semalam waktu wawancara, terlihat di latar belakang pendemo.
cuman beberapa gelintir.
enggak signifikan lah...



--- On Mon, 5/6/13, muskitawati <muskitaw...@yahoo.com> wrote:

> From: muskitawati <muskitaw...@yahoo.com>

> > "ajeg" <ajegilelu@...> wrote:
> 
> > Itulah kebodohan SBY. Dia kira
> 
> > pemberian penghargaan dari 
> 
> > Elizabeth tempohari karena
> 
> > kemurahan Inggris.
> 
> 
> 
> Enggaklah, menerima penghargaan Internasional bukan berarti
> bodoh, juga bukan berarti menjadi bodoh, karena penghargaan
> hanya mencakup penilaian pribadi yang tidak punya nilai
> politiknya, tapi penghargaan Internasional berfaedah dalam
> meniti karir dalam jabatan2 di instansi2 Internasional.
> 
> 
> 
> Dan penghargaan yang diterima SBY bukan berarti murah atau
> kemurahan Inggris, karena penghargaan tsb tidak bisa dijual
> belikan dan juga bukan bukti kemurahan Inggris.
> 
>  
> 
> > Habibie yang katanya jenius
> 
> > itu saja masih kena dikibuli 
> 
> > Downing Str 10 untuk melepas
> 
> > Timor-timur, apalagi Si BeYe 
> 
> > yang doktor jadi-jadian itu. 
> 
> 
> 
> Siapa yang ngibuli ???  ada2 saja paranoid yang menerpa
> pikiran anda yang sudah dibrainwash syariah Islam.
> 
> 
> 
> Habibie sama sekali tidak bermaksud melepaskan Timor-Timur,
> dan juga bukan dia yang melepaskan Timor-Timur.  Seluruh
> dunia sama2 tahu bahwa Timor-Timur itu terlepas akibat hasil
> referendum yang ternyata mengungkapkan mayoritas rakyat
> Timor-Timur memilih Merdeka daripada dijajah RI, dan rakyat
> Timor-Timur memilih kebebasan beradama daripada Islamisasi.
> 
> 
> 
> Pelaksanaan Referendum dan usulan Referendum juga bukan
> kerja Habibie tapi dari dunia Internasional.  Tugas Habibie
> sebagai pejabat presiden RI hanya sebatas menjamin keamanan
> dan pengamanan sepanjang proses Referendum berlangsung.
> 
> 
> 
> Proses Referendum Tim-Tim merupakan Internasional event,
> kalo Habibie berhasil sukses mengamankannya, maka karirnya
> bisa berlanjut dievent Internasional misalnya melamar untuk
> menjadi "SekJen UN".  Dan ini adalah ambisi
> pribadi tujuan Internasional Habibie.
> 
> 
> 
> Oleh karena itu untuk suksesnya cita2 Habibie, beliau harus
> bekerja sama dengan semua elemen2 dari ABRI dan Kepolisian
> untuk mendapatkan jaminan keamanan dan pengamanan
> pelaksanaan referendum di Tim-Tim yang selama puluhan ini
> memang terbukti berhasil diemban oleh aparat2 keamanan tsb.
> 
> 
> 
> Jauh2 hari sebelum pelaksanaan Referendum, oleh pihak ABRI
> telah dilakukan jajak pendapat dan kampanye politik kepada
> masyarakat Tim-Tim dengan mem-bagi2kan makanan, beras,
> pakaian dan juga AlQuran dalam kerangka Islamisasi sambil
> melakukan dakwah2 yang mendukung suara untuk pihak NKRI.
> 
> 
> 
> Hasilnya positif, lebih dari 95% rakyat memilih dan
> mempercayai NKRI masa depan yang paling cerah bagi bangsa
> ini.
> 
> 
> 
> Setelah Hasil Referendum diproses, ternyata didapat hasil
> yang sebaliknya dari yang diharapkan Habibie dan ABRI. 
> Lebih dari 85% penduduk Timor Timur memilih lepas dari
> Indonesia, hal ini menimbulkan berang dari pihak ABRI yang
> menggerakkan Militia untuk melakukan penghancuran2,
> penjarahan toko2 cina, pemerkosaan massal, pembantaian
> massal dan juga penculikan2 pendeta untuk kemudian disiksa
> sampai mati sehingga panitia Internasional yang melaksanakan
> Referendum diangkut secara darurat keluar Timor-Timur untuk
> diselamatkan ke Australia.
> 
> 
> 
> Akibat dari kerusuhan dan huru hara yang dicetuskan oleh
> pihak keamanan Indonesia, lembaga Internasional mengirimkan
> pasukan keamanan dari Australia untuk mengamankannya
> sehingga pasukan RI lari ter-birit2 menyebrangi perbatasan
> sambil menculik rakyat jelata.
> 
> 
> 
> Kejadian ini malah merusak reputasi Habibie, kesempatan
> untuk meniti karir menjadi calon sekjen UN kandas sampai
> disini, masa depan Habibi jadi kelabu.  Habibie berang
> kepada ABRI dan Kepolisian, terjadi conflict internal dalam
> politik dalam negeri.
> 
> 
> 
> Kesalahan fatal utama yang merusak suara pendukung2
> Indonesia di Timor Timur adalah korupsi dana kampanye. 
> Seharusnya kampanye diadakan dengan menggaji ahli2 kampanye
> yang professional khusus yang mengerti latar belakang budaya
> Timor Timur.  Tapi untuk menghemat biaya, maka kampanye itu
> diserahkan kepada missionaris dari Ulama2 MUI sebagai
> pendakwah2 Islamisasi yang biayanya ditanggung MUI tanpa
> harus dibayar oleh ABRI.  Kegiatan kampanye mencakup
> pemaksaan sunat massal, janji2 dan pengangkatan pejabat2
> pribumi yang bersedia masuk Islam, pemecatan kepala2 desa
> yang menolak masuk Islam, dan menghimpun masyarakat
> diseluruh wilayah Tim-Tim untuk kerja gotong royong
> membangun mesjid disemua desa2 ditempat yang sebelumnya
> berdiri gerejanya.  Disetiap mesjid yang dibangun dijadikan
> tempat konsentrasi pengawasan massa di kampung2 untuk
> memaksakan rakyat di desa2 tsb memilih NKRI daripada
> merdeka.
> 
> 
> 
> Kebencian rakyat Tim-Tim disembunyikan dalam hati saja demi
> keselamatan mereka sendiri karena team pendakwah semuanya
> dibacking ABRI yang berpakaian preman.
> 
> 
> 
> Demikianlah secuplik latar belakang kegagalan Habibie yang
> mempercayai akan keberhasilan ABRI dan Polisi dalam mengawal
> jajak pendapat Referendum yang dilakukan oleh petugas2
> Internasional.
> 
> 
> 
> Kesimpulannya cuma satu, kegagalan RI mendapatkan dukungan
> suara disebabkan Islamisasi pemaksaan kepada masyarakat
> untuk masuk Islam.  Kalo di Jawa memang bisa memaksa
> Islamisasi dengan membakar gereja tanpa ada konsekuensinya
> sama sekali karena umat Kristennya tidak mampu melawan ABRI.
>  Tidak demikian di Timor Timur, masyarakat tidak melawannya
> dengan kekerasan, tidak berani membakar mesjid, tapi mereka
> hanya mengalihkan dukungannya dengan keyakinan penuh bahwa
> kemerdekaan lebih berharga dari pada jiwa yang dijajah dan
> diteror oleh agama yang tidak dipercayainya.
> 
> 
> 
> Baik rakyat di Timor Timur dan rakyat di Papua, sama2
> menyerukan kepada rakyat di Indonesia, bahwa:
> "Kemerdekaan adalah Hak setiap bangsa, termasuk hak
> bangsa Yahudi".  Dan pesan penting adalah bahwa rakyat
> Arab Palestina bukan bangsa Palestina dan oleh karena itu,
> hak bangsa Yahudi untuk menikmati kemerdekaan yang bebas
> dari teror2 Jihad seperti yang pernah dialami rakyat Timor
> Timur.
> 
> 
> 
> Jadi sejenius apapun adanya Habibie, dia akan jadi orang
> tolol, se-tolol2nya orang idiot, karena sebagai ketua ICMI
> dia melakukan tindakan blunder yang simultant dengan
> menyerahkan tanggung jawab kampanye pemenangan suara di
> Tim-Tim kepada organisasi Islam yang bertanggung jawab bukan
> kepada ketuanya tapi kepada Allahnya.
> 
> 
> 
> Tugas, kewajiban, dan tanggung jawab organisasi religius
> yang tidak professional seperti ICMI ini hanya kepada Allah
> dalam memaksakan Syariah Islam, bukan mendulang suara
> dukungan untuk NKRI.
> 
> 
> 
> Jadi silahkan tulisan secuplik ini bisa memberi para pembaca
> kesimpulannya masing2 tentang latar belakang kegagalan RI
> yang sama sekali tidak bisa mengkambing hitamkan Habibie
> pribadi.
> 
> 
> 
> Ny. Muslim binti Muskitawati.
> 



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Reply via email to