Dasar dan asal usul turunnya semua agama adalah melalui dongeng2 dari mulut ke 
mulut dimana dongeng2 itu berkembang kesegala arah berubah bebas makin lengkap, 
makin ajaib, makin mengherankan, makin majemuk dari generasi kesatu, kedua, 
ketiga dst.

Namun pada satu titik dimana peradaban budaya manusia sudah mulai bisa mencatat 
kejadian, maka dongeng2 tsb distandarisasi oleh pemimpin, penguasa atau oleh 
kepala suku dengan tujuan yang lebih jelas, lebih terfokus ke-harapan2 masa 
depan suku atau kelompoknya.  Pada saat ini, cerita2 yang tidak relevan 
disingkirkan dan yang dituliskan dibuku hanyalah hal2 yang dianggap penting 
dalam mencapai tujuan tadi.

Demikianlah, kalo kita merujuk kepada dongeng dewa-dewi Yunani Kuno, dewa-dewi 
Mahabharata, Bharatayuda, maupun Rama dan Shinta serta buku2 suci agama Hindu, 
maka makin jelas perjalanan daripada catatan2 seperti yang sekarang juga ada di 
Bible dan kemudian di alQuran.  Semuanya mengalami proses yang sama entah anda 
terima atau menolaknya tapi begitulah kenyataan yang ada.

Enggak ada bedanya apakah cerita didalam dongeng itu betul2 terjadi atau 
hanyalah khayalan, karena khayalan pun bisa merupakan "idea" yang akan bisa 
terjadi.  Hal ini sama seperti halnya seorang jendral yang mengatur strategi 
perang dikantornya, semua siasat hanyalah khayalan tetapi dipersiapkan apabila 
betul2 terjadi maka pasukan siap mengatasinya.

Demikianlah, janganlah kita menempatkan agama, kepercayaan atau tahyul2 sebagai 
dasar pengambilan keputusan, sebagai dasar hukum untuk menghukum siapapun juga, 
tapi gunakanlah agama sebagai "entertainment" atau hiburan, juga boleh 
dijadikan sebagai pertimbangan atas kemungkinan2, tapi salah kalo digunakan 
sebagai Vonis.

Camkanlah bahwa Agama merupakan suatu kegiatan sosial manusia dalam 
mengharmoniskan hubungan satu manusia dengan manusia lainnya.  Jadi kalo ada 
ajaran agama yang merusak hubungan antar manusia, maka ajaran itu harus dibuang 
sehingga ajaran agamanya menjadi bersih dari hal2 yang merugikan umatnya itu 
sendiri.

Konflik akan terjadi apabila ada yang menggunakan agama sebagai hukum untuk 
menetapkan vonis yang menghukum seseorang, karena agama yang dasarnya memang 
cuma dongeng2 khayalan akan menjadi tidak adil kalo digunakan sebagai alat 
menghukum seseorang yang dianggapnya bersalah.

> Omar moyo moyo <omarmoyo@...> wrote:
> Yesus itu bikin mukjizat tujuannya
> bukan buat menangin title magician
> of the year atau cuma sekedar supaya
> penonton tepuk tangan, trus besoknya 
> dah lupa lagi ama Dia. Yesus itu
> bikin mukjizat ya buat nolong orang
> atau mau mengajar sesuatu. Misalnya, 
> menyembuhkan orang lumpuh. 

Ooo... jadi bikin mukjizat itu supaya dikenang ???  Apakah tanpa mukjizat dia 
tidak bisa dikenang ???

Lagi pula mukjizat itu harus melihatnya sendiri, enggak bisa disebarin melalui 
cerita !!!

Demikianlah, mukjizat Jesus sesungguhnya tidak ada yang melihatnya sendiri 
melainkan cuma diceritain saja dari mulut ke mulut.

Mukjizat itu bukanlah pengajaran, tidak ada ilmu apapun yang bisa kamu pelajari 
dengan menonton mukjizat Jesus.

Mukjizat itu sama saja dengan sulapan, tujuannya sekedar hiburan saja atau 
penipuan.  Karena alam semesta ini dikuasai oleh hukum alam bukan oleh mukjizat.

Memanipulasi hukum alam untuk menciptakan tontonan se-olah2 suatu kemukjizatan 
hanyalah menipu penonton dalam rangka hiburan atau dalam rangka kepentingan 
pribadi yang tidak menguntungkan orang banyak.

Marilah kita kembali kepada realitas, tempatkanlah semua dongeng2 agama sebagai 
alat pendidikan moral dizaman dulu.  Dengan demikian tidak perlu dongeng2 itu 
harus benar, karena tujuannya hanyalah menyampaikan pesan2 moral dalam niat 
yang baik.

Ny. Muslim binti Muskitawati.





------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke