Assalaamaulaikum wr.wb., Alhamdulillah, setelah berbagai pertimbangan yang mendalam akhirnya Da Nof mancogok juga di milis RN untuk menyampaikan tentang MPKAS secara konstruktif dan edukatif, malah beliau dengan berat hati mengharuskan melawan pantangan beliau yaitu untuk mengumbar amal dan jasa beliau, tapi karena karena sudah begitu hebatnya hempasan terhadap beliau, da Nof dengan sangat terpaksa harus menulis seperti di bawah. Tatkala beliau di Pekanbaru, dengan berbagai pancingan dan sedikit memaksa saya menanyakan tentang pengorbanan beliau untuk MPKAS ini khususnya tentang semua biaya untuk ini dan apakah ada pengertian (baca: dukungan) dari pemda Sumbar, beliau menjawab diplomatis, Ya Thaf, ini yang baru bisa kita kerjakan buat kampuang awak, mudah-mudahan ada manfaatnya bagi kampuang awak. Berulang kali saya membaca curahan (bukan pledoi) hati da Nof di mail ini, saya print dan saya baca lagi di atas bus waktu dalam perjalanan 1/2 jam di atas bus. seperti menetes air mata ini tatkala Da Nof dengan bapak Chaidir (80 tahun) harus berdiri meminggir tatkala urang lain malendo, kita bisa bayangkan Pak Chaidir memperjuangkan KA, beliau harus tertatih-tatih ke Padang dari Banduang, beliau malah seperti dicuekin, tapi beliau tidak patah arang dan tidak ngamuk. Dengan adanya "sekedar menginformasikan", (pinjam istilah da Nof) da Nof ini, PERDEBATAN SUDAH USAI, SILEK LAH SALASAI, seiring dengan idul fitri, kita kembali ke fitrah, mari kita dukung usaha beliau, kalau nggak berkenan atau beda pendapat sampaiakan secara baik-baik kepada beliau atau di milis ini, kalau kurang paham, kurang mengerti atau tahunya sepotong-sepotong sebaiknya bertanya. Rancak duduak malepok se lah di suduik, aman dunia.... Dari lubuak hati nan paliang dalam, saya sekeluarga mohon maaf lahir dan batin, semoga amal ibadah kita diterima Allah SWT. Insya Allah, ke depan kita berbimbingan tangan dan saliang mengikat ikhuwah islamiyah, ukhuwah imaniyah dan makin menjalin silaturrahim yang kuat. Terimakasih, Wassalam, Elthaf, 47 Th. Pekanbaru
________________________________ From: RantauNet@googlegroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Yulnofrins Napilus Sent: Wednesday, October 10, 2007 12:35 PM To: RantauNet@googlegroups.com Cc: Asita Sumbar Subject: [EMAIL PROTECTED] Info Status ttg KA Wisata Sumbar Assalamualaikum ww Dunsanak kasadonyo, Sekedar menginformasikan kembali agar tidak misperception ttg KA di Sumbar. Terutama yang "kemungkinan" tidak mengikuti perkembangannya di milis ini dan bbrp milis lain ttg isu KA ini. Setidaknya utk me-refresh kembali perhatian kita thd Mak Itam ini. Apalagi sekarang ada "dorongan" dari ASITA Sumbar yang sangat berharap thd hidupnya kembali KA kita ini. Maaf agak sedikit panjang. Kalau anda peduli dg Sumbar silahkan dibaca. Kalau tidak ya skip aja. Sejak MPKAS terbentuk 6 Sep. 2007 lalu, misi utama organisasi sosial dan non-profit bagi pemeduli KA & Pariwisata yg gak punya AD/ART ini, tahap awalnya adalah untuk mencoba membantu membangkitkan perhatian semua pihak ke KA. Sayang sekali aset triliunan tsb "tidur" begitu saja. Apapun lah alasan sebelumnya... Agar tidak membutuhkan investasi yang sangat besar, saran dan kesepakatan kita waktu itu adalah untuk menjalankan KA Wisata dulu dg rute Padang - Padang Panjang. Dan... mulai dulu dg SEKALI SEMINGGU...! Bertahaplah sembari baca pasar... Selanjutnya hingga Singkarak, Solok dan akhirnya sampai Sawahlunto. KA Wisata yang sudah jalan sekali seminggu Padang - Pariaman, tetap diteruskan. Marketnya sudah bagus untuk yg ini. Dalam waktu 3 bulan ternyata kita bisa merubah kebijakan Pemda Sumbar dan isunya sampai ke SBY sehingga KA Wisata dijadikan salah satu unggulan pariwisata Sumbar. Awal Januari dg koordinasi oleh Gubernur Sumbar, terjadi kesepakatan dari semua Pemda/Pemko yang dilalui KA utk mendukung niat baik ini. Sekaligus utk mendukung Sumbar sebagai salah satu propinsi unggulan dari 5 propinsi unggulan pariwisata nasional di Indonesia (tahun 2008 jadi 10 propinsi). Januari 2007 tsb dikebut agar budget tsb bisa masuk ke APBD Sumbar. Dana ini diperlukan untuk mengurangi resiko thd bbrp bantalan rel yang sudah dianggap kurang layak lagi dan sudah waktunya diganti. Apalagi sempat kena gempa bbrp kali. Pemda Sumbar untuk menunjukkan keseriusan mereka sampai merasa perlu mengeluarkan semacam SK Task Force yang sempat juga jadi perdebatan di milis ini. Walaupun buat saya secara pribadi, ada SK tsb atau tidak, tidak lah penting. Krn walaupun pernah dijemput mobil plat merah ke BIM krn diminta hadir rapat KA ke Padang, tetap saja uang tiket, uang Hotel, uang Sewa mobil setiap ke Sumbar tidak diganti juga oleh Pemda kok... Setelah itu, tidak diundang pun, masih tetap aja bolak balik ke Sumbar dg uang pribadi. Begitu juga bbrp anggota MPKAS lainnya, termasuk Ketumnya yang sudah berumur hampir 80 tahun masih aja memaksakan diri bolak balik ke ranah... Ternyata dalam proses tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kita sebagai pemeduli, memang tidak bertindak sebagai operator atau pun regulator tentunya. Eksekusi bukan ditangan kita. Dan memang bukan utk itu. Sehingga tidak semua hal bisa kita kontrol begitu saja. Namun begitu, 8 April 2007 sudah diagendakan peresmian KA Wisata ini oleh Pak JK. Tapi malang tak dapek ditulak, untuang tak dapek diraiah, Sumbar tertimpa bencana gempa besar Maret 2007. Rel KA pun juga mengalami dampak di bbrp tempat. Sehingga peresmian tsb tentunya harus kita batalkan. Pada awal Februari 2007 terjadi pergantian Kepala Divisi Regional II KAI Sumbar. Kadiv yang baru ini, dengan "kaca mata kuda"nya, main hajar bleh aja... Beliau langsung koordinasi dg Pemda Sumbar TANPA melibatkan MPKAS yang sebelumnya TELAH MEMBANGUNKAN KEMBALI" KA di Sumbar. Hasilnya ya Si Binuang yang skrg lagi "kebinuangan" eeh kebinguangan... Di kota-kota besar umumnya, mass transportation kalau pagi selalu menuju masuk ke pusat kota, tetapi Si Binuang justru dari dalam kota menuju keluar kota. Entah apa dasar pertimbangannya. Belum ada proses Awareness dan publikasi thd masyarakat, sudah langsung di launching begitu saja. Promosinya pun baru dilakukan setelah launching. Itu pun hanya bbrp hari saja. Yang kita khawatirkan, image thd KA bisa "hancur" lagi thd KA. Membangun image kembali akan jauh lebih susah dibanding menjaganya... Oleh sebab itu, kita dari MPKAS pernah menyampaikan agar KA Sibinuang tsb dipertimbangkan lagi operasionalnya...! Mulai dululah sekali seminggu ke Padang Panjang, melewati the Amazing View di Lembah Anai... Kenapa MPKAS membiarkan seperti itu...? Mestinya harus memainkan peran sbg kontroler? Sebetulnya tidak kita biarkan. Bahan-bahan presentasi dinda Kurnia yang sangat impresif tsb juga sudah sampai ke Kadiv. Tetapi dalam hidup dan kehidupan ini, selalu saja ada orang yang mencoba memberi kejutan-kejutan... Apapun lah alasannya... Sayangnya kejutan yang ini tampaknya kurang berhasil. MPKAS masih selalu melakukan lobby kiri kanan. Tetapi tentunya tidak setiap saat bisa kita lakukan. Krn "asap dapur" kita bukan datang dari aktifitas MPKAS. Apalagi kita semua juga manusia biasa yang juga punya berbagai keterbatasan dan kemampuan, baik waktu maupun materi. Sampai-sampai Bendahara MPKAS ngomel-ngomel: "Lah, trus apo karajo ambo...? Indak ado pitih masuak dan indak ado pulo pitih kalua nan ambo catat...? Tapi kegiatan MPKAS jalan taruih...? Baa lo ko...?". Secara berorganisasi, memang agak kurang sehat cara-cara seperti ini. Tetapi sejauh ini, memang baru sampai disitu kemampuan dan keterbatasan waktu kita yg ada di organisasi MPKAS, trus mau apa..? Kalau tidak di short cut dari niat dan dana pribadi-pribadi, akan lebih lama lagi prosesnya...! Bulan Juli lalu juga hampir KA Wisata diresmikan lagi dg rencana kunjungan Pak JK ke Sumbar ketika meresmikan peletakan batu pertama pembangunan kembali Istana Pagaruyung. Saya dan Ketum MPKAS sudah sampai hadir rapat koordinasi dg protokoler di Setwapres Jl. Kebon Sirih. Juga Direktur KAI dan Kadiv KAI Sumbar lengkap. Tetapi dg bbrp alasan tertentu, akhirnya batal lagi diresmikan. Selalu saya katakan ke bbrp rekan-rekan bahwa niat baik belum tentu cukup dan pas dg dunia politik yang melibatkan berbagai kepentingan dan aspek serta dampak-dampak tertentu ke masyarakat. Jika kita dalam posisi tsb, belum tentu juga bisa "bermain" dg mudah... Maklumlah, kita penonton biasanya selalu merasa lebih pintar dari pemain...:) Seperti yang terjadi bbrp minggu lalu. Kadishub Sumbar telpon saya setelah membaca Harian Singgalang dan nada seperti orang hampir menangis. Sudah berusaha berniat baik membantu KA Sumbar yang notabene bukan tanggungjawab langsung Dishub, ternyata malah dihujat melalui media massa. Beliau habis presentasi di DPRD Sumbar memperjuangkan dana perbaikan bantalan KA agar KA Wisata bisa segera terwujud. Dana yang diminta agar segera disetujui dan bisa dicairkan itupun masih 10% dari yang telah disepakati sebelumnya. Itupun dananya diserahkan ke KAI Sumbar. Bukan jadi proyek Dishub. Mungkin si wartawan JUGA tidak mengikuti sejarah perkembangan "hidup lagi" nya KA di Sumbar ini, sehingga main hajar bleh saja... Main sikat aja... Disisi lain, mengembangkan organisasi yg berbau KA ini dan membuat orang tertarik bergabung, ternyata tidak mudah juga. Umumnya sudah agak keder duluan dg alasan gak ngerti ttg KA. Walaupun di MPKAS yg tahu KA itu hanya 2 orang, Ketum dan salah satu koordinator wanita. Tapi ya sudahlah... Jalan sebisanya aja dulu... Lobby terakhir yang kita lakukan dengan Direksi KAI yaitu terjadinya pergantian Kadiv KAI Sumbar. Bagaimana hasilnya nanti kedepan? Waktulah nanti yang bisa menentukan... Skl lagi mohon maaf agak panjang. Ini bukan pledoi atau pembelaan diri. Tetapi terpaksa ini saya lakukan melihat perkembangan di milis ini yang agak kurang kondusif akhir-akhir ini. Perdebatan apapun di palanta ini, namanya aja palanta, tidak berpengaruh besar buat saya. Saya tetap akan jalan dengan niat dan sebatas kemampuan yang saya miliki. Ambo tahu persis, masih banyak nan sangat potensil di palanta ini dari kita-kita. Tapi mungkin "alun satageh" kito mentalnyo. Sehingga akhirnya mereka lebih mengambil posisi pasif saja...! bak kecek urang Medan: "Untung kagak, kena hujat pula' awak nanti...!". Secara pribadi, saya sangat mendukung munculnya wajah-wajah dan potensi-potensi baru untuk peduli dan melibatkan diri lebih jauh. Makanya saya ORANG PERTAMA yang mendukung inisiatif terbentuknya MAPPAS yg dilemparkan oleh Ajo Duta pertama kali di palanta ini. Saya pun sampai terpaksa berbenturan di internal MPKAS agar MAPPAS walaupun dilahirkan dari MPKAS, dan saya yang ketok palu nya utk itu, tetapi tidak dibawah MPKAS. Tetapi harus menjadi DUO...! Kito bakarajo samo ajo udah susah, apalagi kalau harus diminta menjadi bawahan yang satu dari yang lain...? Apalagi ini karajo sosial... Jadi mari kita kasih kesempatan seluas-luasnya dan kita bantu mendorong mereka untuk bisa muncul dan berkiprah juga sebatas yang bisa mereka lakukan. Bahwa mereka juga punya "interest" masing-masing, as long as dalam batas-batas kewajaran, kenapa tidak? Kita tidak menggaji mereka untuk bisa MURNI hanya berbuat sosial itu saja... Para Saudagar Minang pulang ke Ranah untuk membangun kampung, tetap harus kita apresiasi dengan positif. Tidak berbisnis ke Ranah pun, mereka juga sudah hidup nyaman dg keluarganya kok di Rantau... Tetapi bahwa mereka perlu ambil untung sedikit untuk membiayai gaji para karyawannya, jelas dong... Mana bisa mereka kerja sendiri...! Walaupun, mungkin.., ado juo nan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya untuk keuntungan pribadi... kabaa juo lai... Jadi, saya menghimbau, mari kita sama-sama menjaga silaturrahmi kita di palanta ini. Jangan langsung main hakim sendiri tanpa "praduga tak bersalah"...:) Walaupun kita juga tidak punya hak untuk itu...! Pertanyaan saya, kenapa kita tidak selalu memulai sesuatu dengan BERTANYA sebelum menyimpulkan...! Kalau tidak ada atau kurang potensi-potensi baru yang muncul, siapa yang rugi...? Secara pribadi, kita-kita yang mungkin sudah merasa "lebih settle" hidupnya di rantau, mungkin tidak rugi. Tapi kampuang awak, anak ponakan, dunsanak, dll... lambek bana mereka bisa maju, lambek peningkatan ekonomi di ranah... Apakah kita sanggup kirim wesel terus menerus? Atau apakah kita minta mereka keluar dari Sumbar semua agar bisa hidup dan mendapatkan kesempatan spt kita? Bahwa sudah banyak juga yang hidup enak di Sumbar, iya. Tapi baru berapa persen dibanding propinsi lain...? Tapi mudah-mudahan pandapek ambo iko salah atau kurang tapek. Mohon maaf skl lagi... Apapun persepsi yang muncul akhirnya dari tulisan saya diatas, itu adalah hak dunsanak kasadonyo yang tidak bisa diganggu gugat...! Tapi sekali persepsi tsb kita lempar ke public area, itu akan berdampak ke banyak pihak. Apakah dunsanak mau merespon atau tidak, itupun juga hak dunsanak semua...:) Dan hak saya juga utk tidak merespon akibat tulisan saya yang ini jika ada perdebatan stlh ini, kecuali di forum rapat MPKAS...:) Kalau memang peduli, mari kita duduk sama-sama face to face. Tidak berdebat dan menilai-nilai orang lain secara terbuka di palanta ini... Mari kito renungkan dan pahami basamo kato-kato pak Chaidir N. Latief bbrp minggu lalu di rumah Bang Fahmi Idris: "Nof, ambo stlh ini mungkin tidak bisa bergerak sebebas sebelumnya lagi... Ambo baru jatuah dirumah kapatangko... Agak taganggu jalan ambo saketek. Anak-anak jo minantu indak mengizinkan ambo untuk pai bajalan acok-acok dan sorang-sorang lai do. Sudah harus ado nan mangawal taruih...". Raso katitiak aie mato ambo ditangah urang banyak mandanga penuturan Ayah ambo iko... Talabiah takurang, kok ado nan talantuang kanaiak, tasingguang katurun, maaf baribu maaf, mohon ampun kajunjuangan Allah swt. Selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir batin. Terima kasih. Wassalam, Nofrins/47 --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== Website: http://www.rantaunet.org =============================================================== UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. - Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan menyampaikan komitmen akan mematuhi Tata Tertib yang berlaku. - Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui jalur pribadi. =============================================================== Berhenti (unsubscribe), kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---