Bapak Arif Jabok yang saya hormati. Izinkan saya ikutan dalam diskusi ini. Saya akan mencoba mencoba menanggapi per paragraf postingan anda.
Jabok: kok, syekh akhmad khatib jo buya hamka yang bapak maksudkan mengkritisi masalah adat minangkabau, mungkin ambo perbaiki seketek, dalam tulisan2nyo syekh akhmad khatib mengatakan saya lepas dari minangkabau, artinya tidak ada keinginan sama sekali untuk berhubungan dengan adat, walaupun keponakan/sdr beliau haji agus salim [kalau tidak salah, saya lupa2 ingat] pun yang menyatakan saya lemah dari pengaruh adat dan menjadi murid beliau. MS: Inilah yang menjadi ketakutan kita bersama Pak Jabok. Sebuah proses yang dimulai dari ignorance sementara, lalu perlahan mulai melepaskan diri, dan akhirnya memandang masalah adat vs agama menjadi sebuah permasalahan hitam putih. Akhirnya kita balik kanan. Sebuah pertanyaan muncul, apakah untuk menjalankan agama kita harus melepaskan dulu keminangkabauan kita? Pertanyaan ini bisa akan terus punya rentetan. Ketika dihadapkan pada permasalahan lahan/tanah ulayat sebagai sebuah resources ekonomi, apakah kita meninggalkan keminangkabauan kita? Jabok buya hamka, kalau buya hamka yang kita maksudkan itu sama, sejatinya buya hamka mengambil posisi yang hampir sama dengan akhmad khatib. mayoritas hidup beliau dimana beliau mengembangkan ideologinya berada dalam bimbingan st.mansyur yang merupakan paman beliau. yang artinya perubahan secara sistematis oleh buya, saya pribadi pandang tidak sefrontal ayah beliau dan teman2nya dalam sumatera thawalib. sudah banyak sistem taktis yang dikembangkan pada masa ini, dan salah satunya MTI [majlis tinggi islam] yang kemudian menjadi inspirasi oleh buya hamka dalam pencanangan MUI. atau sumatera thawalib yang menjadi grand ide dari al'azhar. MS: Untuk beberapa hal saya setuju dengan anda Pak Jabok, terutama berkaitan dengan pendidikan. Kembali kepada sistem waris dan sistem keturunan-bagian yang paling dikritisi Pak Saaf-, bagaimana buya Hamka menerapkan di keluarga bisa kita jadikan contoh di tingkat individu rumah tangga telah terjadi perubahan sistem tata waris dan keturunan. Jabok: kalau boleh mengkritisi, ada banyak tempat dimana sumeatera thawalib berkembang, di daerah/nagari itu bapak bisa lihat bagaimana wacana ABS-SBK telah optimal dilaksanakan. sehingga berat rasanya saya menerima generalisasi bahwa adat minang itu banyak kontempelasi yang harus dibenahi, terutama permasalahan ABS-SBK. bisa lihat parabek di padang panjang, padang japang di suliki, maninjau, dll. klo' konsepsi saya salah mohon dikritisi. MS: DI Sumatera Barat ada banyak nagari Pak Jabok. Untuk nagari-nagari yang anda sebutkan, perlu juga dikaji lebih jauh bagaimana persepsi penduduknya terhadap adat dan agama. Jangan-jangan (mudah-mudahan salah), untuk permasalahan tertentu mereka melepaskan dulu keminangkabauan mereka. Bukan sebuah generalisasi Pak Jabok. Kita hanya mencoba menyelaraskan bagian-bagian kebiasaan kita di ranah selama ini, yang dirasakan belum selaras dengan Agama. Kalau memang kita hendak menjadikan agama sebagai acuan paling atas dalam sistem nilai komunal kita. Syarak mangato adat mamakai. Kembali saya bertanya kepada Bapak Jabok, apakah sistem waris Jabok: hal ini tidak lain saya sebutkan, karena adat minangkabau yang bapak gambarkan kepada sidang ini, berbeda [dan sangat berbeda] dengan adat minangkabau, dimana saya tumbuh berkembang dan memahaminya hingga kini. sehingga hemat saya jika bapak memulai dari reformasi ABS-SBK ini dari jalan yang sudah tertempuh oleh orang2 sebelum generasi ini, alangkah sangat disayangkan. MS: Tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada Anda Pak Jabok. Anda dan keluarga besar berbeda dengan minangkabau kebanyakan. Sedikit banyak saya tahu keluarga anda yang memang dari dulu dikenal sebagai keluarga ulama. Keluarga besar anda saya rasa memiliki point of view yang berlainan dengan kami minang kebanyakan ini. CMIIW Pak Jabok.. Wassalam trimakasih, mohon dikritisi... maaf bila ada kata-kata yang salah... Abdullah Arifianto st.jabok Sumatera Thawalib Padang Japang www.dfa.andoide.com --------------------------------- Food fight? Enjoy some healthy debate in the Yahoo! Answers Food & Drink Q&A. --------------------------------- TV dinner still cooling? Check out "Tonight's Picks" on Yahoo! TV. --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ Kami mengundang sanak untuk hadir dalam acara: "Wartawan mengajak Berdoa Bersama untuk Keselamatan Negeri" pada tanggal 8 April 2007 jam 08:00 di Masjid Istiglal. Acara ini terpicu oleh musibah terbakarnya Ustano Pagaruyuang dan Gempa di Sumbar. Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet Daftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---