salamualaikum...
   
  asbun setek da... wak ka mananyo sekalian...
   
  baa nasib anak2 buya tu yang lalok di surau yang notabene disamping rumahnyo??
   
  di buku sejarah indonesia modern, karangan ricklefs, satu kalimat, tapi cukup 
menjelaskan betapa fenomenalnya pendidikan surau itu sehingga lebih dianggap 
mengancam dibandingkan sekolah (pintar) sekelas budi utomo... tertulis disana, 
perlawanan frontal pertama kali oleh indonesia di inspirasikan oleh lulusan 
surau yang berpidato dimana2 tentang merdeka.
   
  ibarat kata, india punya satu gandhi, sumatera di huni oleh ratusan gandhi, 
dimana institusi pengkloningnya ada di setiap nagari yakni surau...
   
  surau itu juga berkembang, bukan cuma satu bilik di belakang masajik, tambah 
banyak muridnya, tambaha banyak pula manfaatnya, tambaha besar pula surau itu, 
pembaharuan sistem pun ada, hingga pengkloningan pun ada... Gontor, Sekolah 
diniyah, training college, dlll adalah pengembangan terakhir dari pola surau 
yang tercatat, masih banyak pula pengembangannya yang tidak tercatat, PDRI 
bersandar pada orang2 surau... dan banyak lagi... 
   
  memang itu semua masa lalu, tapi melihat dan menghayati nilai dan peran yang 
bermain pada sistem surau itu, memungkinkan kita membangun sistem surau modern.
   
  wassalam,
   
  st. jabok
   
  

Erwin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  
Terima kasih Ben atas tambahan penjelasannya.
Saya mungkin perlu istirahat dulu nih. Mau cari tambahan lain, terkait episode 
misteri ini.

wassalam
erwin z

On Monday 02 April 2007 13:21, benni inayatullah wrote:
> Erwin, sedikit dari cerita yang saya peroleh dari ayah saya yang masih
> mengalami pendidikan surau dapat saya ceritakan begini. ketika dalam
> kehidupan bermasyarakat Minang ketika itu terutama setelah ABS –SBK menjadi
> landasan berpikir dan bertindak atau the way of life masyarakat minangkabau
> maka peran surau ini sangat sentral menggantikan gelanggang yang dulunya
> tempat menyabung ayam dan berjudi. Ketika seorang anak laki2 beranjak
> dewasa maka aib bagi mereka untuk tinggal serumah dengan Ibu mereka.
> Mungkin hal ini juga didorong oleh kenyataan bahwa dirumah gadang tidak
> tersedia kamar bagi anak laki2 dewasa sehingga rasa malu apabila bercampur
> dengan saudara perempuan atau ipar laki laki.
---
-

> Salam
> Ben
>





 
---------------------------------
 Get your own web address.
 Have a HUGE year through Yahoo! Small Business.
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Kami mengundang sanak untuk hadir dalam acara: "Wartawan mengajak Berdoa 
Bersama untuk Keselamatan Negeri" pada tanggal 8 April 2007 jam 08:00 di Masjid 
Istiglal. Acara ini terpicu oleh musibah terbakarnya Ustano Pagaruyuang dan 
Gempa di Sumbar.

Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet
Daftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke