Ikutan umum dari penyakit otaklu:
Manipulatif dan curang
==================

Psikopat juga sering menunjukkan emosi 
dramatis walaupun sebenarnya mereka tidak sungguh-sungguh. Mereka juga tidak 
memiliki tanggapan fisiologis yang secara normal diasosiasikan dengan rasa 
takut seperti tangan 
berkeringat, jantung berdebar, mulut kering, tegang, ataupun gemetar. 
Pengidap psikopat tidak memiliki perasaan tersebut, karena itu psikopat 
seringkali disebut dengan istilah "dingin".


________________________________
 From: itemabu2 <itema...@gmail.com>
To: proletar@yahoogroups.com 
Sent: Tuesday, January 15, 2013 2:06 PM
Subject: Re: [proletar] Calon Hakim Agung: Pemerkosa dan yang Diperkosa 
Menikmati
 
Ga beda dgn rezameutia, tiap omongan yg keluar dr mulut lu itu ga lbh dr
barang busuk.



2013/1/15 ajeg <ajegil...@yahoo.com>

> **
>
>
>
> Nah elu sendiri menikmati setiap omongan lu
> tentang perkosaan.
>
> Ngibul pun lu lakoni demi ngoceh perkosaan.
>
> Jelas kunyuk macam elu dan daming itu nggak boleh
> jadi hakim apa pun. Lebih-lebih untuk menangani kasus
> perkosaan.
>
> --- itemabu2 wrote:
>
> > Yg kayak gini mau jadi hakim agung? Jelas ni orang adalah peleceh
> > wanita, dan ga ngerti hukum sama sekali.
> >
> > Tp perhatikan jg reaksi atas ocehan tsb, anggota DPR pada ketawa,
> > dan yg nulis artikel ini jg ga ngeributkan ocehan calon hakim
> > "agung" ini.
> >
> > Kira2, apa reaksi si arra_s sbg cewek atas ocehan tsb? Hehehe...
> > krn gua anti dgn ocehan tsb, dan anti dgn si calon hakim agung
> > bajingan tsb, si arra_s pasti akan ngejilat pantat si calon hakim
> > agung ini. Tul ga? Jg orang2 Islam lainnya dan anjing2 buduk
> > piaraan mereka.
> >
> >
> >
> http://id.berita.yahoo.com/calon-hakim-agung-pemerkosa-dan-yang-diperkosa-menikmati-155021145.html
> >
> > Calon Hakim Agung: Pemerkosa dan yang Diperkosa Menikmati[image:
> > TRIBUNnews.com] Oleh Ferdinand Waskita |
> > TRIBUNnews.com – 16 jam yang lalu
> >
> >
> > *TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA--*Komisi III DPR melakukan uji kelayakan
> > bagi Calon Hakim Agung. Saat Calon Hakim Agung Daming Sanusi
> > melakukan uji kelayakan sempat terlontar pernyataan kontroversial.
> >
> > Daming mengungkapkan dalam kasus pemerkosaan seringkali terjadi
> > karena kedua belah pihak saling menikmati. Pernyataan yang
> > disampaikan Daming itu, saat ia ditanya oleh anggota Komisi III DPR
> > RI, Andi Azhar.
> >
> > Andi bertanya apakah pantas seorang pelaku pemerkosa diberikan
> > hukuman mati apabila nanti Daming terpilih menjadi seorang hakim
> > agung.
> >
> > "Bagaimana menurut Anda, apabila kasus perkosaan ini dibuat menjadi
> > hukuman mati?," tanya Andi kepada Daming saat uji kelayakan di
> > Ruang Komisi III DPR RI, Jakarta, Senin (14/1/2013).
> >
> > Namun, Daming malah menjawab nyeleneh. "Yang diperkosa dengan yang
> > memperkosa ini sama-sama menikmati. Jadi harus pikir-pikir terhadap
> > hukuman mati," jawab Daming.
> >
> > Mendengar jawaban Daming, seluruh hadirin yang adan di ruangan itu
> > pun tertawa.
> >
> > Daming lalu mengatakan bahwa ia setuju apabila hukuman mati
> > diberikan kepada terpidana korupsi dan narkoba. Tetapi tidak untuk
> > pelaku perkosaan.
> >
> > "Kita harus melihat kasusnya terlebih dahulu, kalau untuk narkoba
> > dan korupsi saya setuju. Untuk kasus perkosaan ya tentu kita harus
> > pertimbangkan lebih dulu," imbuhnya.
> >
> > Ditanya usai menjalani uji kelayakan, Daming mengatakan pernyataan
> > itu untuk mengurangi ketegangan. "Saya lihat kita terlalu tegang,
> > supaya ketegangan itu berkuranglah. Tadi kan ketawa sebentar,"
> > ujarnya.
> >
> > Sebelumnya, Daming sempat gugup saat memperkenalkan diri. Daming
> > mengaku motivasinya sebagai Hakim Agung hanya untuk memperbaiki
> > sistem di lingkungan Mahkamah Agung.
> >
> > Anggota Komisi III Syarifudin Suding pun ingin mengetahui alasan
> > Daming secara mendalam. "Kami tidak ingin terjadi lagi, karena kami
> > yang disalahkan oleh masyarakat, kami ingin pilih orang yang
> > berintegritas.
> > Moralitas dikedepankan, dengan begitu, akan menghasilkan penegakan
> > hukum yang baik," jelas Suding
> >
> > Jika hanya memiliki motivasi untuk memperbaiki sistem, kata Suding,
> > tidak perlu jadi hakim agung. "Itu memang sudah kewajiban, apa
> > sesungguhnya yang memotivasi bapak untuk masuk ke lingkungan MA,"
> > tanya Suding
> >
> > Damin sempat gugup dan membuat ia salah. menyebutkan nama fraksi
> > yang dimiliki Syafifuddin Suding. "Baik terima kasih bapak
> > Syarifuddin Suding dari fraksi PKS," kata Damin.
> >
> > Mendengar hal itu, Suding pun protes. "Hanura pak, Hanura," kata
> > Suding.
> > Damin pun meminta maaf pada Suding, "Oh maaf, dari Hanura, maaf,"
> > jawabnya.
> >
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
>
>  
>


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links



[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke