Ini saya kira permasalahan terbesar kereta api di Indonesia.  Kurangnya 
sosialisasi tentang manfaat kereta api.  Humas officer PT KAI baru kita dengar 
ketika ada kecelakaan saja.  Mungkin juga karena banyaknya kecelakaan, jadi 
sebagian waktu mereka habis untuk mengurus kecelakaan saja.

Saya termasuk orang yang percaya bahwa kereta api adalah alat mobilitas utama 
masyarakat.  Cuma selama ini kita memang terlihat agak salah urus di bidang 
transportasi dan mobilitas ini.  Konon katanya, kereta api adalah sebuah 
pengorbanan demi pengembangan industri otomotif Indonesia dan Jepang.

PR kita bersama (para pencinta kereta api ini) menjelaskan kepada masyarakat 
tentang manfaat pengembangan kereta api.  Dan apa yang hendak kita tuju dalam 
berkereta api di sumatera barat.

Terakhir, Semoga Pak Chaidir diberikan kesembuhan oleh ALLAH SWT. Amin...

Wassalam

Mantari/29
Komisi Propaganda Kumpulan Minang Watch
Hadir juga di rapat pembentukan MPKAS, ikut foto-foto dan tanda tangan daftar 
hadir juga.




----- Original Message ----
From: Nofiardi <[EMAIL PROTECTED]>
To: RantauNet@googlegroups.com; MPKAS <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, January 31, 2008 9:36:20 AM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Dukung Wacana KA Menuju BIM "Hanya Sekadar 
Menghabiskan Dana"




 


DIV {
MARGIN:0px;}





  
  
    Dukung Wacana KA Menuju BIM ”Hanya 
      Sekadar Menghabiskan Dana” 

  
  
    
       

      Kamis, 31 Januari 2008 

  
    
      Mencuatnya rencana Pemprov Sumbar membangun lintasan 
      kereta api jalur Simpang Haru-Bandara Internasional Minangkabau (BIM) 
      untuk kemudahan akses ke BIM, menimbulkan beragam komentar dari 
      masyarakat. Program ini dinilai memiliki sisi positif dan negatifnya. 
      

Rudani (22), mahasiswa salah satu PTN di Kota Padang ini, kerap 
      mengeluhkan belum adanya sarana transportasi alternatif menuju BIM selain 
      menggunakan bus. Akibatnya, Rudani yang mengaku sering ke Jakarta dan 
Aceh 
      melalui BIM ini sering ketertinggalan pesawat. Untuk mengatasi persoalan 
      tersebut, biasanya Rudani mensiasati ke bandara dua jam sebelum chek in. 
      “Jika kita berangkat menuju bandara sesuai dengan jadwal check in, maka 
      berisiko pada take off nantinya. Dengan adanya wacana ini akan membantu 
      sekali masyarakat pengguna jasa penerbangan di BIM,” terangnya. 

       Kendari begitu, ia meragukan rencana ini. Karena 
      jumlah arus penerbangan di BIM belum setinggi di Jakarta. Akibatnya akan 
      menimbulkan cost yang besar. Sehingga wacana tersebut akan membuang 
      anggaran daerah saja. “Pemerintah harus mengupayakan programnya agar 
tidak 
      sia-sia,” katanya. Senada dengan itu disampaikan Andri (24). Guru salah 
      satu SMP di Kota Padang ini menganggap rencana pemerintah membuka jalur 
      kereta api ke BIM memiliki dampak negatif pada pengusaha transportasi 
yang 
      ada saat ini. “Sekarang saja angkutan tersebut jarang yang penuh. Jika 
      ditambah lagi dengan kereta api, maka pengusaha angkutan lainnya akan 
mati 
      secara perlahan-lahan,” tegas alumni IAIN IB ini.

      Sama halnya dengan Amiruddin (68). Keberadaan kereta api 
      belum efektif untuk kondisi BIM yang sekarang. Masyarakat masih 
      menginginkan alat transportasi yang dekat dengan kehidupananya. “Selama 
      ini kereta api di Kota Padang hanya dikenal sebagai alat transportasi 
      wisata. Kereta api belum menjadi kebutuhan primer angkutan masyarakat,” 
      akunya. Selain itu, juga akan mematikan usaha ojek di simpang Ketaping 
      menuju bandara. Usaha ini biasanya digawangi masyarakat ekonomi lemah. 
      Jika ada kereta api, maka mereka akan terpinggir. Sedangkan sekarang 
biaya 
      hidup semakin tinggi. “Akan ke mana mereka nantinya, jika kereta api 
ada,” 
      tutup Rudani.  

      Buka Lapangan Kerja
Biarpun begitu, 
      Rudani menilai keberadaan jalur kereta api memiliki dampak positif. 
      Seperti halnya dengan terbukanya lapangan kerja. “PT KAI akan menambah 
      personil dalam pelayanannya. Selain itu, di stasiun akan terbuka lapangan 
      usaha secara tak langsung, seperti usaha kaki lima, kafe, dan usaha 
dagang 
      lainnya,” aku Rudani. Ia juga menambahkan, jalur kereta api ke BIM juga 
      akan mempercepat akses dan biaya relatif murah. Sebab, selama ini ongkpos 
      kereta api ke Pariaman saja Rp9 ribu. “Apalagi ke BIM tentu lebih murah. 
      Sedangkan ongkos dengan bus bandara Rp15 ribu. Ini lebih murah dari 
      sebelumnya,” katanya. 
(ilham)
 


   

  
   













      
____________________________________________________________________________________
Never miss a thing.  Make Yahoo your home page. 
http://www.yahoo.com/r/hs
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
Website: http://www.rantaunet.org
===============================================================
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan 
menyampaikan komitmen akan mematuhi Peraturan yang berlaku.
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui 
jalur pribadi.
===============================================================
Berhenti, kirim email kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]

Webmail Mailing List dan Konfigurasi teima email, lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di
https://www.google.com/accounts/NewAccount
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

  • ... Mantari Sutan
    • ... Z Chaniago
    • ... asfarinal, asfarinal, asfarinal, asfarinal nanang, nanang, nanang, nanang
    • ... asfarinal, asfarinal, asfarinal, asfarinal nanang, nanang, nanang, nanang
      • ... Z Chaniago

Kirim email ke