Mamanda AA n.a.h.

Kisah seperti "Apakah Tuhan itu Ada" di internet ini banyak variannya. Ada
yang mengklasifikasi sebagai e-rumor. Satu contoh lain yang sering
disirkulasikan adalah "Einsteins Muda dan Profesor Ateis" yang
menggambarkan sang profesor tak percaya adanya Tuhan, dan Einsteins
membalikkan semua argumen sang profesor dengan hukum fisika (tentang
dikotomi dingin vs panas, terang vs gelap, dsb). Kisah ini mulai membanjiri
internet sejak 2004. Tapi ternyata kisah aslinya tidak begitu. Posting
aslinya, tahun 1999, adalah dialog antara seorang Profesor Ateis dengan
seorang mahasiswa Kristen. Entah siapa yang memulai sehingga mahasiswa
Kristen itu berubah menjadi "Einstein muda", sama halnya dengan kisah yang
diposting Endecho, dari versi asli dialog pemuda dengan pendeta, menjadi
dialog pemuda dengan ustadz.

Tentang pertanyaan Mamanda apakah kisah ini tidak janggal berasal dari
Kristen yang memercayai dogma Trinitas? Tentu ambo tidak bisa menjawabnya,
karena ambo tidak mendalami Kristologi secara khusus. Namun kalau kita
mengutip Injil Matius 12: 28-32, maka terjemahan ayat-ayat itu dalam
Alkitab Online Bahasa Indonesia adalah sbb:

*Matius (Pasal) 12*

28. Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki
bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada
orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: "Hukum manakah yang paling
utama?"

29. Jawab Yesus:* "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel,
Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.*

30. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap
jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.

31. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."

32. Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar
kata-Mu itu,* bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia."*

Bagaimana kemudian "Hukum utama bahwa Tuhan Allah kita, Tuhan itu Esa"
bermetamorfosis menjadi Dogma Trinitas terkait dengan Konsili Nicea I (325
M) di bawah kekuasaan Kaisar Konstantinus Agung, Kaisar Romawi yang
menyiksa para pengikut Yesus awal.

Menurut Prof. Rev. David Benjamin Keldani (lahir 1867), pendeta Katolik
Roma dari sekte Uniate-Khaldean yang tetap berpegang teguh pada keyakinan
Tuhan itu Esa, pada Konsili Nicea itu lebih dari 1000 rohaniwan dipanggil
Konstantin untuk bersidang, dan hanya 318 orang yang tunduk pada keputusan
majelis yang melahirkan Dogma Trinitas dan Kelompok Trinitarian. Muncullah
polarisasi kelompok Unitarian (*ahlu-t tauhid*) dan Trinitarian. Para imam
Unitarian yang tak setuju pada keputusan Konsili kemudian dipecat,
diasingkan, disiksa, kitab-kitab mereka diberangus, gereja-gereja mereka
diambil paksa dan diserahkan kepada uskup dan imam Trinitarian ...
Konstantin melambangkan rejim teror dan perang yang sengit terhadap kaum
Unitarian ... Kaum Kristiani yang menderita penyiksaan dan mati syahid di
bawah kaisar-kaisar Romawi penyembah berhala -- karena mereka mengimani
Satu Tuhan dan Yesus sebagai hamba-Nya -- kini dihukum atas perintah
Konstantin dengan siksaan yang lebih kejam karena mereka menolak memuja
sang hamba (Yesus) sebagai konsubstansial dan dengan sebaya dengan Tuhan
dan Penciptanya.  ("Menguak Misteri Muhammad dalam Kitab Suci Injil",
terjemahan dari* Mohammed in the Bible*, Prof. David Benjamin Keldani, hal.
86).

Lalu Keldani menyimpulkan situasi di sekitaran Konsili Nicea yang mengubah
wajah Kristen itu sebagai:
"... Memproklamirkan tiga oknum dalam Ketuhanan dan mengakui bahwa Tuhan
Yang Mahakuasa dan Mahakekal dikandung dan dilahirkan oleh Perawan Maria
adalah penghinaan paling akbar terhadap Hukum Tuhan dan merupakan
pemberhalaan yang paling kotor. Membuat patung emas dan kayu untuk pemujaan
sudah cukup buruk sekali, tetapi membuat makhluk hidup sebagai objek
pemujaan, menyatakannya sebagai Tuhan, dan bahkan memuja roti dan anggur
Ekaristi sebagai "tubuh dan darah Tuhan" adalah suatu penghinaan yang tak
bertuhan." *(ibid*, hal. 87).

Belakangan Prof. Keldani yang ahli bahasa Ibrani, Syria dan Arab (dalam
bukunya itu banyak memperbandingkan kata-kata sakral dari teks-teks klasik)
akhirnya memeluk Islam dan mengubah namanya menjadi Abdul Ahad Dawud.

Wassalam,

ANB
45, Cibubur.

PS; Mak Asmardi, buku "Menguak Misteri Muhammad Dalam Kitab Suci Injil"
karya Prof. Keldani/Abdul Ahad Dawud ini, uniknya, saya beli di Gramedia
(Mal Taman Anggrek) awal 2012. Mungkin sekarang masih ada stoknya di sana,
atau di Gramedia besar lainnya. Perlu dikoleksi, karena analisis tekstual
Prof. Keldani yang mendalam dalam mengupas istilah-istilah penting dalam
Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Al Qur'an.






Pada 9 Oktober 2013 15.27, Asmardi Arbi <asmardi.a...@rantaunet.org>menulis:

>  And ANB yang kritis konstruktif,
>
> Pertama , ucapan terimakasih atas pengungkapan kemungkinan asal muasal
> kisah "Apakah Tuhan itu ada: 3 Pertanyaan 1 Jawaban' yang sangat menarik
> dan bermanfaat itu.  Sungguh merupakan pengetahuan baru bagi kami.
>
> Kedua,  ada sedikit yang mengganjal, kisah ini kalau memang berasal dari
> penganut Kristen, apa tidak janggal. Sebab dalam kepercayaan Kristen ada
> wujud Tuhan yaitu Tuhan Putera. sebagai perwujudan Tuhan Bapa dan Ruh Kudus.
>
> Tolong , bagaimana pencerahannya?
>
> Wassalam,
>
> AA, 72 ,Kampai, Tangsel.
>
>
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

Kirim email ke