On 9/30/07, muhammad syahreza <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Tuanku Rao. Terror Agama Islam Mazhab Hambali di Tanah Batak
>
> oleh: Batara R. Hutagalung
>

Beberapa catatan:

> ... timbul pertentangan antara kaum adat dan kaum ulama, yang bereskalasi 
> kepada
> konflik bersenjata. Karena tidak kuat melawan kaum ulama (Paderi), kaum adat 
> meminta
> bantuan Belanda, yang tentu disambut dengan gembira.
>

Tidak disebutkan sebab pertentangan itu padahal kesimpulan yang dapat
diambil dari suatu kejadian akan tergantung pada latar belakang
kejadian itu.

> Selama berlangsungnya Perang Paderi, pasukan kaum Paderi bukan hanya
> berperang melawan kaum adat dan Belanda, melainkan juga menyerang Tanah
> Batak Selatan, Mandailing, tahun 1816 - 1820
>

Kekejaman yang terjadi perlu dilihat apakah suatu insiden sebagaimana
dikatakan Mak Datuk Endang ataukah dapat digeneralisir? Insiden dapat
terjadi karena kesalahan individu baik karena kekurangtahuan,
kesalahpahaman dendam, atau yang semacamnya.

Sebagai gambaran, pada masa Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam
pun terjadi insiden seperti Usamah bin Zayd radhiyallahu 'anhuma yang
membunuh seorang musuh yang mengucapkan syahadat karena mengira bahwa
pengucapan syahadat itu hanya karena takut (tidak sungguh-sungguh).
Kekeliruan itu terjadi karena kesalahan Usamah (dan Rasulullah
menegurnya dengan keras) dan tidak dapat digeneralisir.

> Ketika bermukim di daerah Muara, di Danau Toba, Marga Siregar sering
> melakukan tindakan yang tidak disenangi oleh marga-marga lain, sehingga
> konflik bersenjatapun tidak dapat dihindari.
>

Juga tidak dijelaskan maksud "tindakan yang tidak disenangi."

> Anak buah Raja Porhas ternyata tidak diperlakukan seperti tradisi perang 
> tanding,
> melainkan diburu oleh anak buah Raja Oloan sehingga mereka terpaksa melarikan 
> diri ke
> tebing-tebing yang tinggi di belakang Muara, meningggalkan keluarga dan harta 
> benda.
>

Cukup menarik bahwa penulis tidak menggunakan ungkapan "teror" atau
"kekejaman" untuk sikap anak buah Raja Oloan.

> Di Minangkabau ia mula-mula bekerja pada Datuk Bandaharo Ganggo sebagai
> perawat kuda. Pada waktu itu, tiga orang tokoh Islam Mazhab Hambali, yaitu
> Haji Miskin, Haji Piobang dan Haji Sumanik baru kembali dari Mekkah dan
> sedang melakukan penyebaran Mazhab Hambali di Minangkabau, yang menganut
> aliran Syi'ah.
>

Apa benar bahwa Minangkabau didominasi Syi'ah pada masa itu? Kalau
ada, mungkin saja, ini terlihat dari tradisi tabuik namun apakah dapat
dikatakan yang dianut orang Minangkabau adalah Syi'ah? Pada akhirnya,
alhamdulillah kini Syi'ah tidak dominan di Minangkabau walaupun
sepertinya Syi'ah mulai berkembang di Indonesia. Allahul musta'aan.

> Haji Piobang dan Haji Sumanik pernah menjadi pewira di pasukan kavaleri 
> Janitsar Turki.
>

Ini rasanya aneh karena pasukan Janisari menganut aliran Bektasyi yang
keyakinannya agak menyerupai Syi'ah misalnya bahwa ada bagian dari
Islam yang hanya dapat dipahami oleh keturunan Rasulullah.

Allahu Ta'ala a'lam.

-- 
Ahmad Ridha bin Zainal Arifin bin Muhammad Hamim
(l. 1400 H/1980 M)

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
Website: http://www.rantaunet.org 
=============================================================== 
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: 
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. 
- Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan 
menyampaikan komitmen akan mematuhi Tata Tertib yang berlaku. 
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui 
jalur pribadi.
=============================================================== 
Berhenti (unsubscribe), kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe 
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount 
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke