Andaikan yg dilakukan Khalifah Umar ini di teladani oleh pemimpin kita
  Tentu Indonesia yg kaya ini akan jadi kaya raya, rakyatkan akan makmur dan 
berada dalam rasa adil dan  aman  serta nyaman
   
  salam
   
  K Suheimi

Arnoldison <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  
Cara Khalifah Umar Ibnul Khattab Memberantas Korupsi

Ada tekad dari pemerintahan kita untuk menyelenggarakan kepemimpinan
negara ini mulai saat ini dan di masa-masa yang akan datang dengan
konsep clean goverment (pemerintahan yang bersih), yaitu bersih dari
korupsi, kolusi, nepotisme, dan sejenisnya. dan bagaimana pula Islam
memberikan solusi (jawaban) terhadap masalah tersebut? Khalifah Umar
Ibnul Khattab telah membuktikannya. Simak juga peringatan Rasulullah
SAW kepada para wakil rakyat di pemerintahan.


----------------------------------------------------------------------

Segera setelah Khalifah Umar Ibnul Khattab dilantik menjadi pemegang
kekuasaan tertinggi dalam pemerintahan, tindakan pertama yang ia
lakukan adalah menyusun konsep mencegah korupsi di kalangan aparat
negara. Khalifah yang dikenal sangat tegas dan keras dalam masalah
hukum Islam ini, malaksanakan konsepnya dengan rasa keadilan, berani
dan tidak pandang bulu.

Kepada para pembesar negara, sipil atau militer, yang kaya dan penuh
kemewahan, akan ditanya dengan sorot mata penuh wibawa : "Anna laka
hadza ?" (Darimana kau peroleh hartamu ini ?). Lalu ia segera
memerintahkan pemeriksa untuk meneliti berapa jumlah kekayaan si
pejabat sebelum dan sesudah ia menduduki sebuah jabatan. Jika ada
kelebihan, dari mana ia mendapatkannya.

Jika aternyata diketahui bahwa pertambahan kekayaan si pejabat
diperoleh bukan dari hasil gaji resmi negara, maka disitalah harta itu
dan dimasukkan ke kas negara (baitul maal). harta yang oleh khalifah
dianggap bukan hak milik pribadi, dinyatakan sebagai milik umat dan
hak milik Allah. Sebab kekayaan demikian bukan mustahil berasal dari
hadiah dan sogok kepada pejabat itu untuk mendapatkan kemudahan bagi
si penyogok, atau berasal dari pemerasan secara halus atas rakyat atau
juga pengaruh kekuasaannya.

Demikianlah, Baitul Maal (BM) bertambah jumlahnya karena hasil sitaan
dari berbagai pejabat korup, mulai dari gubernur, komandan pasukan,
pemungut zakat bahkan dari kalangan keluarga Khalifah sendiri.

KASUS SANG ISTERI


Di suatu malam, isteri khalifah memakai seuntai kalung mutiara yang
sangat indah. Demi khalifah mengetahui isterinya mengenakan kalung
tersebut, lalu ia bertanya : "Dari mana kau dapatkan kalung ini ?."

Dengan rasa senang si isteri menceritakan bahwa kalung itu hadiah dari
Kaisar Romawi Timur. Mendengar cerita itu Khalifah menyuruh isterinya
melepas kalung tersebut untuk diserahkan ke Baitul Maal melalui
Perbendaharaan Negara.

Hal yang sama juga dilakukan atas gubernur Mesir, Amru ibnul Ash.
Ketika diketahui dari kekayaan gubernur tersebut ada harta yang tidak
halal, maka hartanya disita dan dimasukkan ke BM. Dan semua tindakan
Khalifah yang tegas, keras, dan adil itu dilakukan berdasarkan firman
Allah SWT dalam Surah Al-Baqarah 188 yang artinya :

"Dan janganlah kamu makan harta antara kamu dengan cara yang bathil.
Dan jangan kamu suapkan harta itu kepada pembesar negeri (pejabat),
supaya dengan jalan itu (kamu) dapat mengambil harta orang lain dengan
cara dosa. Padahal kamu mengetahui akibatnya".

Dan juga hadits Rasulullah SAW : "Allah melaknat penyuap dan penerima
suap dalam pemerintahan." (HR. Ahmad, Ibnu Hibban, dan At-Turmudzy).
Dan hadits lain yang menceritakan tentang kemarahan Nabi Muhammad SAW
kepada seorang petugas pemungut zakat yang diketahui menerima hadiah
yang melaporkan kepada Nabi : "Ini zakat, tapi ini sebagai hadiah
orang kepadaku." Lalu Nabi membentak : "Berdiamlah kau di rumahmu
sebagai orang swasta. Nanti kau akan melihat, apakah akan ada orang
datang kepadamu untuk memberikan hadiah atau tidak ?."

Demikian kerasnya hukum Negara Islam, sehingga hadiah atau menerima
hadiah untuk para pejabat negara digolongkan sebagai tindak korupsi.
Dan hadiah-hadiah demikian harus disetor ke BM.

MENGAPA ISLAM JAYA 

Berbagai peringatan dan ancaman yang dikemukakan oleh Nabi SAW
terhadap tindakan korupsi dan penyelewengan terhadap negara - yang
dalam hukum Islam disebut ghulul - dinyatakan dalam Al-Qur'an Surah
Al-Imran : 161 yang artinya :

"Orang yang melakukan ghulul (mengkorup harta negara), Allah pasti
melahirkan ghulul itu (harta korupsinya) di hari kiamat."

Lalu dijelaskan oleh Rasulullah SAW : "Jika yang dikorupsinya kambing,
ia akan mengembek. Jika berupa sapi, ia akan mengeluh dan menanduk
koruptornya."

Demikian besar keyakinan Nabi Muhammad SAW sebagai kepala pemerintahan
yang berpendapat bahwa hancurnya suatu pemerintahan negara akan
terjadi karena tidak adanya usaha memberantas yang sungguh-sungguh dan
berkelanjutan terhadap tindakan-tindakan korupsi, kolusi, dan
sejenisnya. Hal ini tercermin dalam khutbah akhirnya ketika haji wada'
dalam pesannya :

"Wahai kaumku ! Dengarlah perkataanku dan camkan dalam hatimu, bahwa
setiap Muslim adalah saudara bagi setiap Muslim lainnya. Dan sekarang,
kamu sekalian terikat dalam satu ikatan persaudaraan. Oleh karena itu,
tidak diperkenankan bagi siapapun diantara kamu untuk memperkaya
dirinya dengan milik saudaramu yang lain, kecuali kalau saudaramu itu
memberikan kepadamu dengan ikhlas (rela)."

Dengan konsep dari Al-Qur'an dan Hadits Nabi SAW yang dilaksanakan
dengan tegas, adil, dan tidak pandang bulu inilah pemerintah Islam
berkembang dengan pesat dan kuat. Sinarnya memancar ke seluruh dunia.
Para pemimpinnya disegani oleh kawan dan lawan karena mengikuti jejak
Nabi dalam melaksanakan pemerintahan negara.

Namun demikian, Nabi-pun memperingatkan dengan tegas pula bahwa
gagalnya suatu pemerintahan tergantung dari akhlak para pemimpinnya
juga. Sabda beliau :

"Kamu menduduki kedudukan orang yang dzalim sebelum kamu, lalu kamu
berbuat pula kedzaliman seperti orang yang kamu gantikan itu."

Sabdanya lagi : "Akan datang suatu masa, dimana hari esoknya lebih
buruk dari hari kininya."

Dan kepada para pemimpin/wakil rakyat, Rasulullah SAW mengingatkan :


Kamu sekalian adalah pemimpin, dan kamu akan ditanya mengenai rakyat
yang dipimpinnya (HR. Bukhari - Muslim).

Tiada seorang yang diamanati oleh Allah memimpin rakyat kemudian ia
mati, sedang ia masih (dalam keadaan) menipu rakyatnya, maka Allah
mengharamkan baginya surga. (HR. Bukhari - Muslim).

Siapa yang diserahi oleh Allah mengatur kepentingan kaum Muslim, lalu
ia bersembunyi dari hajat kepentingan mereka, maka Allah akan menolak
hajat kepentingan dan kebutuhannya pada hari kiamat.... (HR. Abu Dawud
- At-Turmudzi).


Cara Khalifah Umar Ibnul Khattab Memberantas Korupsi
Artikel dari website: http://www.alirsyad-alislamy.or.id







 __________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
Website: http://www.rantaunet.org 
=============================================================== 
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: 
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. 
- Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan 
menyampaikan komitmen akan mematuhi Tata Tertib yang berlaku. 
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui 
jalur pribadi.
=============================================================== 
Jika anda, kirim email kosong ke >>: 
berhenti >> [EMAIL PROTECTED] 
Cuti: >> [EMAIL PROTECTED] 
digest: >> [EMAIL PROTECTED] 
terima email individu lagi: >> [EMAIL PROTECTED] 

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe 
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke