hi leo, apa kabar !? hehehe lama tak jumpa --- In proletar@yahoogroups.com, Leo Susanto <leosusanto@...> wrote: > > This is my opinion: ente enggak bisa ngebangunin org yg pura2 tidur. > > 2011/5/6 suryana <gsuryana@...>: > > FYI terutama utk jq abu ireng dan grepe > > ----- Original Message ----- > > From: "Martin" <martin3053950@...> > > > > > >> Dear all, > >> Dibawah ini postingan Liquid no.69480 tentang logical fallacies yang saya > >> pikir perlu untuk di reposting. > >> > >> Supaya diskusi semakin bermutu, taktik2 kotor sebagai mana diuraikan > >> dibawah harusnya dihindari. Memang kadang kita tak sadar menggunakannya > >> (mungkin sudah jadi kebiasaan), atau kadang sengaja kita pakai (karena > >> sudah kepepet), atau tanpa sengaja (karena terlalu asyiknya berdebat) tapi > >> apapun alasannya semakin sering kita gunakan 'logical fallacy' semakin > >> menunjukan rendahnya kwalitas 'kejujuran intelektual' seeorang. Padahal > >> kejujuran adalah hal yang paling penting dalam berdiskusi. > >> > >> salam, > >> martin > >> ----------- > >> > >> > >> Metode Pemutarbalikan Logika dalam Diskusi > >> oleh : Daniel > >> > >> Berdasarkan pengamatan dan pengalaman saya dalam berdiskusi dengan > >> berbagai > >> macam orang, maka saya > >> dapat mengetahui adanya taktik-taktik kotor dengan metode pemutarbalikan > >> logika yang sangat > >> mendasar. > >> Sasaran mereka adalah jelas, yaitu orang-orang yang gullible ( mudah > >> dipengaruhi ). > >> Ciri khasnya adalah mempunyai daya kritis lemah dan/atau mudah > >> ditakut-takuti. > >> > >> Metode Pembodohan Logika dalam Diskusi > >> > >> 1. Ad Hominem : > >> Menyerang orangnya bukan menjawab isinya. > >> Ketika seorang arguer tidak dapat mempertahankan posisinya dengan evidence > >> / > >> fakta / reason, maka > >> mereka mulai mengkritik sisi kepribadian lawannya. > >> > >> 2. Appeal to Ignorance ( Argumentum ex silentio ) : > >> Menganggap suatu ketidaktahuan sebagai fakta atas sesuatu. > >> Misalnya : Kita tidak memiliki bukti bahwa tidak ada kecurangan, maka > >> dianggap ada kecurangan. > >> Padahal, ketiada-tahuan akan sesuatu hal tidak menyatakan bahwa sesuatu > >> itu > >> ada ataupun tidak ada. > >> > >> 3. Appeal to Belief : > >> Bila anda tidak memiliki kepercayaan, maka anda tidak akan mengerti. > >> Bila seorang pendebat berdasarkan pada kepercayaan sebagai dasar dari > >> argumennya, maka tiada lagi > >> yang dapat dibicarakan dalam diskusi. > >> Itu namanya bukan diskusi, tapi pemaksaan kepercayaan. > >> > >> 4. Argument from Authority ( Argumentum ad verecundiam ) : > >> Menggunakan kata-kata "para ahli" atau membawa-bawa otoritas sebagai dasar > >> dari argumen instead of > >> menggunakan logic dan fakta untuk men-support argumen itu. > >> Misalnya : > >> Profesor Anu mengatakan bahwa creation-science adalah betul. > >> Sesuatu tidak lantas menjadi benar hanya karena suatu otoritas mengatakan > >> sesuatu hal. > >> Bila pendebat memberikan testimoni dari seorang ahli, lihat apakah > >> dilengkapi dengan alasan yang > >> logis dan masuk akal, serta hati-hati terhadap keotentikan sumber dan > >> evidence di belakangnya. > >> > >> 5. Argument from Adverse Consequences : > >> Hanya karena suatu peristiwa terjadi, tidak menyatakan sesuatu mengenai > >> eksitensi maupun > >> non-eksistensi dari sesuatu. > >> Atau pun tidak menyatakan suatu keharusan untuk mempercayai sesuatu. > >> > >> 6. Menakut-nakuti ( Argumentum ad Baculum ) : > >> Argumen yang didasarkan pada tekanan atau rasa takut > >> Misalnya : > >> Saya telah diberi kuasa oleh Negara, bila Anda tidak percaya kepada saya, > >> maka Anda akan masuk > >> Daftar Orang Tercela. > >> > >> 7. Argumentum ad Ignorantiam : > >> Argumen yang mempelesetkan ketidaktahuan seseorang. > >> Misalnya : > >> Pernyataan bahwa saya pasti betul karena tidak ada yang pernah membuktikan > >> salah. > >> > >> 8. Argumentum ad populum : > >> Argumen yang digunakan untuk mendapatkan popularitas dengan menggunakan > >> issue-issue yang > >> sentimental daripada menggunakan fakta atau alasan. > >> > >> 9. Bandwagon Fallacy : > >> Menyimpulkan suatu idea adalah benar hanya karena banyak orang > >> mempercayainya demikian. > >> Hanya karena sekian banyak orang mempercayai sesuatu tidaklah membuktikan > >> atau menyatakan fakta > >> mengenai sesuatu. > >> > >> 10. Circular Reasoning : > >> Benda X itu ada karena Buku Y mengatakan demikian. > >> Buku Y itu katanya diinspirasikan oleh Benda X. > >> > >> 11. Confusion of Correlation and Causation : > >> Misalnya : > >> Anak yang menonton acara kekerasan di TV cenderung untuk menjadi ganas > >> ketika ia dewasa. > >> Tetapi pertanyaannya, apakah program di TV itu yang menyebabkan kekerasan, > >> ataukah anak-anak yang > >> berbakat ganas cenderung menonton acara kekerasan di TV ??? > >> > >> 12. Half Truths : > >> Suatu pernyataan yang biasanya ditujukan untuk menipu seseorang dengan > >> menyembunyikan sebagian > >> fakta / kebenaran. > >> > >> 13. Communal Reinforcement : > >> Suatu proses dimana suatu klaim menjadi suatu kepercayaan kuat melalui > >> suatu > >> pernyataan yang > >> diulang-ulang oleh suatu anggota komunitas. > >> Proses ini independent terhadap kebenaran klaim tersebut dan tidak > >> didukung > >> oleh data empiris yang > >> signifikan untuk menggaransi bahwa kepercayaan itu didukung oleh alasan > >> yang > >> reasonable. > >> > >> 14. Non-Sequitur : > >> Nggak nyambung. > >> Suatu kesimpulan yang diambil tidak didasarkan pada suatu premis ataupun > >> evidence / fakta. > >> > >> 15. Post Hoc, Ergo Propter Hoc : > >> Itu terjadi sebelumnya, maka itu disebabkan olehnya. > >> Semacam non-sequitur, tetapi berdasarkan waktu. > >> Misalnya : > >> Seseorang menjadi sakit setelah pergi ke Mall, maka Mall adalah sumber > >> penyakit. > >> Padahal sakitnya tidak disebabkan oleh sesuatu yang ada hubungannya dengan > >> kepergiannya ke Mall. > >> > >> 16. Red Herring : > >> Sering terjadi . sang pendebat buru-buru mengalihkan perhatian / subyek > >> pembicaraan. > >> > >> 17. Statistic of Small Number : > >> Satu kasus digunakan untuk menjudge keseluruhan. > >> Hanya karena suatu kejadian, tidak dapat mewakili kemungkinan > >> keseluruhannya. > >> > >> 18. Straw Man : > >> Manusia jerami > >> Membuat suatu skenario yang salah image yang menyesatkan, kemudian > >> menyerangnya. > >> > >> 19. Dua Salah Menjadi Benar > >> Misalnya : > >> Siapakah kamu yang mengatakan saya demikian apabila kamu juga begitu. > >> Saya mencoba men-justify apa yang saya lakukan dengan melemparkan > >> kesalahan > >> yang sama pada Anda > >> sebagai teman diskusi saya. > >> > >> 20. Observational Selection > >> Menggembar-gemborkan kejadian yang menguntungkan dan menutupi kejadian > >> yang > >> merugikan. > >> > > > > > > > > ------------------------------------ > > > > Post message: prole...@egroups.com > > Subscribe : proletar-subscr...@egroups.com > > Unsubscribe : proletar-unsubscr...@egroups.com > > List owner : proletar-ow...@egroups.com > > Homepage : http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links > > > > > > > > >
------------------------------------ Post message: prole...@egroups.com Subscribe : proletar-subscr...@egroups.com Unsubscribe : proletar-unsubscr...@egroups.com List owner : proletar-ow...@egroups.com Homepage : http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: proletar-dig...@yahoogroups.com proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: proletar-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/