Yup, betul. masalah seleksi tuhan, siapa yang akan lulus dan berhak menyandang 
predikat pewaris surga adalah urusan tuhan dengan umatnya. tapi di sini 
masalahnya adalah, hanya karena hasil survey, atao peniaian orang terhadap 
Islam, orang seperti ndeboost harus kebakaran jembut.

Rahyu




--- In proletar@yahoogroups.com, "Abbas" <abas_amin08@...> wrote:
>
> Hehehe ! Inilih seleksi Tuhan. Di Qur_an dinyatakan yang lulus hanya sedikit !
> 
> --- In proletar@yahoogroups.com, "Wong" <wong_gendeng05@> wrote:
> >
> > Saya rasa bukan salah orang diluar Islam, jika mereka menilai negatif 
> > terhadap Islam. Saya ingin mengingatkan akan sebuah pepatah lama bahwa 
> > pohon di kenal dari buahnya. Sampeyan tahu maksud pepatah ini?, saya 
> > jelaskan sedikit saja.
> > 
> > Buah mangga berasal dari pohon mangga, demikian juga buah durian pastilah 
> > berasal dari pohon durian. Pohon welas asih akan menghasil buah buah belas 
> > kasihan: sabar, toleran, penunh pengertian. lah sekarang kalo buahnya 
> > berupa: terror, bom bunuh diri, pembekaran mesjid, pembakaran gereja, mudah 
> > teringgung. Berasal dari pohon apakah buah buah semacam itu?
> > 
> > Meskipun suatu pohon berasal dari bibit unggul, tapi kalo buah yang di 
> > hasilkan adalah yang jelek, yang asam, yang banyak bopengnya, yang banyak 
> > ulatnya, pastiah pak tani akan tidak segan menebang pohon itu. Betapaun 
> > baiknya kandungan isi ajaran Islam, tapi kalo buah yang dihasilkan faktanya 
> > seperti yang kita lihat sekarang, pastilah orang akan memberi penilaian 
> > negatif terhadap Islam. Apakah ini bermakna bahwa yang dihasilkan Islam 
> > melulu yang jelek?, TIDAK.Gus Dur, Syafii Maarif, Mbah kakung saya adalah 
> > contoh buah yang baik dari pohon yang bernama Islam.
> > 
> > Membaca hasil survey yang membuat hati miris, membaca statistik yang 
> > menghasilkan nilai negatif terhadap Islam, tidak perlu ditanggapi dengan 
> > sewot, justru itu menjadi bahan introspeksi diri, justru menjadi tugas 
> > orang2 seperti GD, Syafii dll,(kalo di proletar siapa yah orang yang 
> > seperti GD?) untuk memerangi dari dalam, untuk mengikis buah buah buruk 
> > yang bernama terorisme dll. menyuruh orang lain mempelajari kandungan Quran 
> > dan membandingkan dengan ajaran lain yang mengandung kebejadan tidak akan 
> > menghasilkan apa apa.
> > 
> > Betapapun bejadnya Bibel yang didalamnya ada ayat2 pornografi, ada Raja 
> > yang ngecuk istri Temenggung nya, ada bapak yang ngentot anaknya, tapi 
> > lihat saja buah buahnya, apa yang dihasilkan?, pembagian indomi gratis, 
> > pengobatan gratis, pendidikan murah (mungkin sekarang tidak murah lagi). 
> > inilah yang akan menjadi penilaian orang.
> > 
> > Dan pada dasarmya siapaun tidak bisa memaksa orang lain memberi penghargaan 
> > kepada kita, penghargaan akan datang dengan sendirinya. Jika orang menilai 
> > Tom Cruise lebih ganteng dari sampeyan adalah hak orang yang menilai tsb, 
> > sudah jelas sampeyan bopengan, tonggos, dower, minta dinilai seganteng Tom 
> > Cruise adalah keterlaluan. Meskipun sampeyan menunjukan bahwa ternyata Tom 
> > Cruise juga panuan di ketiaknya, hal ini juga tidak akan merubah penilaian 
> > terhadap sampeyan, lebih sampeyan merubah diri, operasi plastik agar bisa 
> > seganteng Tom Cruis, baru penilain orang terhadap sampeyan berubah.
> > 
> > Rahayu
> >  
> > 
> > --- In proletar@yahoogroups.com, "sunny" <ambon@> wrote:
> > >
> > > 
> > > Booost
> > > 
> > > Bukan tulisan saya, jadi  jangan tujukan kepada saya komentarmu. Kalau 
> > > mau bantah kasi argumen yang betul, kalau lari sana sini tidak dianggap 
> > > komentarmu.
> > > 
> > > 
> > >   ----- Original Message ----- 
> > >   From: ndeboost 
> > >   To: proletar@yahoogroups.com 
> > >   Sent: Thursday, May 05, 2011 3:50 PM
> > >   Subject: [proletar] Re: Kebengisan atas Nama Islam itu Bermula dari 
> > > yang Ada di Kepala
> > > 
> > > 
> > >     
> > >   Kamu ga bisa bedakan antara agama Islam sama orang Islam. Orang Islam di
> > >   Indonesia terbesar bodo-bodo karena memang sengaja dibuat bodo,
> > >   tertinggal dan banyak ga berpendidikan. Saking bodonya, ada tawaran BS
> > >   ke luar negeri langsung disaut. padahal disana diajarin menghasut,
> > >   contohnya kamu lihat di a/l proletar. Atau lainnya malah setuju dg
> > >   pluralisme namun ga mau murtad, tetap mau di Islam. Padahal sdh mbuat
> > >   fikih lintas agama segala. Niatnya mau mengungguli fikh Islam namun ga
> > >   laku. Mana mau kristen, Buddhist makainya. Mestinya mereka belajar Islam
> > >   dari orang Islam, bukan dari kapir yg bahkan habis nyucuk ga mandi wajib
> > >   dulu, langsung bahas Al Qur'an. Padahal di Bibel juga ada aturan mainnya
> > >   setelah main cucuk.
> > > 
> > >   Lain dg agama Kristen, pimpinannya pinter pinter, namun serakah
> > >   kekuasaan, ga segan mitenah maupun membunuh. Katanya ga nikah namun
> > >   punya anak bahkan sipilis. Apalagi kitabnya, cerita tahayul bertebaran.
> > >   Di tangtang @wong_gendeng ga ada yg bisa merespond sampai ndeboost yg
> > >   harus ngupas. Namun itupun dibiarkan melongpong. Lain dg QS. Si beo
> > >   nangtang lalu dikasih ayat yg Darwin bahkan nyontek darinya, tetap
> > >   mbeker ga mau tahu. Namun baiknya dia berhenti cuap-cuap teori Darwin.
> > >   Masih sedang mikir dia dg utegnya yg segede tithit beo.
> > >   Dan sayangnya utegmu juga ga kamu optimalkan. Mau saja dikibulin Paulus.
> > >   Ga mau lihat yg ajarannya Paulus kontradiktif dan kontra produktif dg yg
> > >   dari Yesus. Sadarlah @mBoong kalau kamu cuma dipakai oleh Yahudi
> > >   diantaranya yg namanya Paulus agar kamu lupa sama ajarannya Yesus lalu
> > >   nggebugi orang Islam. Utegmu kamu optimalkanlah. Kamu dan beo tetep
> > >   mikir yg Islam identik dg orang Arab. Padahal orang Arab juga Kristennya
> > >   banyak. Dasar.
> > > 
> > >   --- In proletar@yahoogroups.com, "sunny" <ambon@> wrote:
> > >   >
> > >   >
> > >   
> > > http://www.indonesiamedia.com/2011/05/04/kebengisan-atas-nama-islam-itu-\
> > >   bermula-dari-yang-ada-di-kepala/
> > >   >
> > >   > Kebengisan atas Nama Islam itu Bermula dari yang Ada di Kepala
> > >   > Posted on May 4 2011 by Ade Armando
> > >   > Di Indonesia, Islam menjadi nampak begitu menakutkan. Majelis Ulama
> > >   Indonesia, Menteri Agama, dan berbagai organisasiIslam nampaknya punya
> > >   sumbangan besar bagi radikalisasi keagamaan ini.
