>From: [EMAIL PROTECTED]
>Sent: Senin 08 Januari 2001 11:12
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: Re: Keunggulan komparatif, kompetitif, dan investasi di Sum-Bar
>(was:RE: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG)

  >Luthfi :
  >Terimakasih atas pencerahannya mengenai beberapa teori dan istilah2
akademik
  >yg memang belum sempat terpahami selama ini.

  >Mencoba berfikir dalam kerangka pandang teoritik saudara riri, bahwa
perlu
  >pemetaan situasi yang komplit untuk menelaah sebuah kondisi. Mencoba
menarik
  >contoh seperti yang dikemukakan oleh saudara riri tenatang industri semen
dan
  >turunan2nya. Izinkan pulan saya mengemukan pandangan bahwa hal tsb adalah
  >industri2 dasar yang minim nilai tambah dan juga sebuah rangkaian
industri
  >yang sarat resiko dengan keamanan lingkungan yang rendah. Mungkin menjadi
  >telalu mahal jika harga yang harus dibayar adalah kesehatan lingkungan
dan
  >kenyaman hidup. Memang ada suatu kemungkinan besar jika dibanding yang
  >lainnya, bahwa kita memiliki keunggulan komparatif dalam hal ini. Tapi
sebuah
  >pertanyaan mendasar perlu kita jawab terlebih dahulu. Inginkah kita
industri
  >dan bisnis tersebut berada diwilayah kita dengan segala resikonya?
Tidakkah
  >kita ingin suatu yang lebih manusiawi dan sanggup juga men- update zaman
dan
  >terndy kawasan global?


Riri :
Memang, industri ini sarat resiko. Tetapi seharusnya kalau konsisten dengan
persyaratan ISO14000 lingkungan, rasanya bisa diatasi. Tetapi saya akui
bahwa 
industri manufaktur (semua industri manufaktur menghasilkan limbah) adalah 
suatu jenis industri yang beresiko tinggi terhadap fisik lingkungan.

  
  >Luthfi :
  >Kembali izinkan saya ,melihat dengan perspektif lateral mengenai
keunggulan
  >komparatif daerah kita. Dengan kata kunci yang ingin saya ajukan adalah
bahwa
  >daerah kita tak memiliki keunggulan komparatif mendasar yang relevant
dengan
  >jaman saat ini dan dapat dijadikan keunggulan kompetitif. Jika kita hanya
  >terpaku pada paradigma nuansa ekonomi yang biasa2 saja, niscaya kita akan
  >temukan bahwa yang kita lakukan adalah suatu yang kurang tepat di
kemudian
  >hari nya. Nuansa ekonomi yang biasa2 yg saya maksud adalah suatu
pertumbuhan
  >kawasan ekonomi dengan pemacuan investasi konvensional. Dimana yang saya
  >maksud konfensional adalah. Investasi industri barang atau jasa secara
  >langsung; tanam investasi, kelola process, distribusi output dan raih
profit.
  >Jika masih bergerak dalam kerangka pandang yang seperti ini, kembali saya
  >curigai bahwa kita akan mengalami kegagalan2 yang sama seperti waktu2 yg
telah
  >lalu (belum ada gerakan investasi signifikan yg dapat meng-upgrade
ekonomi
  >wilayah). 


Riri :
Tetapi saya tetap berpikir bahwa untuk jangka pendek, rasanya sulit untuk 
menerapkan ini. Jadi untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek (10 tahun ke
depan) 
rasanya nuansa ekonomi "lama" ini masih relevan. 


  >Luthfi :
  >Mungkin saat nya kita mencoba berkreasi bahwa keunggulan
  >komparatifpun perlu kita rekayasa guna memperoleh keunggulan kompetif
  >nantinya. Tapi tentunya ini butuh sebuah perencanaan strategi jangka
panjang
  >yang digarap dengan niat baik dan kejujuran. Kata kunci saya berikutnya
adalah
  >pembangunan komunitas. Diamana komunitas berkembang, disitu ekonomi
berkembang
  >atau sebaliknya. Hal ini berlaku bolak balik. Tapi mari kita usahakan hal
ini
  >hanya berlaku searah; komunitas berkembang-ekonomi berkembang. Salah satu
  >jalan yang dapat menciptakan ini adalah kawasan educasi (maaf jika
  >penyampaiannya masih sepenggal-sepenggal; saya menunggu diskusi yg lebih
  >detail utk hal ini).

Riri :
Oh, saya setuju sekali, dasar membangun keunggulan kompetitif adalah
community building melalui pendidikan, baik pengetahuan, teknologi, serta 
jangan dilupakan rohani dan mental. Tanpa hal ini, nggak bakal pernah ada
keunggulan kompetitif, karena keunggulan kompetitif ini pada prinsipnya
adalah intervensi manusia melalui proses produksi barang dan jasa.
Tanpa manusia terdidik dan memiliki keahlian tinggi, nggak pernah ada 
namanya keunggulan kompetitif suatu wilayah dan bangsa.

Mengenai kawasan pendidikan, saya sangat setuju. Tetapi apakah bisa
dilakukan dalam jangka pendek ? Ini permasalahannya. Pendidikan adalah
suatu investasi yang sangat sangat panjang jangka waktu pengembalian
manfaatnya, dan sangat tergantung kepada lingkungan sekitar.

Mengenai pendidikan, menurut saya pendidikan dan industri atau lingkungan
masyarakat sekitar adalah sesuatu yang saling mendukung, bolak-balik. 
Pendidikan nggak bisa menjadi menara gading yang steril dari lingkungan.
Jangan belajar teknik industri atau manufaktur di Singapura, karena pasti
mutunya nggak sebagus Jerman, AS, atau Jepang. Mengapa ? Karena mereka
tidak memiliki keunggulan di bidang manufaktur. Jurusan teknik penerbangan
di ITB sekarang sedang "payah" karena IPTN sudah "tutup". Kalau mau belajar
ilmu gempa bumi sebaiknya ke Jepang. Kalau belajar tentang pelabuhan laut,
boleh jadi sebaiknya ke Singapura ...

Maka saya tetap percaya akan perlunya membangun cluster unggulan di Sum-Bar.
Dalam jangka pendek, saya belum melihat peluang lain selain cluster industri
semen dan turunannya. Seiring dengan hal itu, dalam jangka panjang
barangkali
dapat dipersiapkan cluster unggulan lainnya seperti kawasan pendidikan,
pariwisata (yang sehat tentunya), dan sebagainya. Barangkali ini karena
keterbatasan informasi dan pemikiran saya yang tidak mampu melihat pilihan
cluster unggulan lain untuk jangka pendek.

Wah, diskusi semakin seru ... semakin menarik, hapa kaji dek diulang ...
Berbagai pemikiran kritis akan menghasilkan gagasan besar kata orang bijak.
Ada yang mau memberikan pendapat lain ?

Wassalam
~Riri

RantauNet http://www.rantaunet.com
=================================================
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
- mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
- berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]
Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
=================================================
WebPage RantauNet dan Mailing List RantauNet adalah
servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=================================================

Reply via email to