Beni dan Ronald,

    Saya mencoba untuk mengajak berpikir lurus (dan mungkin saja pikiran
    saya yang bengkok) dalam melihat suatu persoalan, sebagai seorang minang
    kita harus bisa bertindak kritis tapi rasional dan proporsional.
    Terutama dalam membuat perbandingan dalam menilai sesuatu.
    Kalau semua persoalan ini dibandingkan secara langsung dengan
    kemiskinan rakyat tentu tak ada program yang jalan.

    Seandainya program pembangkitan sarana jalan kereta api sumatra
    dibandingkan  keadaan yang rakyat miskin maka
    tentu lebih diprioritas kan menuntaskan kemiskinan terlebih dahulu.

    Seandainya program peningkatan pariwisata sumbar dikonfrontasikan
    dengan banyaknya kondisi ekonomi rakyat minang yang perlu dibantu
    maka selayaknya dana tersebut disalurkan untuk membantu ekonomi
    lemah.
    
    Jadi tidak akan ada suatu programpun yang jalan, bila melalui alur
    cara berpikir demkian,  yang saya kritisi adalah cara
    berpikirnya itu.


    Tidaklah berarti saya  membela kepemilikan laptop buat anggota DPR,
    cuma berhusnuzon bahwa yang mereka minta adalah untuk kepentingan
    kerja.
    Menurut saya dengan melihat fungsinya laptop itu bukan barang mewah
    tidak seperti mobil mewah, rumah mewah.
    Sekali lagi laptop itu adalah alat untuk membantu kerja, bukan bentuk
    penumpukan  harta atau kekayaan.
    
    Saya  lebih  bisa  mencerna kritikan seperti Roy Suryo bahwa lebih
    baik  dana  diberikan  pembelian desk komputer, dan mempertanyakan
    harga  yang  tidak  lumrah.  Ini  argumentasi yang masih fokus dan
    relevan, tidak melebar kemana-mana.

    Sekali lagi jangan membuat suatu kritikan dengan argumentasi yang
    tidak fokus.

    As  a  joke saya ikut tertawa tapi saya tidak berhenti disitu saja
    namun  lantas  saya  berpikir, begitu dungukah anggota-anggota dpr
    kita sehingga dikarikaturkan dengan joke yang demikian, bukankah
    dengan penggambaran demkian merendahkan sendi kehidupan bernegara
    kita. Ini juga ikut saya sayangkan penggambaran yang demikian

    Wassalam
    
    Arnoldison


Thursday, March 29, 2007, 1:46:23 AM, you wrote:

RC> He he he,..

RC> Repot amat yh mikirnya masalah begini make harus ada pendekatan problem 
solving.

RC> Kalou saya nulis dengan kalkulasi pendekatan anggaran pasti semuanya boleh, 
lah wong tiap department itu sekarang lagi ngabisin sisa anggaran yang 
tertinggal tahun lalu sebelum anggaran tahun ini
RC> ditetapkan dibulan april. Tapi moso masalah begini harus dengan pendekatan 
ini dan itu, Gocap + Gocap = Cape eeeeeeeeeeeeee Deeeeeeeeeeehhhhhhhhhhhhhh

RC> Ini masalah logika sederhana, santai dan simple aja apa lagi kalou 
parameternya peningkatan kualitas hualah yuang yuang, seandainya bapak2 disana 
diaudit secara keseluruhan oleh team independent
RC> mungkin kita malu sebagai bangsa kalou lihat hasilnya.

RC> Ingat kan kita bahwa lembaga survey indonesia mengatakan bahwa (Polri + 
Gedung bundar ) lembaga terkorup diindonesia ? 

RC> Tapi sutra lah buat saya melihat masalah laptop dan mesin cuci gak perlu 
pakai model pendekatan apapun dan sekolah tinggi, pakai kacamata kuda aja 
kelihatan.

RC> Tapi toh laptop ini kan kabarnya sudah dibatalkan, jadi tidak perlu 
dipusingkan, kemudian tulisan joke laptop itu adalah bentuk kritik yang harus 
trus dikembangkan dan meng-edukasi masyarakat
RC> sehingga bangsa ini menjadi bangsa bener bukan bangsa lucu - lucuan.

RC> Kan sedih kita urusan laptop dan mesin cuci harus rapat paripurna yang 
sekali rapat anggarannya buat kita pusing. Dan saya yakin masyarakat tidak akan 
menutup matanya koq melihat hal baik yang
RC> sudah mereka kerjakan seperti he he :

RC> -   Pergi jalan2 dengan nama studi banding
RC> -   Mark-up biaya perjalanan dinas
RC> -    Waktu reses pada pulang kampung pakai anggaran reses.

RC> Hualah kepanjangan  nih.....................wuisstttttttttttttttt apaan 
tuh......ada yang lempar piring......

RC> Regards
RC> Ronal Chandra


RC> Arnoldison <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 


RC>       Dalam   analisa   problem   solving  ada  tahapan  yang  namanya
RC>       membandingkan,  antara  fakta  dan bukan fakta yang kedua-duanya
RC>       harus  relevan  dan  setara  ('apple  to apple'), dengan melihat
RC>       berdasar   tujuannya   diberikannya   lap   top  tersebut  yaitu
RC>       peningkatan produktifitas.

RC>       Maka perbandingannya adalah menjadi sebagai berikut :

RC>       Sasaran diberikan laptop anggota DPR harus menjadi lebih produktif.
RC>       Apakah bila tidak diberikan laptop menjadi tidak bisa lebih produktif 
?
RC>       Atau benarkah kalau anggota DPR bila diberikan menjadi menjadi
RC>       lebih produktif ?
      
RC>       Jadi bukan membandingkan kemiskinan rakyat dengan pembelian
RC>       laptop , karena hal-hal tersebut tidak setara perbandingannya.
RC>       Bahwa kemiskinan rakyat harus ditanggulangi dengan tidak tergantung
RC>       terhadap pembelian laptop buat anggota DPR, apakah anggota DPR
RC>       tidak memiliki atau memiliki lap top tetap saja kemiskinan harus
RC>       menjadi prioritas.

RC>       Sebab kalau perbandingan seperti itu akan ada alternatif pilihan
RC>       solusi yang tidak benar yaitu 'tidak perlu menanggulangi kemiskinan
RC>       asal anggota DPR tidak beli laptop'.

RC>       Hati-hati dalam membuat perbandingan.
      
RC>       Arnoldison

RC> Thursday, March 29, 2007, 12:03:20 PM, you wrote:


RA>> terlepas dari butuh atau ga nya laptop bagi anggota DPR yg terhormat... 
nasib rakyat miskin dan yg sedang mengalami musibah lebih PENTING !!
RA>>   ----- Original Message ----- 
RA>>   From: benni inayatullah 
RA>>   To: RantauNet@googlegroups.com 
RA>>   Sent: Wednesday, March 28, 2007 6:30 PM
RA>>   Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Laptop Tukul...


RA>>   saya juga setuju anggota DPR punya lap top..yang jadi masalahkan siapa 
yang membelikan laptop tersebut, kalau negara membelikan jelas masalah karena 
sangat memanjakan dewan terhormat tersebut
RA>> bukankah dengan gaji 40 juta lebih mereka bisa beli laptop tiap bulan ? 
masak kalah dengan tukang ojek sih ? harusnya negara ini memikirkan rakyat 
kecil yang jangankan beli laptop buat makan hari
RA>> ini belum dapat..kasihan memang bangsa ini..kesejahteraan pun musti 
diwakilkan pada  dewan yang tidak berempati kepada rakyat kecil itu







 
RC> ---------------------------------
RC> Never miss an email again!
RC> Yahoo! Toolbar alerts you the instant new Mail arrives. Check it out.
RC> 



-- 
Best regards,
 Arnoldison                            mailto:[EMAIL PROTECTED]




--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Kami mengundang sanak untuk hadir dalam acara: "Wartawan mengajak Berdoa 
Bersama untuk Keselamatan Negeri" pada tanggal 8 April 2007 jam 08:00 di Masjid 
Istiglal. Acara ini terpicu oleh musibah terbakarnya Ustano Pagaruyuang dan 
Gempa di Sumbar.

Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet
Daftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke