salam
  ini berita baru, kalau standardnya begitu.
  namun kerangka perkawinan adalah benar transaksi (akad) antara penganten 
lelaki dengan wali penganten perempuan, bisa saja bapak penganten perempuan 
atau kakak-adik laki-laki, atau adik-kakak bapak, atau bapaknya bapak dstnya. 
atau juga dengan wali hakim. jadi pandangan akad ya fokus pada transaksi 
jual-beli. pembelinya adalah mahar, kesepakatan antara penganten lakilaki dan 
pihak keluarga perempuan yang diwakili walinya tadi.
  jemputan atau uang hilang pun merpakan transaksi jual beli, apalagi ada 
anggapan keluarga lelaki sudah payah membesarkan calon penganten lelaki, 
sehingga sang penganten lelaki yang 'jawi saikua' kata angku duta mardin umar, 
peerlu diberi nilai tertentu dalam uang jemputan.
  inilah salah satu contoh, adat jemputan tidak bersandi ke syariat Islam. 
namun jelas syariat Islam akan bersandi ke kitab Allah.
  belum lagi, garis suku turun dari ibu, bukan dari bapak. suatu hari, seorang 
kawan bertanya, fam bapakmu Koto, ya Wan? saya jawab, bukan. Fam bapakku 
Jambak, famku koto. dia bingung. saya juga bingung. Minangkabau itu kawasan 
islam kuat, kok bisa begitu, Wan? bukankah dalam Islam garis keturunan itu dari 
bapak? saya jawab: Mboten ngertos, Mas. Embuuuuh.
  Jadi? antahlahhhhhh.....
  salam
  sutan iwan soekri munaf

Syafrinal Syarien <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  
Dalam kerangka perkawinan, tak perlu memandang
pemberian dari satu pihak ke pihak lain sebagai
transaksi "jual-beli".
Kalau begitu semua perempuan muslim berarti "dibeli"
dengan uang mahar. 
Konon, di Saudi standard maharnya sekitar USD 50,000.
Wah! Pantas banyak pria Saudi yang membujang, nggak
sanggup membeli perempuan,upsss sorry... maksudnya
membayar mahar.

> iwan soekri wrote:
> salam
> inilah kerancuan islam dan minang, khudsusnya di
> piaman.
> tak mau disebut mahar, uang jemputan dihaluskan
> dengan uang hilang dan apalah.
> terus, kan tetap ada mahar.
> banyak kejadian, gagal kawinnya sepasang
> pengantin, karena uang jemputan tak terpenuhi.
> banyak perempuan india miskin yang sulit kawin
> karena keluarganya tak bisa 'membeli' laki-laki.
> jawi? ah, ayahku dari jawi-jawi, tapi dia bukan
> jawi. walau dia Sutan, namun tak ada 'dibeli' ibuku.
> ayah dan ibu kawin karena dia islam dan karena
> mereka saling cinta. walau urang piaman membikin
> mereka berdua terlantar dengan segala cimeeh dan
> dengan segala gunjingan.
> saya setuju pernyataan angku dutamardin umar,
> hanya jawi dan punya ikua yang bisa diperjual
> belikan. tentu sulit dari jawi ini diminta
> keislamannya secara manusia. (walau saya yakin, jawi
> itu juga islam dengan cara kejawiannya). hahaha.
> tapi, piaman menaik untuk dikaji dan dibuat
> tulisan.
> saya ke piaman, pulkam, senang. tapi paling lama
> tiga hari, hari keempat dan selanjutnya, kuping akan
> semakin merah. dan, balik lagi ke rantau.
> salam
> iwan
> 
> 
> 
> 
> St. Lembang Alam
> http://lembangalam.multiply.com
> http://360.yahoo.com/stlembang_alam
> 
> 
> 
> ---------------------------------
> Don't pick lemons.
> See all the new 2007 cars at Yahoo! Autos.
>
> 
> 




____________________________________________________________________________________
Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story. Play 
Sims Stories at Yahoo! Games.
http://sims.yahoo.com/ 






Image by FlamingText.com
       
---------------------------------
Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect.  Join Yahoo!'s user panel 
and lay it on us.
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di:
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2.
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke