Assalaamu'alaikum. w.w.
 
Kanda Asmardi Arbi n.a.h, iko panukuak keterangan dunsanak kito Akmal 
(Jazakallahu khaira),
tantang trinitas nan ditanyokan. Dek urang Kristen nan satu tu tigo nan tigo tu 
satu, nan diawak urang Islam
terlarang mangakuinyo. Dan manuruik pakar Kristen bana (Christian scholar), 
trinitas tu ndak ado dalam bible do.
Yusuf Estes (mantan preacher nan lah jadi syaikhul Islam) mangatokan trinitas 
tu dalam bible ndak ado disabuik,
justru dalam Qur'an nan malarang trinitas tu ado tasabuik. 
   Jadi urusan tu dalam carito "Apakah Tuhan itu ada" lah bacampua baua. 
Ciek lai kok diteliti bana, kisah-kisah Kristen ko banyak bacampua jo 
kisah-kisah israiliyat. Sabab
memang Nabi Isa as. sendiri urang Israel. Wajar sajo kisah-kisah tu masih ba 
Tuhan satu. 
    Dan kisah-kisah Israiliyat ko merebak pulo sampai ka awak urang Islam. Nan 
ambo tahu ado satu kitab nan 
mamuek kisah Israiliyat ko yakni kitab "Durratun nashihin" nan pernah ambo 
baco. Kalau dibukak website, 
alah ado babarapo website nan ma-ingekkan bahayo kitab ko. (cubo ketik "bahaya 
kitab durratun nashihin di google). 
Mudah-mudahan awak ba hati-hati.
 
Wassalam
 
St. Sinaro
 

________________________________
 From: Akmal Nasery Basral <ak...@rantaunet.org>
To: "rantaunet@googlegroups.com" <rantaunet@googlegroups.com> 
Sent: Thursday, 10 October 2013 12:07 AM
Subject: Re: Kisah Kristen dari Endecho .. Re: [R@ntau-Net] Untuak di inok 
manuangkan
  


Mamanda AA n.a.h.

Kisah seperti "Apakah Tuhan itu Ada" di internet ini banyak variannya. Ada yang 
mengklasifikasi sebagai e-rumor. Satu contoh lain yang sering disirkulasikan 
adalah "Einsteins Muda dan Profesor Ateis" yang menggambarkan sang profesor tak 
percaya adanya Tuhan, dan Einsteins membalikkan semua argumen sang profesor 
dengan hukum fisika (tentang dikotomi dingin vs panas, terang vs gelap, dsb). 
Kisah ini mulai membanjiri internet sejak 2004. Tapi ternyata kisah aslinya 
tidak begitu. Posting aslinya, tahun 1999, adalah dialog antara seorang 
Profesor Ateis dengan seorang mahasiswa Kristen. Entah siapa yang memulai 
sehingga mahasiswa Kristen itu berubah menjadi "Einstein muda", sama halnya 
dengan kisah yang diposting Endecho, dari versi asli dialog pemuda dengan 
pendeta, menjadi dialog pemuda dengan ustadz. 

Tentang pertanyaan Mamanda apakah kisah ini tidak janggal berasal dari Kristen 
yang memercayai dogma Trinitas? Tentu ambo tidak bisa menjawabnya, karena ambo 
tidak mendalami Kristologi secara khusus. Namun kalau kita mengutip Injil 
Matius 12: 28-32, maka terjemahan ayat-ayat itu dalam Alkitab Online Bahasa 
Indonesia adalah sbb: 

Matius (Pasal) 12

28. Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki 
bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang 
itu, datang kepada-Nya dan bertanya: "Hukum manakah yang paling utama?" 


29. Jawab Yesus:"Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan 
Allah kita, Tuhan itu esa. 

30. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu 
dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. 

31. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu 
sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini." 

32. Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu 
itu,bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia." 

Bagaimana kemudian "Hukum utama bahwa Tuhan Allah kita, Tuhan itu Esa" 
bermetamorfosis menjadi Dogma Trinitas terkait dengan Konsili Nicea I (325 M) 
di bawah kekuasaan Kaisar Konstantinus Agung, Kaisar Romawi yang menyiksa para 
pengikut Yesus awal.


Menurut Prof. Rev. David Benjamin Keldani (lahir 1867), pendeta Katolik Roma 
dari sekte Uniate-Khaldean yang tetap berpegang teguh pada keyakinan Tuhan itu 
Esa, pada Konsili Nicea itu lebih dari 1000 rohaniwan dipanggil Konstantin 
untuk bersidang, dan hanya 318 orang yang tunduk pada keputusan majelis yang 
melahirkan Dogma Trinitas dan Kelompok Trinitarian. Muncullah polarisasi 
kelompok Unitarian (ahlu-t tauhid) dan Trinitarian. Para imam Unitarian yang 
tak setuju pada keputusan Konsili kemudian dipecat, diasingkan, disiksa, 
kitab-kitab mereka diberangus, gereja-gereja mereka diambil paksa dan 
diserahkan kepada uskup dan imam Trinitarian ... Konstantin melambangkan rejim 
teror dan perang yang sengit terhadap kaum Unitarian ... Kaum Kristiani yang 
menderita penyiksaan dan mati syahid di bawah kaisar-kaisar Romawi penyembah 
berhala -- karena mereka mengimani Satu Tuhan dan Yesus sebagai hamba-Nya -- 
kini dihukum atas perintah Konstantin dengan siksaan yang
 lebih kejam karena mereka menolak memuja sang hamba (Yesus) sebagai 
konsubstansial dan dengan sebaya dengan Tuhan dan Penciptanya.  ("Menguak 
Misteri Muhammad dalam Kitab Suci Injil", terjemahan dariMohammed in the Bible, 
Prof. David Benjamin Keldani, hal. 86). 

Lalu Keldani menyimpulkan situasi di sekitaran Konsili Nicea yang mengubah 
wajah Kristen itu sebagai: 
"... Memproklamirkan tiga oknum dalam Ketuhanan dan mengakui bahwa Tuhan Yang 
Mahakuasa dan Mahakekal dikandung dan dilahirkan oleh Perawan Maria adalah 
penghinaan paling akbar terhadap Hukum Tuhan dan merupakan pemberhalaan yang 
paling kotor. Membuat patung emas dan kayu untuk pemujaan sudah cukup buruk 
sekali, tetapi membuat makhluk hidup sebagai objek pemujaan, menyatakannya 
sebagai Tuhan, dan bahkan memuja roti dan anggur Ekaristi sebagai "tubuh dan 
darah Tuhan" adalah suatu penghinaan yang tak bertuhan." (ibid, hal. 87). 

Belakangan Prof. Keldani yang ahli bahasa Ibrani, Syria dan Arab (dalam bukunya 
itu banyak memperbandingkan kata-kata sakral dari teks-teks klasik) akhirnya 
memeluk Islam dan mengubah namanya menjadi Abdul Ahad Dawud.  

Wassalam,

ANB
45, Cibubur.
 
PS; Mak Asmardi, buku "Menguak Misteri Muhammad Dalam Kitab Suci Injil" karya 
Prof. Keldani/Abdul Ahad Dawud ini, uniknya, saya beli di Gramedia (Mal Taman 
Anggrek) awal 2012. Mungkin sekarang masih ada stoknya di sana, atau di 
Gramedia besar lainnya. Perlu dikoleksi, karena analisis tekstual Prof. Keldani 
yang mendalam dalam mengupas istilah-istilah penting dalam Perjanjian Lama, 
Perjanjian Baru dan Al Qur'an.  







Pada 9 Oktober 2013 15.27, Asmardi Arbi <asmardi.a...@rantaunet.org> menulis:

And ANB yang kritis konstruktif,
>
>Pertama , ucapan terimakasih atas pengungkapan kemungkinan asal
      muasal kisah "Apakah Tuhan itu ada: 3 Pertanyaan 1 Jawaban' yang
      sangat menarik dan bermanfaat itu.  Sungguh merupakan pengetahuan
      baru bagi kami. 
>
>Kedua,  ada sedikit yang mengganjal, kisah ini kalau memang
      berasal dari penganut Kristen, apa tidak janggal. Sebab dalam
      kepercayaan Kristen ada wujud Tuhan yaitu Tuhan Putera. sebagai
      perwujudan Tuhan Bapa dan Ruh Kudus.
>
>Tolong , bagaimana pencerahannya?
>
>Wassalam,
>
>AA, 72 ,Kampai, Tangsel.
>
>
> 

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

Kirim email ke