MINANG KEKURANGAN ULAMAMinang Dulu dan KiniAgus Salim, Hamka, Syafrudin
Prawiranegara, Hatta, Natsir, Marah Rusli, Navis;sedikit tokoh nasional yang
berasal dari Minangkabau. Mereka berkecimpung di berbagai dunia; politik,
sastra, agama. Navis mencatat 14% tokoh bangsa disumbangkan Minangkabau.Di
berbagai daerah berdiri pesantren yang menjadi rujukan muslim dari nusantara dan
manca negara. Murid berasal dari dalam dan luar daerah. Ulama Minangkabau
termasuk ulama besar yang fatwanya ditunggu. Surau pusat kegiatan
masyarakat.Diskusi agama, membedah kitab menjadi sesuatu yang marak dikunjungi.
Itu dulu. Sekarang?Demikian mudah mendapatkan remaja bergandengan atau
berangkulan di tengah umum.Sesuatu yang tabu 10 tahun lalu. Banyak tokoh
pendidik di Sumbar menenggarai praktik seks bebas di Minang. Siswa SMA putri
banyak yang bisa dibawa ke hotel dengan imbalan murah. Peredaran obat terlarang
masuk ke sekolah menengah.,bahkan menyusup kepelosok desa. Kasus hamil di luar
nikah menjadi umum. Di satu desa bahkan sebanyak 40 anak terlahir dengan status
anak di luar nikah. Surau mati. Diskusi agama hilang dari kehidupan masyarakat.
MPM yang Benar-benar PeduliMPM dibentuk Februari 1999 oleh pemerintah di bawah
kementrian Departemen Pariwisata Pos dan telekomunikasi. Selain MPM, ada MPB
(Masyarakat Peduli Betawi), MPB (MAsyarakat Peduli Bali). Organisasi serba
peduli ini ditujukan untuk membangun pariwisata daerah setempat. MPM sendiri
diketuai Rusdi R. Latief. Rusdi, pengusaha Jakarta ini kembali ke daerah,
mempelajari kondisi terkini Minang. _Pariwisata kan bersangkutan dengan sumber
daya manusia,_ jelasnya. Rusdilantas tur daerah. Keadaan di lapangan
mengagetkannya.Minang kekurangan guru agama.Bayangkan. Di Pasaman, ada 3 SD yang
diajar satu guru agama. Sedang satu SD mempunyai 12 kelas. Jadi, dia mendidik 36
kelas. BAgaimana dia tidak pontang-panting? Belum lagi memikirkan gaji,
jelasnya. Rusdi mengamati juga, kaderisasi ulama macet. Banyak daerah yang tidak
memiliki ulama. Keprihatinan ini membuat Rusdi banting setir.MPM yang awal
digagas guna mengembangkan pariwisata, akhirnya berkosentrasi untuk melahirkan
intelektual muslim. Konsep yang coba diwujudkan ialah asrama mahasiswa terpadu.
Asrama menampung mahasiswa semester tiga. Semester tiga dipilih karena pada
tahun kedua diharapkan mahasiswa sudah melewati masa adaptasi dan prestasi
akademik telah terbukti. Mahasiswa yang diundang masuk asrama ialah yang
mempunyai prestasi bagus, memiliki ghirrah keislaman tinggi. Selain dipacu
berprestasi akademis bagus, mahasiswa dituntun 24 jam mendalami agama. Satu unit
asrama sebanyak 10 mahasiswa dengan seorang pembimbing. Mereka tinggal gratis.
Makan dan uang kuliah disediakan. Bahkan, satu ketika akan disediakan bus yang
mengantar mereka ke kampus masing-masing. Di asrama, mereka akan diberi
pelatihan kepemimpinan, orasi dan bekal lainnya. Jika perlu, kita datangkan
pengajar dari Malaysia. Ketika mereka masuk masyarakat, mereka menjadi
profesional ahli yang ulama, jelas Rusdi di Hotel Bumi Minang.Sengaja ya kita
mengambil mahasiswa. Ketika mereka kembali ke masyarakat, mereka masuk golongan
menengah. Misalnya, dosen, manager. Mereka mempunyai bawahan. Kalau bawahan
melihat atasannya shaleh, menjaga shalat, kita harapkan, proses pendidikan
masyarakat berjalan cepat. Wajah Rusdi optimis.'Rusdi yang saat bincang-bindang
ditemani istri, Rosa, sedang menggodok konsep ini dengan ulama Minang. MPM juga
sedang mencari tanah seluas satu hektar untuk pembangunan asrama yang
berkapasitas 400 orang. Rencana ini butuh persiapan beberapa tahun. Program ini
jangka panjang,_imbuh Rosa yang banyak membantu kegiatan MPM. Selain mendidik
calon profesional muda, MPM berencana memenuhi kekurangan guru agama di
masyarakat. Di Lintau, saat ini, MPM melaksanakan proyek percontohan.MPM
mengirim seorang pemuda yang mengerti agama dan melaksanakannya, Maunya sih
sarjana, tutur Rusdi, ke satu desa. MPM menggaji pemuda ini selama tiga bulan
pertama._Ada yang bilang 150 ribu cukup untuk biaya hidup di desa. Saya minta,
tambahkan seratus ribu lagi. Proyek ini akan dicontoh Pemda kan,_ Rusdi
tersenyum. Tiga bulan berikutnya, MPM mengurangi subsidi. Pemda memenuhi
kekurangannya.Di Solok program serupa , tebar dai, masuk dalam program Pemda dan
dibiayai RAPBD. Pengiriman dai, selain diupayakan sendiri, juga bekerjasama
dengan pihak lain. Di Tarok, Bukittinggi, MPM menyokong Yayasan Aqobah yang
memiliki Perguruan Akabah (Akademi Agama dan Bahasa). Saat ini MPM membantu
perbaikan gedung Akabah.Setelah gedung layak pakai, di sini dilatih dai-dai.
Selama tiga bulan mereka dibina. Lalu, mereka diterjunkan ke daerah tertinggal.
MPM tidak sekedar membidik daerah tertinggal. Di Hotel Bumi Minang MPM
melaksanakan kajian keislaman eksekutif bulanan. Pembicara didatangkan dari
Jakarta. Karena kebutuhan perut penting, Kalau perut lapar, bagaimana akan
khusyu shalat?_ cetus Rosa, MPM bekerjasama dengan Yayasan Ar Rahmah, Kosgoro
dan Hotel Bumi Minang mengadakan GemaNuzulul Qur'an pada 23-25 Deseember lalu.
Acaranya berupa buka bersama dhu_afa, eksekutif dan wakil rakyat. Juga digelar
dialog terbuka tentang Qur'an bersama Uts. Abdul Aziz dari jakarta. Seiring itu,
diberikan 230 paket lebaran.Kegiatan berjibun itu tentu membutuhkan dana besar.
Dari mana asal dana itu?Sejauh ini, nol dari pemerintah. Rusdi tersenyum.Ya,
dari orang yang satu ini, Rosa menunjuk suaminya. Saya minta semua anak
perusahaan saya menyisihkan dana bulanan untuk dakwah, tambah Rusdi. Dana itu
dimasukkan ke dalam satu rekening. Semua kegiatan tadi dibiayai dari rekening
itu. Kita buktikan dulu lah kerja kita. Nanti kan orang melihat dan kita
harapkan mau berpartisipasi dalam dakwah ini. Sorot mata Rusdi penuh percaya
diri. Beberapa tahun lagi berkibar ilmuwan Minang yang ulama. Semoga.
(Muth)______________________________________________________________________
LAPAU RantauNet di http://lapau.rantaunet.web.id
Isi Database ke anggotaan RantauNet:
http://www.egroups.com/database/rantaunet?method=addRecord&tbl=1
=================================================
WEB-EMAIL GRATIS ... @rantaunet.web.id ---> http://mail.rantaunet.web.id
=================================================
Subscribe - Mendaftar RantauNet Mailing List, kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages: subscribe rantau-net email_anda

Unsubscribe - Berhenti menerima RantauNet Mailing List, kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi emai / Messages: unsubscribe rantau-net email_anda
=================================================
WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet
adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=================================================

Kirim email ke