----- Original Message ----- jadi inti tulisan Mbak Khotimatul Husna ini apa sih ? ngga mau pake jilbab, gitu ? merasa ngga nyaman pake jilbab ? dan terganggu, gitu ya? ini persoalan si Mbak Husna sendiri ya ? selesaikan saja sendiri. jangan ajak2 orang lain..rasanya orang2 lain ngga ada yg mempermasalahkan masalah soal jilbab, dan hak/kewajiban, aurat bla bla bla ini deh...
wass, dino.33.mandalay. From: [EMAIL PROTECTED] Date: Mon, 8 Mar 2004 21:47:39 +0700 (WIT) To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [EMAIL PROTECTED] jilbab, tubuh dan seksualitas > > Jilbab, Tubuh dan Seksualitas > > Khotimatul Husna > > > FAKTA penubuhan telah memaksa manusia memperhatikan persoalan seksualitas, > reproduksi, penderitaan, kesenangan, dan lain- lain. Fakta penubuhan yang > berhubungan dengan seksualitas erat kaitannya dengan relasi jender. Relasi > jender laki-laki dan perempuan sebagai konstruksi sosial yang bias > mengakibatkan relasi kuasa antarjenis kelamin (seks) laki-laki dan > perempuan yang tidak seimbang dan menjadi sebab ketidakadilan jender > (gender inequality). > BUDAYA dominan (baca: patriarki) lebih sering menguasai perempuan dalam > fakta penubuhan. Perempuan tidak diberi kuasa untuk mendefinisikan > tubuhnya sendiri. Dalam arus utama budaya ini, otoritas untuk > mendefinisikan tubuh menjadi hak istimewa laki-laki sehingga terjadi > kontrol atas tubuh perempuan, badan, status, seksualitas, serta perannya, > baik dalam ruang domestik (keluarga) maupun ruang publik (masyarakat). > Lebih jauh lagi, dominasi fakta penubuhan oleh laki-laki tidak hanya dalam > pola relasi laki-laki dan perempuan, melainkan juga dalam kekuasaan kelas, > yakni dominasi penguasa, raja, kaisar, pembesar, tuan, majikan, suami atas > mereka yang inferior dan disubordinasikan di dalam rumah tangganya. > Tindakan diskriminasi atas tubuh dan seksualitas perempuan yang bersumber > dari doktrin agama merupakan fakta dan contoh diskriminasi oleh kekuatan > dan kekuasaan dominan (penguasa agama). Dalam Islam, misalnya, anggapan > bahwa tubuh perempuan adalah aurat yang bisa membangkitkan nafsu seks > lawan jenis sampai saat ini masih diyakini sebagai kebenaran. > Anggapan negatif ini membatasi ruang gerak dan kreativitas perempuan dalam > semua bidang kehidupan karena semua aturan hidup (hukum yang dibuat > penguasa) tidak berpihak kepada perempuan. Misalkan, kewajiban berjilbab > bagi perempuan yang diyakini sebagai perintah syariah. Kewajiban berjilbab > ini merupakan tindakan pengasingan sosial terhadap perempuan karena > mengakibatkan kesulitan bagi perempuan dalam memenuhi fungsi sosialnya. <><><><><()()()()(>>>>>>>>>>>>>>>.....cut.....>>>>>>>())()()()(()()( -- _______________________________________________ Get your free email from http://ehotelier.com Designed for hotelier's on the move Powered by Outblaze ____________________________________________________ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net ____________________________________________________