Kepada rang mudo mudo Ini yang justru perlu kajian dan penelitian. Beberapa prinsip adalah " sakali aia gadang sakali tapian barubah " Perubahan memang dibenarkan oleh adat kita Kita harus mengadakan penyesuaian dengan perkembangan baru. Namun ada pula yang tak barubah " nan tak lapuak di hujan tak lakang dipaneh " Kalau semuamya berubah hilanglah pegangan dan prinsip prinsip dasar Kalau semuanya berubah orang tidak akan pernah sampai kebulan. Kajian dan penelitian inilah yang langka dinegri kita Ininampaknya tidak hanya pada orang Minang Masak, masalah mendasar yang menyangkut kehidupan rakyat banyak seperti persungaian, yang seharusnya menjadi sumber kemakmuran pada bangsa kita menjadi biang mala petaka, masalah transportasi yang makin runyam, masalah yang menjadi ledekan temansaya negeri kepulauan impor garam dll dll Orang senang bicara sesaat tidak menmdalam agar ada perubahan dan perbaikan Karena itu adanya anak muda yang tertarik masalah ini perlu didorong agar tidak hanya bicara wacana tapi dengan grupnya mengadakan kajian dan penelitian " yang terbaik untuk masa depan " Chaidir N :Latief
----- Original Message ---- From: a.arifianto <[EMAIL PROTECTED]> To: RantauNet@googlegroups.com Sent: Friday, May 11, 2007 6:08:24 AM Subject: [EMAIL PROTECTED] the minangkabau brief: 2 Rasionalisasi Kelembagaan Telah lama kita melihat perubahan kelembagaan adat disebabkan adanya intervensi dari luar, dari pihak penguasa, belanda, jepang, bahkan pemerintah Indonesia sendiri. Masihkah ada pertanyaan dalam benak kita, bagaimana pola adat salingka nagari menempatkan pos-pos sentralistik kepemimpinan dalam sebuah balairung kelembagaan yang lebih tinggi dari nagari? Hendaknya ini menjadi alasan rasional untuk mengkritisi pola kelembagaan adat Minangkabau dewasa ini. Apakah rasional menciptakan pola masyarakat yang sama dengan tempo dulu dengan pola kelembagaan sentralistik yang menjadikannya tergantung pada pemerintah? Hatta, sang negarawan putera Minangkabau telah mencoba mengkritisi demokrasi yang kebablasan ini dalam bukunya Demokrasi Kita. Yang kemudian menajdi perhatian kita adalah, bagaimana merasionalisasikan pola kelembagaan untuk menciptakan susunan masyarakat yang nilai-nilainya masih tersurat dalam pepaah-petitih adat yang bertahan hingga kini, tentu kita memerlukan seorang jenius yang tidak hanya pintar bersilat lidah, tetapi juga berlogika dalam merasionalisasikan kembali kelembagaan Minangkabau. Ya, raja-raja kecil kini bergelimpangan, bukan hanya di Minangkabau, tapi juga di Republik Indonesia, Riau yang sebagian besarnya merupakan rantau minangkabau kini menjelma sebagai Melayu, hanya karena satu hal, ketidakmampuan Minangkabau dan apra eksekutornya (masyarakatnya) menjaga rantau. Jikalau dulu telah berhasil mencetak generasi wahdiyin yang berhasil menopang kemerdekaan Indonesia , sekarang bagaimana? Tidak adalagi penjajah yang menjadi halangan, tidak ada lagi bala tentara yang dilawan dengan bedil. Rasionalisasi kelembagaan menjadi harus, disaat kelembagaan baru tumbuh subur, kenapa yang lama mesti usang dan dikubur? tan Jabok Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell? Check out new cars at Yahoo! Autos. __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet Tapi harus mendaftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount dengan email yang terdaftar di mailing list ini. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---