Assalamu'alaikum wr.wb.

Ibu Isna, Dian, Dika jo sanak RN lainnyo dipalanta.
Maaf kalau ambo sato sato pulo masuak dalam diskusi
sanak kasadonyo.

Setiap kali kita berdiskusi, banyak yang bisa kita
dapatkan dalam diskusi tersebut, tidak sedikit ilmu2
atau informasi yang tadinya tidak kita ketahui
akhirnya menjadikan kita tahu atau memancing kita jadi
ingin tahu.

Namun sebagaimana halnya berdiskusi berhadap hadapan
didunia nyata maupun didunia cyber ini, tidak tertutup
terjadinya pro dan kontra terhadap hal2 yang
didiskusikan tersebut.
Kita sebaiknya mulai belajar membiasakan bersikap
seperti sesama saudara atau sesama saudara muslim yang
berdiskusi dan ingin mencari manfaatnya dari hasil
suatu diskusi.

Diskusi harus diusahakan memfokuskan pada masalah yang
sedang didiskusikan dengan tujuan mencari yang terbaik
dari solusi yang ada, bukan dengan niat mencari
kemenangan apalagi kalau ditambah tambahi dengan
menyorot pribadi yang sedang berdiskusi, kemudian
diperparah lagi dengan membanding bandingkan pribadi
yang satu dengan pribadi yang lain.

Ini menurut saya bukanlah diskusi yang sehat.
Ingatlah kita adalah sesama orang iman, besar kecilnya
kadar keimanan atau pengetahuan kita masing2 tidaklah
ada yang tahu, tidak selayaknya kita terlalu cepat
mengambil kesimpulan, apalagi kesimpulan yang 
didukung fakta yang sangat sedikit, cuma dengan
menilai apa2 yang ditulis atau dipostingkan saja.

Membanding bandingkan seseorang, apalagi orang tua
yang satu dengan orang tua yang lain adalah benar2
kurang pantas, pengalaman yang didapat oleh
bertambahnya umur dan perjalanan hidup tidak akan bisa
digantikan oleh orang2 muda yang belajar walau
bagaimana tinggipun, yang ada adalah ilmu yang didapat
dengan pengalaman dan belajar dari sekolah/pesantren
adalah berbeda. Masing2 punya kelebihan, kita
sebaiknya mensinergykan hal ini, bukannya malah
menganggap masing2 tidak tahu apa2 atau sebaliknya
merasa lebih tahu dari yang lain.
Inilah salah satu faktor yang membuat kita susah
menjadi bangsa yang maju, susah menjadi bangsa yang
bersatu. 

Mudah mudahan tanggapan saya ini bermanfaat, silahkan
kalau sekiranya ingin melanjutkan diskusinya lagi.

Wassalam.
Adrisman

--- dika <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> 
> Isna Huriati <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Assalamu'alaikum ww.
> Dian, ambo yakin nanda masih sangaiak mudo. Mungkin
> katiko Dian lahia nagari awak lah parah ko juo, ambo
> iyo indak tau doh. Ambopun indak tau Dian lahia
> dima. Nan jaleh kalau urang Cino Islam bisa basikap
> jujur dalam manggaleh sasuai jo ajaran Islam, baa
> mangko awak indak bisa atau awak indak namuah. Jujur
> dalam badagang indak ado perbedaan pandapek ulama
> sapanjang pangatahuan ambo, sadangkan jilbab masih
> ado perbedaan pendapek ulama. 
> 
>  
> 
> Perlu di perjelaskan oleh bunda Isna dimana letak
> perbedaan masalah jilbab itu oleh ulama ???
> 
> Setahu saya yang pernah mempelajari agama,Ulama
> islam yang benar-benar tahu Islam,tidak ada
> perbedaan atas kewajiban mamakai Jilbab ini,karena
> nash nya dalam Al Qur'an cukup jelas ,apa yang
> memperdebatkan itu kalau bunda isna mengatakannya,di
> pertanyakan dulu keulamaannya.
> 
>  
> 
> Masalah kewajiban Jilbab ini juga masalah inti dalam
> agama,bukan seremonial belaka.Yang mana bunda
> maksudkan seremonial itu ?
> 
> Ulama yang sebenar-benar ulama ( Sesungguhnya yang
> benar-benar takut pada Allah hanyalah Ulama ),mereka
> ini sangat takut pada Allah,tak kan mungkin ia
> mempunyai perbedaan dalam hal kewajiban berjilbab
> itu.saya lihat bunda Isna perlu lagi mempertajam
> masalah agama dan perbedaan ulama itu bagaimana.
> 
>  
> 
> Pernyataan bunda isna mengatakan bahwa jilbab masih
> ada perbedaan ulama di dalamnya seakan-akan
> kewajiban jilbab yang di perintahkan Allah masih ada
> keraguan ( ketidak jelasan ) didalamnya,karena masih
> ada perbedaan ulama,sebagaimana yang bunda
> katakan.Tolong bunda perhatikan
> pernyataan-pernyataan bunda,yang saya lihat
> email-email bunda argument yang diberikan tidak kuat
> dan seakan-akan hanya berupa pendengaran kata
> saja,bukan penelitian dengan analisa yang cukup.
> 
>  
> 
> Maaf,walaupun umur saya masih jauh lebih muda dari
> bunda,tapi saya yakin tak semua yang berumur tua itu
> seperti yang diharapkan muda-muda
> sekarang.Seharusnya yang tua memberikan contoh yang
> baik pada yang muda-muda.Jangan terlalu banyak
> mengharap dari yang muda,sementara didikan dan
> contoh tauladan yang diberikan pada kami yang
> muda-muda,tak seperti yang kami harapkan.Kami ini
> juga adalah buah dari hasil tanaman yang tua-tua
> juga.
> 
>  
> 
> Mohon maaf ,semoga mail ini meski datangnya dari
> yang muda,bermanfaat juga buat semuanya,terutama
> bunda isna sendiri.saya lebih salut dengan beberapa
> postingan yang sudah berumur seperti Bunda
> Nismah,pak Lembang Alam,Apak Zul Amry,Apak Mulyadi
> ,Pak Ismet dan masih banyak lagi yang saya lihat
> cukup Arif dan bijaksana sekali dalam menanggapi
> setiap postingan yang ada.
> 
>  
> 
> Thank's . Jannah.
> 
>  
> 
> Wassalam 
> Isna H
> 
> Sukmawat, Dian wrote:
> 
> 
> Mungkin Bundo Isna pas basuo nan buruaknyo , tapi
> kalau manuruik ian iyo biaso-biaso ajo, samo ajo di
> Daerah urang lain, pasti ado nan bantuak itu.
> 
> Bak kecek Uda Ismet itulah Kehidupan , ado nan
> rancak ado nan buruak. 
> Bundo Isna  jaan dibandiangkan Cino tu jo Sumbar ,
> jo Jakarta nan Ibu Kota Negara masih kalah
> jauah...... tapi kalau sekedar berangan-angan iyo
> indak apo-apo do Bundo.
> 
> Thank's 
> dian 
> 
> -----Original Message----- 
> From:   M. Ismet Ismail
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent:   Friday, March 26, 2004 5:01 PM 
> To:     Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama
> di Internet (sejak 1993) 
> Subject:        Re: [EMAIL PROTECTED] Petani Nunggak Rp81
> M - dari rantau utk kampuang 
> 
> Assalamu'alaikum WW 
> Antahlah Isna dan Capt jo Z Chan jaan talampau kiro
> (over acting) manganggap urang yang tingga di Sumbar
> kiniko buruak sado alahe (seolah-olah awak se yang
> di rantau ko elok-elok).
> 
> 
> 
> 
> ---------------------------------
> Post your free ad now! Yahoo! Canada Personals
> >
____________________________________________________
> Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda,
> silahkan ke: 
> http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
> ____________________________________________________

____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke