gue sebenernya udah mual ngomongin agama, cuma gue pengen nyelak dikit diskusi elu dengan si pinpin
masalah analogi elu soal 3 orang buta terhadap gajah misalnya gue rasa itu bisa dijungkirbalikan dengan memakai point si pinpin soal 3 nada seriosa di dalam gereja walaupun yang 3 orang buta itu masing masing memiliki persepsi yang berbeda terhadap " gajah " or "kebenaran " ada yang merasa gajah seperti ular, tebal, atau pipih, persepsi mereka sama sekali tidak salah, masing masing dari mereka walaupun bagaimanapun minimnya memiliki bagian dari kebenaran 3 orang buta itu anggaplah islam, kristen dan whatever, jika rukun dan tidak saling ngoceh secara egois akan mampu merangkum kebenaran yang lebih besar lagi soal bentuk gajah, seperti mereka menyatukan kumpulan mosaik gue pernah mendengar analogi soal kebenaran agama yang lebih menarik lagi, kebenaran itu seperti gunung gede, untuk mendakinya bisa dilakukan dari berbagai arah orang islam mungkin naiknya dari gunung putri, yang kristen dari cibodas, yang hindu dari arah selatan walaupun jalannya penuh liku liku, dan persepsi mereka berbeda beda, tapi arahnya tetap satu menuju puncak sama Islam mungkin bukan agama terbaik, agama ini seperti kristen sejarahnya penuh bersimbah darah cuma gue tetep yakin orang Islam, terutama islam di indonesia memiliki cita cita yang sama dengan mapala kristiani, atau wanadri buddhist jadi please ngacolu jangan terus menerus dipelihara.... ________________________________ From: Nub <nubtheolog...@yahoo.com> To: proletar@yahoogroups.com Sent: Tuesday, June 11, 2013 4:26 PM Subject: R: [proletar] Re: aljazeera: Report: China wants N Korea focus on economy pin elu kan ngasih analogi semua agama itu ibaratnya orang nyanyi digereja, ada suara satu, dua, tiga. Lah gua bilang analogi lu ga kena, soalnya masing2 agama punya klaim yang berbeda2 secara fundamental. Jadi kalo mau pake analogi orang nyanyi, ya jelas yang islam nyanyi lagu black sabbath (bikin pusing kepala dan bikin rusuh yg denger), yg kristen nyanyi lagu yang asik2 aja kaya the beatles huehueheuhehe. Nah skrg lu mau ngomong pluralism? boleh2 aja. Elu pasti pernah dengar cerita tentang tiga orang buta dan seekor gajah. Beberapa orang buta sedang berjalan bersama dan ditengah perjalan mereka bertemu seekor gajah. Satu persatu mereka menyentuh gajah itu. Orang buta pertama bilang "makhluk ini panjang dan flexible seperti ular" sambil memagang belalai sigajah. Orang buta kedua bilang "salah. Makhluk ini tebal dan bulat seperti batang pohon" sambil memegang kaki si gajah. Orang buta ketiga berkata "salah semua. Makhluk ini lebar dan rata" sambil memegang sisi samping si gajah. Masing-masing orang buta hanya menyentuh sebagian dari tubuh si gajah tersebut. Seperti itu lah, kata mereka yang bilang semua agama sama benarnya, bahwa agama itu hanya menyentuh sebagian dari keseluruhan dari kebenaran itu. Tetapi tidak ada yang bisa melihat seluruh tubuh si gajah atau kebenaran. Tetapi ilustrasi ini punya kelemahan yang fatal: cerita ini diceritakan dari pandangan orang yang tidak buta. Bagaimana kita tahu bahwa si orang buta hanya menyentuh sebagian dari tubuh si gajah saja, kecuali kita bisa melihat seluruh tubuh si gajah? Bagaimana kita tahu bahwa semua agama itu sama dan tidak ada yang punya seluruh kebenaran kecuali kita punya seluruh kebenaran itu yang kita baru saja bilang bahwa tidak ada agama yang memilikinya? Atau banyak yang bilang begini: "kalau anda lahir diarab tentu anda tidak akan menjadi seorang Kristen, tapi jadi seorang muslim". Bisa jadi. Tapi sama juga halnya dengan mereka para pluralist ini. Kalau mereka lahir diarab, belum tentu mereka jadi pluralist, tapi jadi seorang muslim. Pointnya adalah, kita tidak bisa mengklaim bahwa semua ajaran agama itu sama dan terbatas, kecuali ajaran saya sendiri. Kalau anda mau bilang bahwa tidak ada seorangpun yang punya semua kebenaran itu, maka mengapa kita harus percaya dengan ucapan anda? Kenyataannya adalah kita semua , sadar atau tidak sadar, membuat klaim mutlak (exclusive). Sama halnya dengan ucapan begini "sangat arogan kalau anda berkata bahwa hanya agama anda yang benar dan menyuruh semua orang masuk ke agama anda". Banyak orang tidak setuju dengan klaim ini. Dengan begitu, bukankah statement ini menjadi arogan juga? Mereka bilang bahwa semua klaim exclusive itu tidak mungkin benar. Tapi keberatan ini sendiri adalah klaim exclusive. Keberatan ini berasumsi bahwa Tuhan itu tidak bisa diketahui seluruhnya, dengan kata lain asumsi iman. Pluralists bilang bahwa dunia ini akan menjadi lebih baik kalau semua agama tidak mengajarkan bahwa hanya ajaran agama mereka saja yang benar. Tapi kalau semua agama tidak boleh mengajarkan hanya ajaran mereka saja yang benar, kenapa kita harus percaya dengan klaim para pluralist tersebut? Kalau semua ajaran agama harus ditinggal, maka ajaran pluralist ini juga harus ditinggal. Sekian lecture dari profesor nub. Student pinpin yang terus2an dapat F diharap membaca lecture note dari profesor minimal 200x, jika student pinpin tidak mau dropout lagi kaya waktu dropout dari jurusan informatik. --- In proletar@yahoogroups.com, "pinpinyuliansyah" <pinpinyuliansyah@...> wrote: > > elo lagi ngomongin pluralism yang mana ...? > > kalau elo ikut pemikirannya jalaludin Rahmat, Pimpinan yayasan di sekolah > anak nya GW, dengan tegas Kang Jalal Bilang : " Thomas Alfa Edison berhak > masuk surga !" > > Padahal kang Jalal adalah "petinggi Syiah" di Indonesi lho ... > > Dan saya sepemahaman dalam konteks ini. > > Bill Gate Berhak masuk surga dan lebih layak masuk surga dibanding laki laki > berjenggot, berpakaian putih putih, sering berteriak allahu akbar, namun > doyan kawin sama anak di bawah umur. > > Fluralism yang mana yang elo pahami ? > > ( Ini bahasa ketinggian nddak ya buat tukang jamu kayak si Nub ini ) [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ Post message: prole...@egroups.com Subscribe : proletar-subscr...@egroups.com Unsubscribe : proletar-unsubscr...@egroups.com List owner : proletar-ow...@egroups.com Homepage : http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: proletar-dig...@yahoogroups.com proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: proletar-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/