bilang WOW.. . 
> > Tapi sebagai tanaman, apakah kita bisa menjadi sebaik-baik tanaman, Mawar?"
> > 
> > "Hmm,, entahlah, tapi tidak ada salahnya bukan bila kita tetap memberi 
> > manfaat? Urusan nilai dan peringkat, biarlah Tuhan yang memutuskan.  Kita 
> > jalani saja aturanNya."
> > 
> > http://fiksi.kompasiana.com/dongeng/2012/12/29/mawar-520102.html
> > 
> > =====
> > 
> > 
> >  
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
>




------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Reply via email to