> > >   >
> > >   >
> > >   >
> > >   >
> > >   >
> > >   >
> > >   >
> > >   > Tak bisa lagi orang membela diri dengan mengatakan bahwa gagasan Islam
> > >   sebagai agama kekerasan adalah sekadar hasil skenario Barat atau
> > >   Zionisme internasional. Faktanya, kekerasan demi kekerasan terjadi di
> > >   Indonesia. Dari serangan terhadap gereja di berbagai kota, serangan
> > >   terhadap Ahmadiyah yang memakan korban nyawa, bom buku, bom masjid di
> > >   Masjid Mapolres Cirebon, bom Paskah yang ditemukan di Serpong, sampai
> > >   terbongkarnya jaringan Negara Islam Indonesia, menunjukkan bahwa ancaman
> > >   radikalisme Islam ini tidak main-main.
> > >   >
> > >   > Teori-teori sosial mengatakan radikalisme lazim hadir akibat rasa
> > >   ketertindasan ekonomi-politik. Namun untuk rangkaian contoh yang disebut
> > >   tadi, sulit melihat adanya keterkaitan dengan basis ekonomi. Para pelaku
> > >   dan mereka yang menggerakannya tidak nampak sebagai kaum yang tertindas
> > >   secara ekonomi maupun politik. Mereka bukan kalangan yang lazim disebut
> > >   kaum marjinal yang frustrasi. Sebagian yang terlibat adalah lulusan
> > >   perguruan tinggi atau bekerja di perusahaan modern.
> > >   >
> > >   >
> > >   >
> > >   > Karena itu, salah satu jawaban yang mungkin ada pada tataran gagasan.
> > >   Para pelaku aksi radikal ini melakukan tindakan kekerasan karena ada
> > >   gagasan di kepala mereka yang membuat mereka merasa wajib melakukan
> > >   kekerasan. Dan salah satu sumber yang paling potensial mendorong orang
> > >   melakukan kekerasan di luar batas normal tersebut adalah agama.
> > >   Tepatnya: penafsiran tentang agama.
> > >   >
> > >   > Analisis ini, misalnya, bisa ditarik dari hasil penelitian yang
> > >   dilakukan Lembaga Kajian Islam dan Perdamaian (Lakip), Jakarta, pada
> > >   Oktober 2010 sampai Januari 2011 lalu tentang Radikalisme Islam dan
> > >   Toleransi. Respondennya mencakup 590 guru agama dan 993 siswa kelas 8
> > >   sampai kelas 12.
> > >   >
> > >   > Hasil penelitian yang perlu dicermati antara lain adalah:
> > >   > - 23,6 persen guru dan 13,1 persen murid menyatakan kesetujuan atas
> > >   organisasi radikal (mungkin seperti FPI).
> > >   > - 62,7 persen guru dan 46,7 persen murid menolak berdirinya tempat
> > >   ibadah non-Islam di lingkungan mereka.
> > >   > - 21,1 persen guru dan 25,8 persen murid menganggap Pancasila tidak
> > >   lagi relevan sebagai ideologi negara.
> > >   > - 76,2 persen guru dan 84,8 persen murid menyetujui pemberlakuan
> > >   Syariat Islam.
> > >   > - 28,2 persen guru dan 48,9 persen murid bersedia terlibat dalam aksi
> > >   kekerasan terkait dengan agama dan moral.
> > >   > - 22,7 persen dan 41,1 persen murid bersedia terlibat dalam aksi
> > >   penyegelan serta pengrusakan rumah ibadat atau fasilitas milik aliran
> > >   keagamaan lain.
> > >   >
> > >   >
> > >   >
> > >   > Memang tak terlalu jelas metode penarikan sampel dan pengajuan
> > >   kuesioner yang dilakukan. Misalnya, apakah sampelnya diambil dari
> > >   seluruh sekolah di Jakarta, atau hanya di sekolah-sekolah tertentu. Atau
> > >   apakah sampel ditarik hanya dari mereka yang aktif dalam kegiatan
> > >   keagamaan atau dari seluruh siswa. Atau apakah wawancara dilakukan orang
> > >   per-orang, dengan pewawancara yang nampak netral (misalnya tidak
> > >   berjilbab), atau dilakukan beramai-ramai di sebuah kelas.
> > >   >
> > >   > Namun, apapun kelemahan metodologis yang mungkin ada, hasil di atas
> > >   tetap mencengangkan dan mengkhawatirkan
> > >   >
> > >   >
> > >   > [Non-text portions of this message have been removed]
> > >   >
> > > 
> > > 
> > > 
> > >   
> > > 
> > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > >
> >
>




------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke