indonesia itu kan selalu mendukung kemerdekaan setiap bangsa, termasuk mendukung palestina, jadi ngga apa kalo bangsa papua mau merdeka, juga bangsa aceh...biar aja mereka merdeka kalau memang merasa siap...
2013/5/6 Muskitawati <muskitaw...@yahoo.com> > ** > > > Di Myanmar SBY bagai disambar gledek menerima berita bahwa Papua Merdeka > diakui di Inggris dan membukan perwakilan negaranya di Oxford yang > diresmikan walikota Oxford yang beragama Islam disertai oleh anggauta2 > parlemen kerajaan Inggris. > Segera SBY minta konfirmasi ke kedutaan Inggris di Jakarta, namun dijawab > duta besarnya bahwa perwakilan Papua yang dibuka di Oxford bukanlah > pengakuan resmi pemerintah Inggris. SBY bingung mendengar jawaban tsb, > bingung karena tidak mengerti arti kata yang diucapkan kedubes Inggris > tentang "bukan pengakuan resmi", entah dimana bedanya antara pengakuan > resmi dan pengakuan tidak resmi, untuk itu SBY memerlukan keterangan lebih > detail dari Deplu di Jakarta. > Yang jelas, pasti ada kompetisi antara Amerika yang membackingi RI dalam > menghadapi kepentingan negara2 Commonwealth dibawah Inggris. Pertarungan > Amerika dan Inggris dibelakang layar tidak ada yang bisa menyaksikannya. > Namun pertimbangan Amerika hanyalah untung rugi dan tawar menawar usulan2 > yang diajukan Inggris dengan fakta2 kemelut yang tidak bisa diatasi oleh > Indonesia dalam kurun waktu puluhan tahun diwilayah ini tentunya harus > dicarikan solusinya yang menguntungkan semua pihak yang dalam hal ini pasti > akan merugikan Indonesia. > Fakta2 tidak bisa dibantah, Inggris lebih mampu mengatur negara2 > commonwealth disemua bidang sehingga produktivitasnya sangat tinggi. > Australia, New Zealand, Papua Niugini, Fiji, Singapore, Malaysia, dll > adalah kelompok negara2 commonwealth yang melingkari wilayah Irian Jaya > yang masuk wilayah RI. > Bencana muncul dimulai dengan Islamisasi yang dilakukan RI di Papua ini > mendapat penolakan yang sangat merugikan politik dalam negeri Indonesia di > Papua. Secara ekonomi, sosial dan Politik, proses Islamisasi Papua sama > sekali tidak menguntungkan apapun bagi pemerintah RI, malah merugikan > posisi RI dimata rakyat Papua. Pertentangan agama disamarkan, berita2nya > dipasung, kemelut yang timbul hanya ditonjolkan ke masalah pemerataan > ekonomi. Dalam hal ini tidak pernah diberitakan bahwa pejabat2 pribumi > yang diangkat adalah mereka yang bersedia masuk Islam. > Jangan dilupakan, proses Islamisasi Papua disertai meningkatnya gangguan > terorist2 jihad Islam diseluruh wilayah commonwealth disekitar Papua > termasuk Australia telah mengusik ketenangan dan perdamaian wilayah ini > yang sudah stabil selama ratusan tahun yang lalu.. > Jadi biaya keamanan dan pengamanan wilayah regional disekitar Papua ini > bisa ditekan rendah apabila wilayah Papua digabungkan dengan kelompok > Commonwealth yang sudah stabil sejak ratusan tahun yang lalu. > Jadi kalo dulu Amerika menekan Belanda untuk menyerahkan Papua kepada > Sukarno karena anggapan bahwa Belanda terlalu jauh jaraknya untuk mampu > menjamin tegaknya keamanan diwilayah ini. > Perjalanan waktu membawa fakta2 baru, dibawah Indonesia ternyata Papua > mengalami kemelut yang sangat merugikan semuanya, disertai masukan2 dari > negara2 sekitarnya dari kelompok commonwealth membuka visi baru bagi > Amerika dalam kesepakatan baru dengan Inggris yang dimasa depannya akan > menekan pemerintah RI melapaskan Papua menjadi negara tersendiri yang akan > bergabung dengan kelompok commonwealth yang sudah establish ratusan tahun > yang lalu. > Pembukaan perwakilan Papua Merdeka di Oxford merupakan tanda pasti proses > yang sedang berjalan dibelakang layar yang PASTI merugikan Indonesia. > Wajar kalo SBY betul2 shock menghadapi kemelut ini, terlupa olehnya > masalah Rohingya yang agendanya tidak bisa dituntaskan. Ternyata > Islamisasi bukan cuma menciptakan teror2 jihad yang merusak citra Indonesia > diluar negeri tapi juga merusak strategi politik negara kesatuan dalam > negeri yang ditanamkan oleh proklamator Bung Karno dulu. > Kalo Aceh bisa dipaksa kompromi dengan alasan ethnis yang sama2 Melayu, > sebaliknya Papua sama sekali bukan ethnis Melayu bahkan berbeda Ras, > sementara merupakan ethnis dan ras yang sama dengan saudara2nya dalam > kelompok negara2 commonwealth disekitarnya. > Lepasnya Papua nanti akan merupakan tragedy Nasional yang paling parah > dalam sejarah berdirinya NKRI bahkan lebih parah dari lepasnya Tim Tim dan > yang akan membawa keambrukan ekonomi NKRI disertai runtuhnya negara > Kesatuan yang selama ini dipaksakan kepada suku2 minoritas yang merasa > didiskriminasi. > Ny. Muslim binti Muskitawati. > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ Post message: prole...@egroups.com Subscribe : proletar-subscr...@egroups.com Unsubscribe : proletar-unsubscr...@egroups.com List owner : proletar-ow...@egroups.com Homepage : http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: proletar-dig...@yahoogroups.com proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: proletar-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/