Tarimo kasih banyak jo doanyo Angku Nofrin Napilus; naiak kudobaban ko
ruponyo pangana MakNgah malayang saketek ka maso lamo 55 tahun nan lalu.
Waktu itu MakNgah 23 tahun, kini lah 78 tahun jauah di rantau. Dalam salah
satu kisah-kisah perjalanan panjang awal pergolakan 1958 MakNgah pernah
mengalami sekelelumit kesempatan naiak kudobaban jadi "Koboi Tapuih"
sabanta dalam Rombongan Kafilah Pak M. Natsir dari Malampah ka Bonjol.

Pada akhir Agustus 1958 Tentera Pusat mengadakan"Operasi Semut" ke arah
Barat Bukittinggi menuju Matur dan Maninjau. Pertempuran pertahanan heroik
yang kebanyakan terdiri dari dari Kompi Mahasiswa di Balingka dan daerah
sekitar Simpang Malalak banyak dikenang dari masa itu.  Malam itu MakNgah
dari Talu (dalam perjalanan kembali dari Natal Mandailing) seharusnya
menuju Maninjau untuk memberi laporan perjalanan kepada Pak M. Natsir.
Namun tengah malam sampai di Tantaman Palembaian kami diberi tahu bahwa
Matur sudah diduduki Tentera Pusat. Rombongan Pak Natsir di Maninjau waktu
itu harus "ijok" ke Batu Kambing, Koto Alam, Malampah.

Di Tantaman rombongan kami bertiga (Pak Buchari Tamam, Ridwan Asky, dan
Sjamsir Sjarif) terpaksa pecah dua; Jeep ditinggalkan di Tantaman. Pak
Buchari manuju ke Balingka, MakNgah dan Ridwan memancang hutan menuju ke
Maninjau. Namun sesudah main kucing-kucingan, kami berdua dapat mencium
jejak Rombongan Pak Natsir melintas Koto Alam menuju ke Malampah. Sesudah
berpacu jalan malam-malam dan istirahat tidur sebentar di Kotoalam, esoknya
kami menyeberang Batang Masang di Muaro Tontang (Gudang).  Kami sampai di
Malampah berjumpa Kafilah (terdiri dari Pak M.Natsir, Inyiak Pi'i (Pak M.
Sjafei Kayutanam) Buya Uki (Buya Duski Samad) dan keluarga dan staf) yang
sudah sampai semalam sebelumnya. Di sanalah kami merasa lega bertemu
kembali (rendezvou) bertukar cerita perjalanan sejak kami berpisah di Talu
seminggu sebelumnya.

Kami menginap di Malampah dua malam dan perjalanan Kafilah diteruskan ka
Bonjol dengan bantuan kudabeban. Para rombongan berjalan kaki. Dalam
perjalanan Malampah - Bonjol itulah MakNgah berkesempatan  jadi "Koboi
Tapuih". Yah, Sekedar sekelumit kenangan melintas ke Masa lalu.

Salam,
-- MakNgah
Sjamsir Sjarif
Di Tapi Riak nan Badabua
Santa Cruz, California, 4th of July 2013, 10:05AM PDT.


2013/7/4 Nofrins Napilus <ynapi...@yahoo.com>

> **
> Sato mendoakan utk kesehatan Mak Ngah dan Bundo. Tantu baharok basamo-samo
> juo kito bisa mancaliak hasil nan alah kito muloi basamo-samo pulo.
> Amiinnn...
>
> Wass,
> Nofrins
> "A Portrait is a Landscape of Emotion" - Powered by
> http://nofrins.west-sumatra.com
> ------------------------------
> *From: * Sjamsir Sjarif <sjamsirsja...@gmail.com>
> *Date: *Thu, 4 Jul 2013 02:07:39 -0700 (PDT)
> *To: *<rantaunet@googlegroups.com>
> *Cc: *Milis SMA1Bkt<sma1...@yahoogroups.com>;
> solok-sela...@yahoogroups.com<solok-sela...@yahoogroups.com>; Y. Napilus<
> ynapi...@yahoo.com>; <ynapi...@yahoo.com>
> *Subject: *Re: Perkembangan Rencana Bandara PAYAKUMBUH
>
> Indak di Piobang yo? Baa nan Piobang, apokoh daerah tu agak sampik?
> Kok iyo kjta dibukak di Kubangbalambak, lah sanang Bundo Nismah tu sakali
> maloncek dari Jakarta lah sampai ka Mungka. Semoga tacaliak juo bandara
> Kubangbalambak tu bagi kito-kito nan lah baransua gaek ko yo Bundo sahinggo
> rancana MakNgah ka marancah daerah tu jo kudobaban batigo jo Ayah Rumzy
> (alm), Arnoli Dt. katumanggungan lah rabun) dapek diganti jo naiak
> kapatabang sajo.
>
> Salam,
> -- MakNgah
>
>
> On Thursday, July 4, 2013 1:52:01 AM UTC-7, Y. Napilus wrote:
>>
>> Ini perkembangan terakhir setelah kita dg Wako Payakumbuh menghadap
>> Kepala Otorita Bandara Kemenhub minggu lalu. Krn isunya sudah masuk ke
>> media publik, rasanya sudah layak juga utk infonya dibagi scr terbuka.
>> Walaupun perjalanannya masih panjang. Mari kita dukung bersama sekiranya
>> ini bakal positif utk Sumbar. Gak ada salahnya kita usahakan terus scr
>> bersama. Perlu dukungan berbagai pihak.
>>
>> Rasanya kita cukup optimis. Sama ketika 2006 dulu kita mulai utk
>> revitalisasi KA Wisata Sumbar. Tidak menyangka bisa mendapatkan 10 gerbong
>> baru utk KA Wisata, Loko Uap Mak Itam akhirnya bisa pulang kampung dan
>> Railbus akhirnya masuk juga ke Sumbar. Scr nilai, setidaknya lebih dr Rp.50
>> milyar akhirnya tergiring juga ke Sumbar. Kalau isu Bandara ini, yg
>> terlibat sudah lebih kelas berat semua. Sebagian besar minta namanya utk
>> mendukung dr belakang layar saja. Semoga bisa bergulir lebih cepat dan
>> lebih besar lagi hasilnya. Insya allah. Tks
>>
>> Salam,
>> Nofrins
>> www.mpkas.west-sumatra.com
>>
>>
>> http://padangekspres.co.id/?**news=berita&id=45380<http://padangekspres.co.id/?news=berita&id=45380>
>>
>> Kota Payakumbuh
>> Bandara Final di Kubangbalambak
>> Dapat Tanah 300 Hektare, Riza-Alis Temui Gubernur
>>  Padang Ekspres • Berita Pemerintahan • Rabu, 03/07/2013 12:43 WIB •
>> Redaksi • 736 klik
>> *Padang, Padek*—Setelah berputar-putar di tataran wa­ca­na dan
>> menimbulkan pro-kontra di kalangan elit, niat pasangan kepala daerah
>> Paya­kumbuh Riza Falepi-Suwandel Muchtar dan pasangan kepala daerah
>> Limapuluh Kota Alis Marajo-Asyirwan Yunus mem­bangun Bandara Luak
>> Limo­puluah, mulai menemui titik terang.
>>
>> Kemarin, Selasa (2/7), Wa­li Kota Payakumbuh Riza Fale­pi dan Limapuluh
>> Kota Bupati Alis Marajo , menemui Guber­nur Sumbar Irwan Prayitno di
>> Padang, guna membicarakan perkembangan terbaru, terkait rencana Pemko
>> Payakumbuh dan Pemkab Limapuluh Kota, bersinergi membangun ban­dara.
>>
>> Dalam pertemuan itu, se­ba­gaimana disampaikan Riza Falepi kepada Padang
>> Ekspres, Pemko Payakumbuh dan Pem­kab Limapuluh Kota menyam­paikan
>> komitmen, untuk tetap bersinergi dalam membangun Bandara Luak Limopuluah.
>> Komitmen ini didukung ber­ba­gai elemen masyarakat, ter­ma­suk tokoh-tokoh
>> perantau.
>>
>> "Untuk membangun Ban­dara Luak Limopuluah, saat ini, Pemko Payakumbuh dan
>> Pemkab Limapuluh Kota, telah memperoleh hibah tanah se­luas 300 hektare
>> dari tokoh pe­rantau Luak Limopuluah yang juga pengusaha nasional Emil
>> Abbas. Tanah itu berada di Kubangbalambak, Nagari Sim­pangkapuak, Kecamatan
>> Mu­ng­ka, Kabupaten Limapuluh Kota," kata Riza.
>>
>> Selain memperoleh hibah tanah seluas 300 hektare dari Emil Abbas untuk
>> mem­ba­ngun bandara di Kubang­ba­lam­bak, Riza juga mengaku, terus berupaya
>> mewujudkan mimpi masyarakat Luak Limo­puluah membangun Bandara, dengan
>> menemui Kepala Oto­ri­tas Bandara Internasional Soekarno-Hatta Adi Kanrio
>> Dayanun dan pejabat Kemen­terian Perhubungan di Jakar­ta, pekan lalu.
>>
>> "Kepala Otoritas Bandara Internasional Soekarno-Hatta sangat antusias,
>> bahkan tidak sa­bar menunggu realisasi pem­­bangunan Bandara Luak
>> Limo­puluah di Kubang­balam­bak tersebut. Karenanya, kami berharap Pemprov
>> Sumbar dapat mendukung sinergitas yang sudah kami lakukan ini, dengan
>> memperbaiki dan mem­perlebar jalan ke Ku­bangbalambak, seluas 30 me­ter,"
>> kata Riza.
>>
>> Sementara, Bupati Alis Marajo dalam pertemuan de­ngan gubernur, menyebut,
>> pembangunan Bandara Luak Limopuluah, merupakan ke­inginan warga Limapuluh
>> Kota yang layak diwujudkan. De­ngan adanya Bandara tersebut, nagari-nagari
>> di kawasan calon lokasi bandara yang masih terkebelakang, akan cepat
>> terbuka.
>>
>> Bupati minta dukungan pemprov dalam mensupport rencaa besar ini, sesuai
>> dengan aturan perundangan berlaku.  Bandara yang akan dibangun, dikatakan
>> bupati, bukan hanya berfungsi sebagai bandara umum atau komersil.Tapi
>> me­ru­pakan bandara alternatif, terutama untuk mitigasi ben­cana. Apabila
>> terjadi bencana tsunami di daerah pantai barat wilayah Sumbar.
>>
>> "Bandara ini akan banyak manfaatnya untuk pening­katan dan pengembangan
>> wi­sa­ta di Payakumbuh, Limapu­luh Kota, Agam, Tanah Datar, Bukittinggi,
>> Pasaman dan Pa­dangpanjang," ujar Bupati Alis Marajo kepada Gubernur
>> Sum­bar Irwan Prayitno.
>>
>> Mendengar pemaparan yang disampaikan Bupati Alis dan Wali Kota Riza
>> Falepi, Gubernur Irwan mengaku sa­ngat mendukung kegiatan strategis yang
>> muncul dari bawah ini. Sebagai langkah awal, gubernur meminta  ke­dua
>> daerah, benar-benar me­matangkan rencana lahan un­tuk lokasi pembangunan
>> ban­dara tersebut.
>>
>> "Saya minta kedua kepala daerah bersinergi dan selalu berkoordinasi
>> membuat pe­ren­canaan pembangunan ban­dara. Setiap langkah yang dilewati
>> harus berdasarkan regulasi atau aturan main yang berlaku," tegas Irwan
>> Prayitno, dalam pertemuan tersebut.
>>
>> Pertemuan itu juga dihari Asisten II Setdaprov Sumbar Syafrial yang
>> pernah menjadi Plt Bupati Limapuluh Kota, Kabiro Tata Pemerintaan
>> Sya­frizal, Kadishubkominfo Mu­dri­ka, Kepala Bappeda Rah­mad Sani, Kepala
>> Badan Koor­dinasi Penanaman Modal Sum­bar Musrizal Zein,  Kepala Angkasa
>> Pura diwakili Manager Teknik Deddy Setyono, Kepala Bapedalda Adrizal
>> Ad­nan, dan Kepala Dinas Prasjal­tarkim Suprapto.
>>
>> Sedangkan dari Pemko Payakumbuh, hadir Plt Sekko Benni Warlis, Kepala
>> Bappeda Rida Ananda, Kepala Dinas Tata Ruang dan Kebersihan Zurmalinda,
>> Kadishub dan Komunikasi Adrian, Staf Ahli Wali Kota Marta Minanda, dan
>> Kabag Humas Jhon Kennedy. Adapun dari Pemkab Lima­pu­luh Kota, ikut dalam
>> perte­muan tersebut, Kadis PU Ed­war dan Asisten III Setdakab Amran.
>>
>> Dalam pertemuan yang dimoderatori Asisten II Set­daprov Syafrial itu,
>> Gubernur Irwan meminta seluruh SKPD terkait di Pemprov Sumbar, mensupport
>> pembangunan Bandara Luak Limopuluah. Mulai dari aspek pendanaan, hubungan
>> kerjasama pem­bangunan daerah, status ta­nah, serta aspek teknis lainnya.
>> Seperti RTRW Sumbar, RTRS Limapuluh Kota, dan rencana induk bandara  yang
>> disetujui Kementerian Perhubungan.
>>
>> Kecuali itu, Gubernur Ir­wan juga membentuk tim yang akan berkoordinasi
>> dengan Pemkab Limapuluh Kota atau­pun Pemko Payakumbuh, da­lam pembangunan
>> Bandara Luak Limopuluah. Tim terse­but, seperti disampaikan Riza Falepi
>> kepada Padang Ekspres, dipimpin langsung oleh Sek­da­prov Sumbar Ali Asmar.
>> *(frv)*
>> *
>> *
>> *
>> *
>> http://dodisyahputra.**wordpress.com/2013/06/27/**
>> bandara-payakumbuh-temukan-**titik-terang/<http://dodisyahputra.wordpress.com/2013/06/27/bandara-payakumbuh-temukan-titik-terang/>
>> BANDARA PAYAKUMBUH TEMUKAN TITIK TERANG
>> Tinggalkan Sebuah 
>> Komentar<http://dodisyahputra.wordpress.com/2013/06/27/bandara-payakumbuh-temukan-titik-terang/#respond>Posted
>> by Dodi Syahputra<http://dodisyahputra.wordpress.com/author/dodisyahputra/>
>>  pada 27 Juni 2013
>> [image: BANDARA PAYAKUMBUH- WAKO PAYAKUMBUH RIZA FALEPI BERSAMA KEPALA
>> KANTOR OTORITAS BANDARA DAN NOFRINS NAFILUS, PERANTAU MINANG DI JAKARTA DAN
>> DESLISON SUTAN MANGKUDUN, PERANTAU YANG ASLI LABUAH SILANG PAYAKUMBUH.
>> SEMANGAT MEMPERTEMUKAN WALIKOTA UNTUK BERPRESENTASI DAN MENDAPAT DUKUNGAN
>> PEMERINTAH 
>> PUSAT.]<http://dodisyahputra.files.wordpress.com/2013/06/bandara-payakumbuh-wako-payakumbuh-riza-falepi-bersama-kepala-kantor-otoritas-bandara-dan-nofrins-nafilus-perantau-minang-di-jakarta.jpg>
>> BANDARA PAYAKUMBUH- WAKO PAYAKUMBUH RIZA FALEPI BERSAMA KEPALA KANTOR
>> OTORITAS BANDARA DAN NOFRINS NAFILUS, PERANTAU MINANG DI JAKARTA DAN
>> DESLISON SUTAN MANGKUDUN, PERANTAU YANG ASLI LABUAH SILANG PAYAKUMBUH.
>> SEMANGAT MEMPERTEMUKAN WALIKOTA UNTUK BERPRESENTASI DAN MENDAPAT DUKUNGAN
>> PEMERINTAH PUSAT.
>> Meski gagal di RPJMD, pembangunan Bandara Payakumbuh kini memasuki era
>> baru. Walikota Payakumbuh, Riza Falepi Datuak Kaampek Suku yang lulusan ITB
>> itu beberapa kemarin bertemu langsung dengan Kepala Kantor Otoritas Bandara
>> Wilayah I dari Ditjen Perhubungan Udara Kementrian Perhubungan RI, Adi
>> Kanrio Dayanun di Jakarta bahkan menyatakan bahwa jika Payakumbuh hari ini,
>> sudah punya kesempatan untuk diprioritaskan. Sebab Sumbar harus memiliki
>> Bandara pendukung bagi Bandara Internasional Minangkabau. Untuk itu,
>> Otoritas akan membawakan proposal Bandara Payakumbuh ke Dirjen Perhubungan
>> Udara, lalu diusulkan ke Menhub RI.
>> Bersama tokoh rantau visioner yang sejak lama memperjuangkan kereta api
>> kembali berjalan di tanah Sumbar, Nofrin Nafilus yang seniornya di ITB dan
>> disokong anak asli Labuah Silang, Deslison Sutan Mangkudun yang piawai,
>> Riza Falepi bercerita panjang lebar, memaparkan kondisi daerah di
>> Payakumbuh serta kelengkapan data dipresentasikan seluruhnya.
>> ”Pak Walikota sejak pagi tadi, berdiskusi dan memaparkan tentang kondisi
>> daerah Payakumbuh dan Sumatera Barat. Pak Adi Kanrio pun segera memahami.
>> Bahwa ada keinginan Payakumbuh untuk membangun Bandara penyokong di
>> Sumatera Barat jika terjadi bencana luar biasa yang menyebabkan tidak bisa
>> digunakannya BIM sebagai Bandara utama,” ujar Nofrins Nafilus menjelaskan.
>> Rakyat Sumbar, yang langsung mengkonfirmasi hal ini kepada Walikota
>> Payakumbuh, ia membenarkan telah bertemu dengan Kepala Otorita Bandara
>> kemarin. Bahwa, pemerintah pusat, sudah melihat langsung antusias
>> Payakumbuh untuk membangunkan Bandara di Payakumbuh.
>> ”Sudahlah, jika daerah kita belum mampu membiayai, pemerintah pusat mau,
>> kenapa kita tolak. Ini, bentuk kemajuan yang tidak memberatkan keuangan
>> daerah kita,” ujar Riza Falepi kepada Rakyat Sumbar.
>> Sebagaimana dikatakannya kembali, bahwa ia telah juga mempresentasikan
>> kepada Kepala Kantor Otorita Bandara Wilayah I yang membawahi 34 Bandara,
>> bahwa Sumatera Barat termasuk prioritas. Soal tanah dan lahan, sudah ada
>> pengusaha Payakumbuh yang menyediakan lahan, untuk runway minimal 1.600
>> meter di Payakumbuh dan Limapuluh Kota.
>> Disebutkan kembali oleh Riza Falepi, soal kepemilikan dan penatausahaan,
>> bisa jadi nanti digabung antara BUMD Payakumbuh dan BUMD Limapuluh Kota.
>> Setidaknya, pembangunan bandara ini akan dipercepat dengan seluruhnya
>> dibiayai oleh pemerintah pusat.
>> *RPJMD TANPA BANDARA*
>> Meski akhirnya di Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
>> Payakumbuh 2013-2018 tidak termasuk penganggaran pembangunan Bandara
>> Payakumbuh, namun dengan sinyal positif dari pemerintah pusat ini, maka
>> pembangunan tidak lagi akan memberatkan anggaran daerah, seperti mana yang
>> difikirkan beberapa kalangan.
>> Pembangunan Bandara Payakumbuh, selain berdampak secara ekonomi, banyak
>> keuntungan yang akan diperoleh dalam memajukan kota dan meningkatkan
>> kesejahteraan warga kota Payakumbuh. Kota yang telah punya Bandara akan
>> cepat dilirik para pemilik modal atau inverstor.
>> Sementara itu, pembangunan Bandara juga harus dipandang dari segi
>> kemanusiaan. Pasalnya, kota/kabupaten yang berada di pantai barat Sumatera,
>> merupakan daerah rawan gempa dan tsunami. Jika daerah di pantai barat itu
>> ditimpa musibah bencana tsunami, Bandara Internasional Minangkabau dan
>> Bandara Pasaman tentu tak bisa dipakai. Alternatif untuk mengrim bantuan,
>> tentu Bandara Payakumbuh, ungkap walikota beberapa waktu lalu.(dsp)
>>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Kirim email ke